Bentuk Penyajian Musikal Munajat

5.3 Bentuk Penyajian Musikal Munajat

Pelaksanaan Munajat di desa Babussalam berhubungan erat dengan aktivitas ibadah salat. Pembacaan Munajat ini hanya dilakukan tatkala menunggu Pelaksanaan Munajat di desa Babussalam berhubungan erat dengan aktivitas ibadah salat. Pembacaan Munajat ini hanya dilakukan tatkala menunggu

5.3.1 Nakus

Di Desa Babussalam alat yang dipergunakan sebagai penunjuk waktu dan tanda adalah benda yang disebut sebagai nakus. Nakus adalah sebuah kentongan besar yang tebuat dari kayu yang diberi lubang di tengahnya dengan panjang dua setengah meter dan diameter kurang lebih 90 cm (sembilan puluh sentimeter).

Cara penggunaan nakus ini adalah dengan memukulnya dengan sebuah stick kayu. Pemukulan nakus ini dilakukan dengan memukul daerah ditengah kentongan bagian dalam yang berlubang dengan berulang ulang dan juga memukul kentongan bagian luarnya.

Pemukulan kentongan bagian dalam yang berlubang disebut sebagai nakus dalam dan pemukulan kentongan bagian luar disebut sebagai nakus luar. Pemukulan kentongan luar dalam inilah yang menjadi aba aba atau tanda kepada masyarakat sekitar. Menurut nara sumber kunci yang ditemui oleh penulis budaya penggunaan nakus ini di Babussalam dimulai sejak berdirinya desa Babussalam. Penggunaan nakus ini efektif untuk memberikan tanda dan aba aba kepada jamaah walaupun sedang berada cukup jauh dari madrasah dan rumah tuan guru.

Nakus di Babussalam terdiri dari dua buah, nakus yang berada diatas menara madrasah adalah nakus yang dipakai untuk menunjukkan waktu salat akan Nakus di Babussalam terdiri dari dua buah, nakus yang berada diatas menara madrasah adalah nakus yang dipakai untuk menunjukkan waktu salat akan

Nakus yang berada di bawah, tepatnya di samping madrasah berfungsi untuk menunjukkan waktu hal ini dilakukan karena alat berupa jam pada masa itu masih jarang dimiliki oleh masyarakat. Nakus ini berbunyi setiap jamnya dimulai dari jam 7 (tujuh) pagi dengan memukulkan kentongan sebanyak satu kali setelah memukulkan berulang ulang kentongan bagian dalamnya tanda ini diartikan oleh masyarakat dan jamaah sebagai pukul satu. Demikian pula pada jam 8 (delapan) dipukul dua kali, jam 9 (sembilan) tiga kali sampai jam 11 (sebelas) sebanyak 5 (lima) kali.

Di atas jam sebelas nakus bawah akan digantikan nakus atas kembali untuk menunjukkan waktu salat zuhur akan tiba dan nakus bawah akan berbunyi kembali pada jam 14 (empat belas) sebanyak 8 (delapan) kali. Jam 15 (lima belas) nakus atas kembali berbunyi untuk menunjukkan salat ashar hampir tiba dan nakus bawah kembali berbunyi pada jam 17 (tujuh belas) dengan 11(sebelas) kali pukulan. Demikianlah pada jam 18 (delapan belas) kembali nakus atas berbunyi untuk menunjukkan waktu shalat Maghrib segera tiba.

5.3.2 Susunan Aktivitas Ibadah Salat

Aktivitas tempat ibadah berupa madrasah pada tiap harinya didesa Babussalam berbeda dengan masjid masjid yang ada pada masyarakat Islam umumnya. Didesa Babussalam azan Subuh dilakukan dua kali yaitu pada jam empat pagi setelah nakus atas berbunyi, setelah azan berkumandang maka dilanjutkan dengan pembacaan Munajat. Setelah pembacaan Munajat selesai dilanjutkan dengan membacakan istiqhfar dan azan Subuh. Setelah azan Subuh selesai maka nakus atas akan berbunyi kembali dengan diakhiri pemukulan dua kali nakus luar untuk menunjukkan raakaat salat Subuh.

Pada saat salat Zuhur pemukulan nakus dimulai pada jam 12 (dua belas) dengan memukul nakus dalam dan diakhiri nakus luar sebanyak 4 (empat) kali untuk menunjukkan rakaat salat Zuhur dilanjutkan dengan membaca Istighfar dan salawat. Setelah salawat selesai dilanjutkan dengan azan Zuhur dan diakhiri dengan pemukulan nakus kembali. Demikian pula halnya dengan saat waktu salat ashar tiba pada jam 15 (lima belas) setelah nakus berbunyi, istighfar dan salawat dilakukan sebelum azan salat Ashar tiba.

Saat salat Maghrib tiba, setelah pemukulan nakus dilakukan Munajat berkumandang kembali namun tidak disertai dengan istighfar dan salawat. Hal ini dikarenakan waktu menuju waktu maghrib cukup singkat sehingga setelah pembacaan Munajat maka langsung dilakukannya azan Maghrib.

Di waktu salat Isya setelah pemukulan nakus atas kembali istighfar dan salawat dibacakan saat menunggu azan salat Isya yang diakhiri dengan kembali memukul nakus dalam dan 4 (empat) kali pukulan untuk menunjukkan jumlah rakaat salat Isya.