BAB IV ANALISA DATA
IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Di dalam melaksanakan penelitian, peneliti menempuh beberapa tahap dalam pengumpulan data. Tahap-tahap tersebut adalah :
1. Tahap Awal
Pada tahap ini, peneliti meminta izin kepada bagian Pnd FISIP USU untuk mengadakan penelitian di kampus FISIP USU dengan cara
mengajukan proposal penelitian. Setelah diterima oleh bagian pendidikan , peneliti kemudian meminta data mahasiswa FISIP USU sesuai dengan
kebutuhan penelitian, dari salah seorang staff bagian Pendidikan FISIP USU. 2.
Tahap Pengumpulan Data Peneliti kemudian turun ke lapangan penelitian untuk menyebarkan
kuesioner selama dua minggu, yakni mulai tanggal 20 Nopember - 5 Desember 2008. Berkat bantuan dari teman-teman peneliti yang dengan
sukarela menyumbangkan waktu mereka, akhirnya penyebaran dan pengumpulan kuesioner dapat diselesaikan dengan baik. Kuesioner yang
disebabkan dalam penelitian adalah untuk 89 orang yang telah dipilih secara acak sebagai responden. Pada saat pengisian responden, peneliti membimbing
responden agar dapat mengisi kuesioner dengan baik dan tidak terjadi penyalah artian oleh responden terhadap pertanyaan kuesioner. Pengumpulan
data lain, seperti sejarah kampus FISIP USU diperoleh melalui buku pedoman FISIP USU tahun 2002.
IV.2. Teknik Pengolahan Data
Setelah peneliti selesai mengumpulkan kuesioner dari 89 orang responden, peneliti melakukan pengolahan data. Adapun tahapan pengolahan data
yang telah diperoleh adalah sebagai berikut : 1.
Penomoran Kuesioner. Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal 01-89.
2. Editing yaitu pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap
jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan pengisian data oleh responden seperti pengisian jawaban dimasukkan ke dalam kode
yang seharusnya diisi oleh peneliti. 3.
Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak- kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka nilai
skor. 4.
Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol FC sehingga memuat seluruh data secara
keseluruhan. 5.
Tabulasi yaitu tahap dimana data dari tabel FC dimasukkan ke dalam tabel. Tabulase disini dibagi atas tabulasi tunggal tabel tunggal dan tabulasi
silang tabel silang. Selebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekwensi, persentase, dan kemudian di analisa.
6. Pengujian hipotesa yaitu tahap dimana peneliti menggunakan rumus uji
statistic yang telah peneliti tentukan untuk digunakan, yaitu korelasi
Spearman. Untuk menguji signifikansi digunakan rumus t
test
dan untuk mengukur tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guildford.
IV. 3. Analisa Tabel Tunggal IV.3.1. Karakteristik Responden
Tabel 2 Data Responden
No Data Responden
F
1 Komunikasi
21 23,60
2 Politik
16 17,98
3 Administrasi Negara
15 16,85
4 Sosiologi
13 14,61
5 Antropologi
11 12,35
6 Kesejahteraan Sosial
13 14,61
89 100
Sumber . P.1. FC. 3 Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden sampel dari 6
departemen yang ada di kampus FISIP USU tidak jauh berbeda. Sampel departemen Ilmu Komunikasi memiliki sampel terbanyak. Hal ini disebabkan
jumlah populasi mahasiswa departemen Ilmu Komunikasi lebih banyak dibandingkan 5 departemen lainnya. Namun lain halnya dengan departemen
sosiologi dan kesejahteraan sosial, keduanya justru memiliki jumlah populasi mahasiswa yang berbeda. Namun, pada tabel sampel kedua jurusan tersebut
memiliki jumlah sampel yang sama. Jumlah sampel terkecil dimiliki departemen
Antropologi. Hal ini sesuai dengan jumlah populasi departemen Antropologi yang sangat sedikit dibandingkan 5 departemen lainnya.
Tabel 3 Uang Saku Responden per bulan
No Uang Saku Responden
per bulan F
1 500.000 rupiah
34 38,20
2 500.000 – 1.000.000 rupiah
46 51,69
3 1.000.001 – 2.000.000 rupiah
6 6,74
4 2.000.000 rupiah
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.2. FC.4 Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak memiliki
uang saku antara 500.000 hingga 1.000.000 rupiah per bulan. Kemudian dengan jumlah yang tidak begitu juga diikuti dengan responden yang memiliki uang saku
kurang dari 500.000 rupiah. Kemudian responden yang memilki uang saku per bulan antara 1.000.001 hingga 2.000.000 di atas 2.000.000 hanya berjumlah 9
orang, masing-masing 6 orang dua 3 orang.
