3. Siswa, adalah individu yang masih terikat dalam suatu lembaga pengajaran.
4. Zakat, adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat yang memeluk
agama Islam, untuk membersihkan harta yang dimilikinya.
5. Kurang mampu, adalah suatu kondisi dari individu yang dalam melakukan
segala hal tidak dapat mencapai titik maksimal. Dalam pembahasan ini, dapat dilihat dari kemampuannya memenuhi semua kebutuhan administrasi
sekolahnya dan fasilitas yang dimiliki.
6. Prestasi, adalah suatu pencapaian maksimal yang telah memiliki standar
tertentu. Dalam hal ini, yang menjadi indikasi berprestasi adalah siswa yang memiliki peningkatan nilai dalam rapornya.
1.8. Operasional Variabel
Menurut Neuman, dalam buku Burhan Bungin 2001:521 variabel adalah sebuah konsep yang secara empiris dapat diukur dan dinilai. Dalam penelitian
kuntitatif melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas indenpenden dan variabel terikatat dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Badan Pengelola
Zakat BPZ, variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Sedangkan yang menjadi variabel antara adalah motivasi belajar. Indikator-indikator pada
variabel di atas akan ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel. 1 Indikator Variabel
Variabel Teoritis Operasional Variabel
Variabel X Badan Pengelola Zakat
Besarnya jumlah bantuan
Pemanfaatan dana bantuan
Pengaruh bantuan zakat terhadap prestasi belajar Variabel Z
MotivasiBelajar
Aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
Memiliki kelompok belajar Variabel Y
Prestasi Belajar
Nilai mata pelajaran
Bagan Operasional Variabel
Motivasi variabel antara
Prestasi variabel terikat
Badan Pengelola ZakatBPZ
variabel bebas
- Besarnya
jumlah bantuan -
Pemanfaatan dana bantuan
- Pengaruh
bantuan zakat terhadap
prestasi belajar - Aktif dalam proses
kegiatan belajar mengajar
- Memiliki kelompok belajar.
- Nilai mata
pelajaran
Tabel. 2 Indikator Prestasi Belajar
Prestasi Belajar Defenisi Kerja
Nilai mata pelajaran
Nilai ujian mata pelajaran yang rata-rata 8
Aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar
Kemampuan menjawab secara lisan pertanyan dari guru
Kemampuan menjawab pertanyaan secara tulisan pertanyaan dari guru
Aktif dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa
Kemampuan dalam menerima menyerap pelajaran
Kemampuan belajar kelompok
Memiliki kelompok belajar
Kemampuan dalam mengaktualisasikan wawasan dan kecerdasan diri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Badan Pengelola Zakat BPZ
Permasalahan dalam masyarakat adalah bersifat kompleks. Segala fenomena dan gejala yang terjadi dalam masyarakat begitu luas di mana segala urusan yang
menyangkut aspek kehidupan manusia pada hakekatnya merupakan masalah kemasyarakatan. Pitirin Sorokin 1981:14 mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari hubungan-hubungan dan pengaruh-pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial.
Begitu juga fenomena hubungan timbal balik antara suatu organisasi perusahaan dengan masyarakat luas dan sekitarnya. Yang menarik di lihat dari kaca
mata sosiologi dari fenomena interaksi ini adalah masalah mengenai tanggung jawab sosial suatu organisasi perusahaan terhadap masyarakat luas atau masyarakat
sekitarnya. Banyak yang mengartikan istilah BPZ tersebut secara sempit, yakni tanggung
jawab sebuah organisasi terhadap kehidupan sosial, khususnya masyarakat tidak mampu. Akibatnya ketika sebuah organisasi menggelar kegiatan sosial, misalnya
mendatangi panti asuhan, hal seperti itulah yang dianggap sebagai bentuk bentuk implementasi BPZ. Ada juga yang memaknai BPZ secara lebih luas, yakni tanggung
jawab sosial organisasi terhadap bencana alam. Ketika tsunami menyapu Aceh dan Nias beberapa waktu lalu, disusul gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah