Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terhadap return saham bank di Bursa Efek Indonesia. Koefisien regresi variabel X5 bertanda positif, menunjukkan adanya hubungan positif beta saham yang menyebabkan kenaikan sebesar 0.116 terhadap tingkat keuntungan saham, sehingga apabila beta saham yang merupakan alat ukur risiko sistematis naik maka keuntungan saham akan naik.

5.5. Pembahasan

Dalam penelitian ini, faktor efisiensi, rasio profitabilitas dan risiko sistematis berpengaruh secara serempak terhadap return saham bank, sedangkan secara parsial faktor efisiensi dan risiko sistematis berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return saham bank, sedangkan rasio profitabilitas return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham bank. BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional. BOPO terus meningkat menunjukkan tingkat efisiensi bank yang semakin buruk, Dengan meningkatnya BOPO, maka perputaran keuntungan bank akan menurun, hal ini akan mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di bank yang bersangkutan sehingga berdampak pada penurunan harga saham perusahaan dan return saham bank juga semakin menurun. Dalam hal ini yang menyebabkan BOPO berpengaruh tidak signifikan adalah bahwa tinggi rendahya laba perusahaan bukan hanya disebabkan oleh kinerja manajemen tetapi juga dipengaruhi faktor lain sehingga BOPO kurang diperhatikan investor dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Suardana 2005 dan Prapanca 2006 bahwa BOPO menunjukkan kontribusi yang rendah terhadap return saham. Universitas Sumatera Utara Cost of Efficiency yang tinggi menunjukkan komposisi total expense semakin besar apabila dibandingkan dengan total earning asset, hal ini akan berdampak terhadap penurunan tingkat keuntungan perusahaan. Penurunan terhadap tingkat keuntungan perusahaan akan mengurangi minat investor dalam menanamkan modalnya di perusahaan yang bersangkutan, hal ini akan berdampak pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga return perusahaan juga semakin menurun.Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Kasmir 2008 bahwa semakin kecil Cost of Efficiency, maka sebuah bank semakin efisien. Dalam hal ini yang menyebabkan Cost of Efficiency Ratio CER memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap return saham adalah bahwa tinggi rendahnya laba yang dimiliki persuahaan bukan semata-mata disebabkan oleh kinerja manajemen perusahaan dalam meningkatkan efisiensinya tetapi juga dipengaruhi faktor lain seperti inflasi, suku bunga, sehingga CER kurang diperhatikan investor dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Purwaningtyas dan Sujatmika 2009 bahwa CER menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham. Overhead Efficiency merupakan ratio antara pendapatan operasional lainnya dengan biaya overhead. Semakin besar overhead efficiency maka sebuah bank semakin efisien, namun pengaruh yang diperoleh tidak signifikan dengan tingkat return saham. Hal ini disebabkan kemungkinan komponen pendapatan operasional lainnya kurang berpengaruh terhadap peningkatan laba yang diperoleh suatu bank. Sehingga walaupun Overhead Efficiency suatu bank besar namun tidak dapat meningkatkan laba yang tinggi, sehingga mengurangi minat investor dalam menanamkan dananya di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini akan Universitas Sumatera Utara berdampak pada penurunan harga saham, sehingga menyebabkan penurunan return saham. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Grier 2007 bahwa Overhead Efficiency ratio digunakan untuk melihat sejauh mana efisiensi bank dalam menghasilkan pendapatan operasional lainnya dengan sumber daya yang ada. Namun pendapatan operasional yang dihasilkan belum cukup untuk meningkatkan laba perusahaan. Dalam hal ini yang menyebabkan OE berpengaruh tetapi tidak signifikan adalah bahwa tinggi rendahnya tingkat keuntungan perusahaan tidak semata-mata disebabkan tingkat efisiensi perusahaan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti inflasi dan suku bunga, sehingga OE kurang diperhatikan investor dalam mengambil keputusan investasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Purwaningtyas dan Sujatmika 2009, OE menunjukkan kontribusi yang rendah terhadap return saham. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Salah satu alat ukur profitabilitas adalah return on asset. Semakin besar suatu laba yang diperoleh maka akan berdampak terhadap harga saham dan selanjutnya akan meningkatkan return saham. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh Husnan 2005 “apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Martoyo 2007 yang menyatakan bahwa indikator utama kinerja perbankan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham adalah CAR, ROA, ROE, NPL dan LDR sehingga indikator utama kinerja perbankan tersebut perlu mendapat perhatian dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, Universitas Sumatera Utara menahan atau menjual saham perbankan guna memaksimalkan tingkat keuntungan yang diharapkan dan meminimalkan tingkat risiko yang akan diperoleh. Hasil ini membuktikan bahwa dalam membuat keputusan investasi saham investor masih mempertimbangkan ROA Investor di pasar modal tidak merespon informasi tentang biaya operasional:pendapatan operasional, cost of efficiency ratio dan overhead efficiency sehingga pada saat laporan keuangan diumumkan, informasi tersebut tidak digunakan dalam menganilisis saham. Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru. Implikasinya adalah harga saham perusahaan akan bereaksi terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan apabila informasi tersebut dianggap relevan oleh investor dalam penentuan harga saham. Penelitian mengenai pengaruh risiko sistematis terhadap keuntungan saham telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penelitian Limbong 2006 bahwa faktor fundamental dan risiko sistematis yaitu beta saham secara serempak berpengaruh terhadap return saham pada saham-saham perbankan di Bursa Efek Jakarta, dimana salah satu dari faktor fundamental adalah rasio profitabilitas sedangkan secara parsial risiko sistematis berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Berarti risiko sistematis dan ratio profitabilitas yang merupakan bagian dari faktor fundamental mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Limbong 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara serempak efisiensi yang terdiri dari biaya operasional:pendapatan operasional, cost of efficiency ratio dan overhead efficiency, rasio profitabilitas dan risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Secara parsial variabel efisiensi yang terdiri dari biaya operasional:pendapatan operasional, cost of efficiency ratio, overhead efficiency dan variabel risiko sistematis yaitu beta saham berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap return saham sedangkan variabel rasio profitabilitas yaitu return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukan di

atas, dapat dibuat saran sebagai berikut: 1. Kepada industri perbankan diharapkan mampu menurunkan rasio BOPO, CER dan meningkatkan rasio Overhead Efficiency sehingga semakin meningkatkan efisiensi. Penurunan rasio BOPO perbankan ini tidak hanya Universitas Sumatera Utara