Tabel 4 Tempat Tinggal Responden
No Tempat Tinggal Responden
F
1 Tinggal bersama orang tua
44 49,43
2 Tinggal bersama walisaudara
2 2,25
3 Menyewa rumah
2 2,25
4 Kost
41 46,06
Total 89
100
Sumber . P.3. FC.5 Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak ada
dua kategori tempat tinggal dengan perbedaan jumlah persentase yang kecil yakni responden yang tinggal bersama orang tua 49,43 dan responden yang
tinggal di kost-an 46,07. Hal ini disebabkan kebanyakan dari mahasiswa FISIP USU adalah mahasiswa yang berasal dari daerah kecil dari luar kota
Medan, yang kemudian memilih untuk menetap di Medan dengan cara mencari kost an untuk menghembat pengeluaran, terutama bagi yang orang tuanya tidak
mampu. Dan kedua kategori lainnya memiliki persentase yang sama, yakni responden yang tinggal bersama walisaudara dan responden yang menyewa
rumah.
IV.3.2. Talkshow “Bukan Empat Mata” di Trans 7 Tabel 5
Frekuensi Responden Menonton Televisi Dalam Seminggu No
Frekuensi Menonton Televisi Dalam Seminggu
F
1 20-40 jam sangat sering
16 17,98
2 10-20 jam Sering
23 25,84
3 5 – 10 jam cukup sering
34 38,20
4 Kurang dari 5 jam jarang
16 17,98
Total 89
100
Sumber . P.4. FC.6 Tabel di atas memperlihatkan persentase tertinggi ada pada responden
yang cukup sering menonton televisi yakni 34. Kemudian di posisi kedua ditempati resonden yang sering menonton televisi yakni 23. Kemudian
persentase paling kecil ada pada responden yang sangat sering menonton televisi dengan yang jarang menonton televisi yakni 16. Hal ini dikarenakan
para responden memiliki jadwal dan kegiatan yang berbeda, baik itu kegiatan akademik maupun yang bukan, sehingga menyita waktu responden untuk
menonton televisi.
Tabel 6 Intensitas Responden Menonton “Bukan Empat Mata”
Dalam waktu tayang 90 menit No
Intensitas Menonton Bukan Empat Mata
F
1 90 menit sangat lama
3 3,37
2 45-60 menit lama
11 12,36
3 30-45 menit cukup lama
32 35,96
4 Kurang dari 30 menit sebentar
43 48,31
Total 89
100
Sumber . P.5. FC.7 Tabel diatas memperlihatkan bahwa 43 orang menonton acara “Bukan
Empat Mata” dengan intensitas waktu yang sebentar yakni kurang dari 30 menit. Hal ini disebabkan jam tayang acara ini terlalu larut dan waktu tayang yang
terlalu lama. Responden tidak menikmati acara ini secara penuh juga karena
sibuknya kegiatan akademik dan non akademik yang sangat menyita waktu dan mempengaruhi kondisi tubuh responden. Kemudian 32 orang justru sanggup
menonton acara ini dengan intensitas cukup lama. 11 orang mampu menonton dengan intensitas lama, serta hanya 3 orang yang menonton acara lakshow
ini dengan intensitas sangat lama atau satu kali penuh waktu tayang.
Tabel 7 Kelebihan Tukul Arwana
No Tukul Arwana B erbeda
dengan presenter lain F
1 Sangat Setuju
15 16,85
2 Setuju
63 70,79
3 Kurang Setuju
10 11,24
4 Tidak Setuju
1 1,12
Total 89
100
Sumber . P.6. FC.8 Tabel memperlihatkan 70,79 responden menyatakan bahwa Tukul
Arwana memiliki gaya yang berbeda dalam membawakan acara talkwhow “Bukan Empat Mata”. Tukul Arwana membawakan acara talkshow tersebut
dengan lawakan-lawakan khas yang dimilikinya sejak dulu, yakni ketika masih menjadi pelawak. Kemudian jargon-jargon atau kata-kata ungkapannya menarik
dan lucu, dan unik serta mudah diingat sehingga siapapun jadi tertarik untuk mengungkapkannya. Sebanyak 16,85 menyatakan sangat setuju 11,24 dari
jumlah seluruh yakni 10 orang responden menyatakan kurang setuju, dan hanya 1 orang yang menyatakan tidak setujul. Menurut mereka Tukul hanya
membawakan acara dengan lawakan, sehingga itulah yang membedakannya dengan presenter lain, selain itu Tukul hanya prsesenter biasa
Tabel 8 Tukul Arwana Sebagai Ikon “Bukan Empat Mati”
No Tukul Arwana adalah ciri khas
“Bukan Empat Mata’ F
1 Sangat Setuju
26 29,21
2 Setuju
51 57,30
3 Kurang Setuju
10 11,24
4 Tidak Setuju
2 2,25
Total 89
100
Sumber . P.7. FC.9 Tabel menunjukkan sebanyak 57,30 responden menjawab setuju
dengan pertanyaan Tukul Arwana adalah ciri khas “Bukan Empat Mata”. Jawaban ini didukung oleh ciri khas yang dimiliki Tukul ketika membawakan
acaranya. Jargon-jargon yang tidak dimiliki presentern lain, gerakan-gerakan yang khas ketika menyapa pemirsa, dan lawakan-lawakan yang membuat
penontonnya tertawa dan sekaligus menjadikan acara talkshow “Bukan Empat Mata” satu-satunya talkshow yang berbeda dengan talkshow-talkshow lain
yang senis. Kemudian 29,21 responden menjawab sangat setuju, 11,245 menjawab kurang setuju dan 2,25 menjawab tidak setuju. Responden ini
menganggap ciri khas Tukul hanya terletak pada kekhasan wajah, jargon, gaya bicara, dan semacamnya. Sedangkan presenter lain juga memiliki kekhasannya
sendiri, disesuaikan dengan acara yang dibawakannya.
