Strategi WT Strategi ini digunakan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Setelah melakukan analisis SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat
keputusan strategis yang merupakan fungsi dan tanggung jawab dari semua manajer dalam setiap tingkatan, terutama pada manajer puncak. Keputusan ini akan dipakai
sebagai bahan untuk membangun filosofi organisasi dan pernyataan misi, membangun sasaran baru dan memilih strategi yang paling tepat.
F. Lingkungan Industri Industry Environment
Perusahaan harus mengenali lingkungan industri dimana perusahaan berada untuk menerapkan strategi yang telah dirancang. Dengan analisis SWOT, perusahaan
mampu “membaca” dan memanfaatkan peluang – peluang yang ada dan meminimalkan, bahkan menghindari ancaman – ancaman yang datang dari
lingkungan industri. Pengenalan terhadap lingkungan industri sangat berpengaruh pada strategi yang dirancang oleh perusahaan. Strategi perusahaan mencakup
penganalisisan aspek internal perusahaan peluang dan ancaman. Lingkungan industri Industry Environment adalah sekelompok faktor ancaman
masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan antar pesaing yang mempengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta
tanggapan bersaingnya. Secara keseluruhan, interaksi antar kelima faktor ini menentukan besar laba yang dapat dicapai. Tantangannya adalah untuk menentukan
posisi dalam industri dimana perusahaan dapat mempengaruhi faktor–faktor tersebut
Sovia Nora : Analisis Swot Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa Kalbe Nutritionals Medan, 2009.
USU Repository © 2009
xxx
dengan baik, atau dengan baik pula dapat mempertahankan diri dari faktor–faktor tersebut dengan baik, atau dengan baik pula dapat mempertahankan diri dari faktor–
faktor di atas. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industrinya, akan semakin besar pula kecenderungan perolehan laba di atas rata
–rata
.
Lingkungan Umum Demografis
Politishukum Lingkungan Industri
Ancaman Pesaing Baru Kekuatan pemasok
Kekuatan pembeli Produk pengganti
Intensitas persaingan Ekonomis
Sosial Budaya
Sumber : Hitt 1997:40 Gambar 2.3 Faktor-faktor Pada Lingkungan Eksternal
Berdasarkan gambar 2.3 di atas, lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Demografis; mencakup besarnya populasi, struktur usia, distribusi geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan.
Sovia Nora : Analisis Swot Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa Kalbe Nutritionals Medan, 2009.
USU Repository © 2009
xxxi
2. Ekonomi, mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit atau surplus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi,
tingkat simpanan perusahaan, dan produk domestic bruto. 3. Politikhukum; mencakup hukum anti-trust, hukum perpajakan, filosofi
deregulasi, hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan. 4. Sosial budaya; mencakup wanita dalam angkatan kerja, variasi dalam
angkatan kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan, pergeseran dalam refrensi kerja dan karir, dan pergeseran
refrensi mengenai karakteristik produk dan jasa. 5. Teknologi; mencakup inovasi produk, inovasi proses, aplikasi pengetahuan,
fokus pada biaya penelitian pengembangan yang didukung pemerintah maupun swasta, dan teknologi komunikasi baru.
Dalam merumuskan kunci sukses, perubahan dapat memakai beberapa pendekatan untuk mengetahui bahwa sumber daya yang dimilikinya dapat menjadi
kekuatan dalam menghadapi persaingan di pasar atau masih memiliki kelemahan sehingga membahayakan posisi perusahaan di pasar. Pendekatan yang dapat dipakai
dalam penentuan key success factors melibatkan suatu analisis terhadap karakteristik industri. Dimensi dalam penganalisaan karakteristik industri Hitt, 1997:69 adalah :
1. Analisis lingkungan industri. Industri adalah kelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang miripmerupakan pengganti satu sama lain.
Dalam hal persaingan, perusahaan-perusahaan saling mempengaruhi. Biasanya terdiri atas berbagai ragam strategi bersaing yang digunakan
perusahaan dalam mengejar daya saing strategis dan profitabilitas tinggi.
