Teori Penggunaan dan Kepuasan Uses And Gratification Theory

BAB II LANDASAN TEORI

II.1. Teori Penggunaan dan Kepuasan Uses And Gratification Theory

Pendekatan Uses and grafication dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel yang ditulis Elihu Katz 1995. Katz berpendapat penelitian komunikasi pada masa itu kebanyakan bertujuan hanya untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan media terhadap orang banyak ?”. Katz, Blumer, dan Michael Gurevitxh 1974 mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber yang lain, yang membawa pada pola terapaan media yang berlainan dan menimbulkan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat yang lain, barang kali dan barang kali juga termasuk yang tidak kita inginkan. Pendekatan Uses and Gratification berangkat dari pandangan bahwa komunikasi khususnya media massa tidak mempunyai kekuatan mempengaruhi khalayak Severin, 2007 : 354. Dalam bentuk paling sederhana, teori ini adalah memposisikan khayalak anggota memilki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan non media. Kebutuhan aktual dipuaskan oleh media yang disebut media rafications. Sejumlah peneliti mengklasifikasikan penggunaan dan kepuasaan kedalam empat kategori yakni cognition pengetahuan, diversion hiburan, social utility kepentingan sosoal, dan withdrawal pelarian. Kognisi mendasari seseorang untuk memperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai baian dari kognisi. Diversion atau hiburan merupakan kebutuhan dasar manusia lainnya. Hiburan dapat diperoleh melalui beberapa bentuk yang dikemukakan oleh para peneliti sebagai berikut : stimulation atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin, relaxation atau santai atau pelarian dari tekanan dan masalah, emotional release atau pelepasan emosi dari perasaan dan energi yang terpendam. Kategori berikutnya adalah social utility. Pakar-pakar psikologi mengidentifikasi penetapan integrasi sosial, mencakup kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan yang lainnya dalam masyarakat. Kebutuhan ini diperoleh melalui pembicaraan atau diskusi tentang sebuah program televisi, film pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai, tetapi juga pelarian. Karena orang menggunakan media massa untuk mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain, atau untuk menghindari aktivitas lain Ardianto, 2004:28. Dalam literatur tentang manfaat dan gratifikasi ada beberapa cara mengklasifikasikan kebutuhan dan gratifikasi audiens. Sebagian mengatakan soal gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai. Peneliti lain menyebutkan sebagai informatif-mendidik an khyalik pelarian-hiburan. McQuail, Blumler, Brown 1972, berdasarkan penelitian mereka di Inggris, mengusulkan kategori-kategori berikut : 1. Pengalihan pelarian dari rutinitas dan masalah, pelepasan emosi 2. Hubungan personal – manfaat sosial informasi dalam percakapan, pengganti media untuk kepentingan perkawanan 3. Identitas pribadi atau psikologi individu informasi penguasan nilai atau penambah keyakinan, pehamahan diri, eksplorisasi realitas, dan sebagainya. 4. Pengawasan informasi mengenali hal-hal yang mungkin mempengaruhi seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu. Inti dari teori Uses and Graficaion adalah khayalak pada dasarnya menggunakan media berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khayalak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khayalak akan terpenuhi. Ada akhirnya media yang mampu memenuhi kebutuhan khayalak disebut media yang aktif Kriyantono, 2006 : 2003-204 Kart dan kawan-kawan 1974 serta Dennis Mcquail 1975 menggambarkan logika yang mendasari penelitian uses and gratification sebagai berikut : Faktor sosial psikologis menimblkan Kebutuhan yang melahirkan Harapan-haparan terhadap media massa atau sumber lain yang mengarah pada Berbagai pola penghadapan media Menghasilkan gratifikasi kebutuhan Konsekuensi lain yang tidak diinginkan Katz, Blumer, dan Gurevitch 1974 menjelaskan menenai asumsi dasar dari teorti uses and gratification, yaitu : 1. Khayalak dianggap aktif, artinya khayalak sebagai bagian penting dari penggunaan media masaa diasumsikan mempunyai tujuan 2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khayalak 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber dilain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui komunikasi media amat bergantung kepada perilaku khayalak yang besangkutan. 4. Tujuan pemilihan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khayalak, artinya orang dianggap cukup mengertai melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khayalak Ardianto, 2004 : 71-72. Dalam sebuah laporan yang lengkap dari sebuah penelitian Levy 1978, menyimpulkan bahwa di samping menyampaikan informasi kepada pemirsa, berita-berita televisi juga menguji persepsi dan sikap pemirsa terhadap peristiwa- peristiwa maupun orang-orang “baru” namun demikian, partisipasi berjarak dengan realitas “yang disucihamakan: dan diselamatkan oleh pembaca berita selebriti. Banyak pemirsa yang katanya “secara aktif” memilih diantara siaran- siaran yang tengah besaing, “mengatur jadwal mereka agar berada di dekat pesawat televisi pada jam berita, dan memberikan perhatian yang akrab tapi selektif terhadap acara tersebut”. Katz, Gurevitch, dan Haas 1973 memandang media sebagai suatu alat yang digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa dan kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori. 1. Kebutuhan kognitif-memperoleh informasi, pengetahuan, dan pemahaman. 2. Kebutuhan afektif-emosional, pengalaman menyenangkan, estetis. 3. Kebutuhan integratif personal memperkuat krediilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status. 4. Kebutuhan integratif sosial mempererat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. 5. Kebutuhan pelepasan ketegangan pelarian dan pengalihan Severin, 2007 : 356-357. Elemen “pola terpaan media yang berlainan” pada teori Uses and Gratifications berkaitan dengan media exposure atau terpaan media, karena mengacu pada kegiatan menggunakan media. Eksposure tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi apakah seseorang itu benar-benar terbuka dengan pesan-pesan media massa tersebut. Exposure merupakan kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan- pesan media massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang terjadi pada individu atau kelompok. Menurut Bovee dan Arens 1992 media exposure berkaitan dengan berapa banyak orang melihat program yang ditayangkan di suatu media. Biasanya yang menjadi kendala adalah hanya sejumlah orang saja dari keseluruhan pemirsa, pendengar ataupun pembaca yang berkenaan untuk melihat atau mendengar isi pesan yang ada. Terpaan media, menurut Rosengren 1974 dapat dioperasionalisasikan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berrbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi. Sedangkan menurut Sari 1993 dapat dioperasionalisasikan menjadi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai jenis media, isi media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi. Sedangkan menurut Sari 1993 dapat dioperasionalisasikan menjadi jenis media yang digunakan, frekuensi penggunaan dan durasi penggunaan Kriyantono, 2006 : 204-205.

II.2. Teori Komunikasi