. Return on Asset Rasio Profitabilitas

Semakin besar besar ratio ini maka akan semakin efisien. Data yang digunakan untuk menghitung Overhead Efficiency diperoleh dari Laporan Rugi-Laba.

2.11. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas yaitu rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Beberapa rasio yang termasuk adalah Return on Asset, Return on Equity, Net Interest Margin, Gross Profit Margin, Interest Margin on Earning Asset, Interest Margin on Loan, return on Investment dan Earning Per Share Ratio.

2.11.1 . Return on Asset

Dari sudut pandang calon investor, indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang adalah dengan melihat sejauhmana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauhmana investasi yang akan ditanamkan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor. Salah satu rasio yang sering digunakan untuk mengukur kinerja profit adalah Return on Asset. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan asset yang dimiliki. Ada beberapa pendapat untuk menghitung besarnya nilai Return on Asset. Brigham 2003:1 menyebutkan bahwa Return on Asset dapat dihitung dengan cara membandingkan Net Income Avaiable to Common Stockholder dengan Total Asset. Return on Asset = Net Income Avaiable to Common Stock Total Asset Universitas Sumatera Utara Hirt dan Block 2012:222 menyebutkan bahwa Return on Asset dapat diperoleh dengan cara membandingkan Net Income dengan Total Asset. Return on Asset = Definisi tersebut mempunyai perbedaan. Brigham lebih menekankan perhitungan Return on Asset kepada pemegang saham biasa, dimana pendapatan yang diukur adalah pendapatan yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Sedangkan Hirt dan Block tidak mengkhususkan perhitungan Return on Asset ini kepada pemegang saham biasa, pendapatan yang diukur adalah pendapatan bersih, tetapi pada prinsipnya definisi tersebut kedua-duanya mengukur kemampuan untuk memperoleh laba dengan aset yang ada. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.623.DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran Id, rasio ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total asset total aktiva. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Total aset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar Return on Assets menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian return semakin besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat Siamat, 2005. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter menetapkan angka ROA ≥ 2, agar bank tersebut dapat dikatakan dalam kondisi sehat Marnov :2009 Net Income Total Asset Universitas Sumatera Utara ROA dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham Husnan, 2005 Jika dikaitkan dengan harga saham, kecendrungan yang terjadi adalah semakin tinggi Return On Asset suatu perusahaan semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut, sebab beberapa investor cenderung lebih menyukai laba yang tinggi karena akan mendapatkan dividen yang tinggi pula.

2.12. Risiko Sistematis