Hasil Analisis Munajat

5.7 Hasil Analisis Munajat

5.7.1 Tangga Nada

Menurut Soeharto (1992:32), tangga nada adalah susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan oktafnya. Dalam tulisan ini, penulis akan menentukan tangga nada pembacaan Munajat, sesuai dengan pendapat dari Malm (1977:8), yang mengatakan bahwa menentukan tangga nada tersebut dapat dilihat dari nada pokok (modal). Nada pokok maksudnya nada-nada yang terdapat pada lagu-lagu yang ditranskripsikan itu. Selain itu, salah satu cara untuk mendeskripsikan tangga nada adalah dengan menuliskan nada-nada yang dipakai, tanpa melihat fungsi masing-masing dalam lagu, kemudian digolongkan menurut beberapa kriteria.

Dari pendapat tersebut di atas, maka nada pokok dari Munajat ada 15 yaitu: B-C-D-E-F-G-Gis-A-B-c-d-e-f-g-a, dan pada garis paranada bisa digambarkan seperti yang terlihat dibawah ini:

Bentuk Tangga Nada

Dilihat dari nada-nada yang digunakan, maka lagu ini menggunakan tangga nada Diatonis, karena sudah terdapat oktaf nada dalam lagu tersebut. Namun dalam tangga nada musik Arab (maqam), susunan tangga nada ini termasuk ke dalam lagu Shika.

Untuk mendeskripsikan modus lagu, Nettl mengatakan paling tidak harus disebutkan nada mana yang berfungsi sebagai nada dasar (tonal centre). Gambaran tangga nada dan modus biasanya disampaikan lewat notasi. Jadi yang dimaksud dengan modus adalah nada-nada yang umumnya dipakai dalam satu komposisi itu.

Tabel berikut ini, menggambarkan jumlah pemakaian nada dalam pembacaan Munajat yang di transkripsikan.

Tabel 5.1 Penggunaan Nada dan Jumlahnya

No Nada

1 B 94 Nada yang berada 2 oktaf di bawah nada standar

2 C 184

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

3 D 233

Nada yang berada 1 oktaf di atas Nada yang berada 1 oktaf di atas

4 E 400

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

5 F 244

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

6 G 348

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

7 Gis

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

8 A 172

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

9 B 321

Nada yang berada 1 oktaf di atas nada standar

10 C 581

Nada standar

11 D 496

Nada standar

12 E 280

Nada standar

13 F 113

Nada standar

14 G 74 Nada standar

15 A 78 Nada standar

JUMLAH

Dari tabel di atas, terlihat jumlah pemakaian nada dan nada-nada yang ada pada komposisi tersebut. Berdasarkan tabel tersebut, penulis berkesimpulan bahwa modus dari Munajat ini adalah bekisar pada nada E-F-G-Gis-A-B-c-d

5.7.2 Nada Dasar

Nada dasar adalah nada tumpuan bagi nada-nada yang terpakai, dan pada umumnya adalah nada pertama tangga nada (Soeharto, 499:88). Berdasarkan rekaman dan transkripsi dari pembacaan Munajat, yang sudah penulis sesuaikan dengan alat musik keyboard untuk patokan nadanya, maka penulis berpendapat bahwa lagu tersebut dimainkan dengan menggunakan nada-nada yang terdapat pada tangga nada 2#, artinya lagu ini dimainkan dengan menggunakan nada dasar

D. Akan tetapi, untuk menentukan masalah tonalitas ini, perlu juga diperhatikan satu pendapat yang ditawarkan oleh Nettl (1964;147-149), yang mengatakan bahwa untuk menentukan nada dasar sebuah komposisi dan untuk membedakan nada-nada yang penting dan kurang penting ada 7, yaitu :

1. Nada yang sering dipakai dan nada yang jarang dipakai dalam sat u komposisi t ersebut . 2. Terkadang nada-nada yang harga rit misnya besar dianggap sebagai nada dasar, biarpun jarang dipakai.

3. Nada yang dipakai di akhir (aw al) komposisi, at au pada akhir (aw al) bagian-bagian komposisi dianggap mempunyai fungsi pent ing dalam t onalit as t ersebut . 4. Nada yang menduduki posisi paling rendah dalam t angga nada at au posisi pas di t engah-t engah dapat dianggap pent ing. 5. Int erval-int erval yang t erdapat ant ara nada kadang-kadang dipakai sebagai pat okan. Umpamanya, bila ada sat u nada dalam t angga nada seluruh komposisi yang digunakan bersama okt afnya, sedangkan nada lain t idak memakai okt af (nada pert ama t ersebut boleh dianggap pent ing). 6. Adanya t ekanan rit mis pada sebuah nada juga bisa dipakai sebagai pat okan t onalit as. 7. Harus diingat bahw a mungkin ada gaya-gaya musik yang m em punyai sist em t onalit as sendiri. Unt uk mendeskripsikan t onalit as sepert i it u, maka cara t erbaik t ampaknya adalah pengalaman lama dan pengenalan akrab dengan gaya musik t ersebut.

Berdasarkan pengalaman yang penulis dapat sejak melakukan penelitian di lapangan, tidak ada patokan yang pasti yang digunakan untuk membacakan Munajat ini. Oleh karena itu, penulis hanya berpegang pada hasil rekaman yang penulis dapatkan dalam penelitian tentang pembacaan munjat ini, untuk mengambil nada dasar lagu.

5.7.3 Ritem

Nettl (1964), mengatakan sebagai langkah awal dalam mendeskripsikan ritem adalah menghitung harga-harga not yang ada dalam komposisi. Ritem adalah gerak teratur yang mengalir karena menjadi aksen secara tetap. Keindahan akan lebih terasa oleh adanya jalinan perbedaan dari satuan-satuan bunyinya (Soeharto, 1992;56)

Pada pembacaan Munajat ini, ritem yang digunakan adalah seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :