unsur Seni dan Konsep Estetisnya” menyebutkan bahwa gambang xylophone adalah alat musik yang terbuat dari kayu, berbentuk
bilah-bilah yang diletakkan sejajar di sebuah rancakan yang terbuat dari kayu. Instrumen ini terdiri dari 18 bilahan nada yang di laras
secara pentatois sepanjang 3,5 oktaf, merupakan oktaf gembyang yang berulang dari nada rendah sampai nada tinggi. Untuk
memainkannya, bilah-bilah kayu itu di tabuh dengan dua buah pemukul yang di pegang dengan kedua tangan.
51
Jadi seni gambang merupakan suatu karya seni pertunjukan yang
merupakan perpaduan antara seni musik yang didalamnya terdapat alat musik gambang, bonang, suling, kendhang, kongahyan,
tehyan, sukong, gong suwukan, kempul, kecrek dan ningnong, seni suara, seni tari dan lawak.
52
2. Perkembangan Seni Gambang di Indonesia
Sejak awal di Indonesia orkes atau seni gambang sebelum Gambang Kromong dan Gambang Semarang sudah berfungsi
sebagai hiburan, walaupun dalam perkembangannya pada zaman dahulu orkes ini mempunyai bentuk maupun penggemar yang
berubah-ubah. Menurut Phoa Kian Sioe, bahwa orkes ini semula dimainkan dengan lebih teratur sehingga terkesan formal. Para
pemainnya harus menguasai not-notnya yang di tulis dengan
51
Dhanang Respati Puguh 1, Gambang Semarang : Unsur-unsur Seni dan Konsep Estetisnya,
Kajian Sastra Jurnal Ilmiah Bidang Bahasa, Susastra, dan Kebudayaan, ISSN 0852 0704, Nomor 3 Tahun XXIV, Juli 2000, hal 364
52
Dhanang Respati Puguh 1, Ibid, hal 363
menggunakan huruf-huruf Tionghoa, da memainkannya dengan membaca not dan secara halus dan lembut.
53
Permainan Orkes Gambang ini seperti musik klasik atau musik jazz pada zaman
sekarang, dan para pemainnya harus benar-benar menguasai not, lagu dan peralatannya. Semula orkes gambang memang hanya
untuk mengiringi penyanyi yang disebut Cio Kek, dan tidak untuk tarian. Para penyanyi atau Cio Kek itu harus orang-orang pilihan,
wanita-wanita cantik dan bagus suaranya. Kondisi ini telah menyebabkan orkes gambang mempunyai gengsi sosial yang
cukup tinggi, karena akhirnya para pejabat atau orang-orang kaya berlomba-lomba untuk mempunyai orkes ini beserta para pemain
handal dan Cio Kek pilihannya. Mereka mendirikan gedung-gedung khusus untuk tempat orkes ini, sebagai tempat hiburan yang
bergengsi.
54
Sejalan dengan perkembangan orkes gambang menjadi orkes Gambang Kromong, kesenian ini juga semakin digemari oleh orang
dan memuncak ketenarannya. Pada zaman dahulu di samping dipentaskan di gedung-gedung milik hartawan, Gambang Kromong
sering ditampilkan untuk pesta-pesta perkawinan dan untuk memeriahkan tahun baru China sampai Cap Go Meh. Namun
setelah itu lambat laun kedudukan orkes Gambang Kromong kian menurun di mata masyarakat, karena semakin kurang profesional.
53
Phoa Kian Sioe, Orkestra Gambang Hasil Kesenian Tionghoa Peranakan di Jakarta, dalam
Pantjawarna no 9, tanpa tahun, hal 37
54
Phoa Kian Sioe, Ibid, hal 38
Kemudian Gambang Kromong di bawa ke Semarang yang di beri nama Gambang Semarang. Semula kesenian ini di Semarang juga
tampak lebih memasyarakat pada kalangan tertentu, walaupun akhirnya juga merakyat dan lambat laun menghilang. Kesenian ini
muncul lagi pada tahun 1960-a980 kemudian menghilang lagi.
55
3. Jenis dan Kegunaan Gambang a. Jenis Gambang