Metode Penelitian

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif Lexi. J. Moleong yang mengatakan “metode Kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yang pertama: menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua : metode kualitatif menyajikan secara langsung hakekat hubungan antar peneliti dan responden, ketiga : metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman dengan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi. Pada Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif Lexi. J. Moleong yang mengatakan “metode Kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, yang pertama: menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua : metode kualitatif menyajikan secara langsung hakekat hubungan antar peneliti dan responden, ketiga : metode kualitatif ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman dengan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola yang dihadapi. Pada

Dalam mencapai tujuan dalam penulisan ini, penulis menggunakan dua metode yaitu: (1) Metode literatur yaitu metode yang menggali tesis ini melalui buku, kitab suci Al Qur’an, kamus, artikel dan lain-lain. (2) Metode wawancara dan tanya jawab dalam metode ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang mengetahui tentang munajat terutama kepada penyenandung munajat, syekh-syekh dan tuan guru yang memimpin persulukan di Babussalam dengan tujuan untuk menambah pengetahuan guna melengkapi dan membantu metode literatur.

1.6.2 Transkripsi dalam Bentuk Notasi

Untuk dapat mengkaji bentuk melodi munajat ini menggunakan metode transkripsi yang merupakan pencatatan (notasi) bunyi melodi seseorang atau sekelompok pemusik dalam bentuk lambang-lambang atau gambaran tertentu. Adapun bentuk notasi yang akan dipergunakan adalah notasi tablatura. Notasi tablatura merupakan cara pencatatan bunyi musik yang diwujudkan ke dalam bentuk simbol, dengan tidak mewujudkan lintasan gerakan naik turunnya frekuensi nada.

Menurut Nettl, kenyataan menunjukkan bahwa beberapa ritme dan tangga nada dari tradisi non-Barat tidak selalu cocok dengan sistem notasi Barat sehingga agak menyulitkan untuk memproduksi ulang kembali ke dalam Menurut Nettl, kenyataan menunjukkan bahwa beberapa ritme dan tangga nada dari tradisi non-Barat tidak selalu cocok dengan sistem notasi Barat sehingga agak menyulitkan untuk memproduksi ulang kembali ke dalam

Transkripsi merupakan pencatatan (notasi) bunyi musik atau gerak- gerik tari yang dihasilkan seseorang atau sekelompok pemusik atau penari, ke dalam bentuk lambang-lambang atau gambaran tertentu. Pada dasarnya, secara kasar bentuk-bentuk notasi musik dapat dikelompokkan kepada dua jenis: (1) notasi tablatura dan (2) notasi grafik. Notasi tablatura merupakan cara pencatatan bunyi musik atau gerak tari yang diwujudkan ke dalam bentuk simbol, dengan tidak mewujudkan lintasan gerakan naik turunnya frekuensi nada. Contoh notasi ini adalah nota angka Barat, yang pada awalnya diperkenalkan oleh Guido de Arrezo dan Cheve tahun 1850. Contoh lain adalah nota dalam musikologi Jepang, untuk nada-nada G, A, C, D, E, dan G', ditulis dengan

simbol ( ). Juga dalam musik Jawa dikenal sistem notasi kepatihan dan sari swara yang mempergunakan angka-angka Arabik. Nota grafik merupakan sistem pencatatan bunyi musik yang diwujudkan ke dalam bentuk simbol dengan menuruti lintasan gerak naik turunnya frekuensi nada atau lintasan melodi (melodic line).

1.6.3 Kehadiran Peneliti

Guna mendapatkan data/informasi demi kepentingan thesis ini penulis melakukan wawancara langsung kepada tuan guru Babussalam, syekh-syekh, penyenandung munajat dan budayawan Tarekat Naqsyabandiah yang telah ditentukan sebagai informan. Penulis melakukan peran sebagai pengamat penuh dalam penelitian ini, serta peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau informan. Sebagaim informan tambahan peneliti melibatkan masyarakat setempat baik yang berlatar belakang Tarekat Naqsyabandiah maupun masyarakat yang tidak tergabung didalamnya guna mengetahui respon terhadap pembacaan munajat.

1.6.4 Sumber Data

Lofland mengatakan bahwa umber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya ada data tambahan seperti dokumen. Sesuai dengan penelitia ini penulis memperoleh sumber data dari:

1. Kata-kata dan tindakan yaitu : wawancara yang merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat dalam catatan secara tertulis atau melalui rekaman Video/Audio tapes dan pengambilan gambar foto.

2. Sumber tertulis yaitu, bahan yang berasal dari sumber tertulis yang terdapat pada : lembar teks munajat, buku , sumber dari arsip pemerintahan setempat dan artikel lainnya.

3. Foto yang dipergunakan sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif

1.6.5 Data Statistik

Penulis menggunakan data statistik yang tersedia sebagai data tambahan demi mengetahui jumlah penduduk di Desa besilam (Babussalam). Begitu juga dengan sebaran penduduk berdasarkkan jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, jumlah rumah ibadah, tofografi desa, dan lainnya. Tentu saja penelitian ini menggunakan data pengikut Tarekat Naqsyabandiah Babussalam Langkat yang datanya terdapat di kelompok Tarekat ini.

1.6.6 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam prosedur pengumpulan data penulis menggunakan metode Lof Land yang dalam pengumpula data nmenggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Fidelitas mengandung bukti nyata dari lapangan yang disajikan memakai instrument Audio dan Video. Disamping itu penulis juga menggunakan dimensi struktur agar penulisan dapat dilakukan secara sistematis pada saat wawancara dan observasi.

1.6.7 Analisis Data

Menurut Patton analisis data adalah : “mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar”. Taylor mendefinisannya : “Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesa (ide). Dari pendapat diatas penulis menggunakan teori tersebut untuk menganalisis data Menurut Patton analisis data adalah : “mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar”. Taylor mendefinisannya : “Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesa (ide). Dari pendapat diatas penulis menggunakan teori tersebut untuk menganalisis data

Data-data yang dikumpulkan diatur, diurutkan dan dikelompokkan dengan memberikan kode tertentu serta dikategorikan.