Kalbe Nutritionals Medan, 2009.
USU Repository © 2009 Sovia Nora : Analisis Swot Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa
xxxii
Dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan industri memiliki efek yang lebih langsung terhadap daya saing strategis dan profitabilitas.
Intensitas bersaing dalam industri dan potensi laba industri tersebut sebagaimana diukur dengan pengembalian atas investasi secara jangka
panjang merupakan fungsi lima kekuatan persaingan-ancaman pesaing baru, pemasok, pembeli, produk pembeli, serta intensitas persaingan
antara para pesaing. 2. Ancaman pelaku baru. Ancaman pesaing dari perusahaan baru yang
masuk ke dalam lingkungan industri dapat dibedakan melalui hambatan terhadap masuknya industri baru. Hambatan yang paling mengancam bagi
industri industri baru adalah skala ekonomi economi of scale, jumlah modal yang dimiliki, akses terhadap saluran distribusi, identifikasi merek
brand dentification dan kesetian pelanggan, keunggulan biaya yang ditimbulkan dari ukuran perusahaan, biaya rendah dari perusahaan yang
lama karena pengalamannya, kebijaksanaan pemerintah, perusahaan yang ada telah bertindak sebagai pengecer, dan biaya peralihan pelanggan dari
produsen yang lama ke produsen baru yang relatif tinggi. 3. Kekuatan pemasok. Semakin kuat kedudukan penjual atau pemasok dalam
suatu lingkungan industri, semakin kuat pula pengaruhnya terhadap kunci sukses perusahaan. Penjual atau pemasok yang kuat dapat mempengaruhi
pembeli dari lingkungan industri dalam hal biaya, harga, kualitas dan yang terpenting adalah keseluruhan prospek dari prtumbuhan dan profitabilitas.
Kalbe Nutritionals Medan, 2009.
USU Repository © 2009 Sovia Nora : Analisis Swot Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa
xxxiii
4. Kekuatan pembeli. Pembeli dapat mempengaruhi iklim persaingan melalui permintaannya, seperti : harga yang lebih rendah, kualitas yang lebih
tinggi, pelayanan jasa yang lebih baik, bahkan memaksa penjual untuk melakukan setiap tindakan bisnis yang dilakukan pembeli dalam membeli
barang prosedur membeli. Kekuatan pengaruh dari pembeli terhadap perusahaan juga dipenagruhi oleh daya beli dari pihak pembeli, karena
adanya daya beli yang tinggi, kemungkinan perusahaan untuk meraih keuntungan semakin besar.
5. Daya saing dari barang subsitusi. Perusahaan yang salah memperkirakan keberadaan barang subsidi dalam pangsa pasarnya, akan membawa
perusahaan tersebut ke dalam suatu persaingan dengan barang subsitusi yang pada akhirnya akan memaksa perusahaan menurunkan harga
produknya. Pada perusahaan jasa, barang subsitusi dapat berupa jasa lain yang ditawarkan oleh pihak luar perusahaan, namun pada akhirnya
pelanggan akan memperoleh jasa yang sama dengan yang diberikan perusahaan jasa.
6. Intensitas persaingan antar perusahaan. Dalam kebanyakan industri, perusahaan bersaing secara aktif satu dengan yang lainnya untuk mencapai
daya saing strategis dan laba yang tinggi. Perncapaian hal-hal tersebut menuntut keberhasilan yang relative terhadap para pesaing. Dengan
demikian, persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih perusahaan meraskan tekanan
persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang
untuk
Kalbe Nutritionals Medan, 2009.
USU Repository © 2009 Sovia Nora : Analisis Swot Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa
xxxiv
meningkatkan posisi pasar mereka. Persaingan ini seringkali terjadi atas dasar harga, inovasi produk, dan tindakan lain untuk mencapai pembedaan
produk seperti pelayanan, kampanye iklan yang unik dan jaminan produk.
G. SWOT 1. Strength kekuatan