yang bahan hukumnya berasal dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan
pustaka yang berisikan pengetahuan ilmiah yang baru dan mutakhir atau pengertian baru tentang fakta yang diketahui mengenai suatu
gagasan atau ide seperti misalnya Perundang-Undangan yang berkaitan dengan Hak Cipta. Bahan hukum sekunder merupakan
bahan hukum yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer yang akan digunakan untuk membantu dalam menganaliasis dan
memahami bahan-bahan hukum primer seperti buku-buku, makalah-makalah dan naskah tulisan dimedia masa, arsip dan data
lain yang dipublikasikan.
4. Populasi dan Sampling
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti
44
. Dalam penelitian ini keseluruhan objek yang akan diteliti adalah para
seniman dan pejabat pemerintah yang terkait dengan kebijakan seni Gambang di kota Semarang. Penentuan sampel dilakukan
dengan cara purposive sampling atau penarikan sampel
45
yang dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan pada tujuan
untuk memperoleh informasi mengenai Gambang Semarang.
44
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendaftaran Praktek, Rineka Cipta, Jakarta,
1995. Hal. 115
45
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.cit.
Teknik ini dipilih karena memang data yang dibutuhkan terdapat pada subjek-subjek yang dimaksud, agar diperoleh variasi dari
informasi tersebut.
Responden Kunci yang ditentukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang;
2. Kepala Departemen Hukum dan HAM 3. Seniman Gambang Semarang
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data primer dan data sekunder adalah
sebagai berikut: a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
penelitian lapangan field research. Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara interview atau wawancara, yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada responden. Pengamatan
dilakukan tidak hanya dengan mencatat suatu kejadian atau peristiwa yang diamati, tetapi juga segala sesuatu yang
diduga berkaitan dengan masalah yang diteliti. Oleh karenanya, observasi yang dilakukan selalu berkaitan
dengan informasi dan konteks agar tidak kehilangan
maknanya.
46
Wawancara dilakukan secara tidak terarah yang tidak didasarkan atas suatu urutan pertanyaan yang
telah disusun sebelumnya. Peneliti tidak akan mengarahkan informan yang akan diwawancarai untuk memberi
penjelasan, jadi informasi sesuai kemauan informan. b. Data Sekunder, yaitu data yang dugunakan untuk mencari
data awal informasi, mendapatkan landasan teori landasan hukum dan untuk mendapatkan batasan definisi arti suatu
istilah.
47
Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan di lapangan.
Melalui studi kepustakaan ini diusahakan pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, majalah, surat kabar, artikel
dari internet, serta referensi lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder dalam penelitian ini mencakup:
1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat seperti peraturan
perundang-undangan atau putusan pengadilan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah bahan hukum
primer yang berupa peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta.
46
S. Nasution M. Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi dan Makalah,