Tabel 9 Kemampuan Tukul Arwana Membawakan Acara
No Tukul Arwana Membawakan “Bukan
Empat Mata” dengan baik F
1 Sangat Setuju
18 20,23
2 Setuju
54 60,67
3 Kurang Setuju
13 14,61
4 Tidak Setuju
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.8. FC.10 Dari tabel di atas dapat terlihat sebanyak 60,67 atau 54 responden
mengatakan setuju tentang kemampuan Tukul Arwana dalam membawakan acara adalah baik. Tidak hanya dari penampilan tetapi juga secara intelejensi
Tukul Arwana mampu mengucapkan kata-kata dalam bahasa asing dan sering menggunakannya sebagai kamus kosa kata ketika berbicara pada audiens
maupun bintang tamu. Selain itu, Tukul tidak selalu berperan sendiri dalam penampilanya melainkan melibatkan yang lainnya seperti beberapa kru acara,
bintang tamu, bahkan audiens yang tidak dikenalnya sekalipun. Sebanyak 20,23 menjawab sangat setuju, mendukung jawaban responden sebelumnya.
Hanya sekitar 14,61 yang menjawab kurang setuju dan 4,49 yang menjawab tidak setuju. Responden ini menyatakan kemampuan Tukul Arwana
membawakan acara belum sebaik presenter talkshow lainnya.
Tabel 10 Penampilan Tukul Arwana
No Penamilan Tukul Arwana
F
1 Sangat Baik
6 6,74
2 Baik
71 79,78
3 Kurang Baik
8 8,99
4 Tidak Baik
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.9. FC.11 Tabel memperlihatkan sebanyak 71 responden menjawab penampilan
Tukul Arwana baik. Kemudian 6,74 menjawab sangat baik. Hal ini disebabkan penampilan Tukul secara fisik sangat berbeda dengan presenter
lainnya. Terutama cara berpakaian yang selalu disesuaikan dengan tema acara tertentu. Sedangkan di peringkat kedua sebanyak 8,99 menjawab bahwa
penampilan Tukul kurang baik, dan 4,49 menjawab tidak baik. Hal ini disebabkan penampilan Tukul yang selalu berubah-ubah, dimana presenter pada
umumnya menggunakan pakaian formil yang elegan, tetapi Tukul terkadang menggunakan pakaian yang tidak sesuai.
Tabel 11 Gaya Berbicara Tukul Arwana
No Gaya berbicara Tukul Arwana
F
1 Sangat baik
7 7,87
2 Baik
42 47,49
3 Kurang baik
37 41,57
4 Tidak Baik
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.10. FC.12 Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 47,19 responden
menjawab gaya berbicara Tukul Arwana dalam taraf yang baik. Dalam setiap acaranya Tukul Arwana selalu menggunakan intonasi yang baik, tidak melangar
tata krama berbicara. Kemudian diikuti responden sebanyak 41, 57 yang menjawab Tukul Arwana memiliki gaya berbiara yang kurang baik. Hal ini
dikarenakan Tukul Arwana mengucakan beberapa kata-kata dengan gaya bicara yang sedikit menggunakan emosi, intonasi yang tinggi sehingga kurang
enak di dengar. Sebanyak 7,87 responden menjawab gaya bicara Tukul Arwana sangat baik, dan 3,37 menjawab tidak baik.
Tabel 12 Bahasa Tubuh Gesture Tukul Arwana
No Bahasa Tubuh Tukul Arwana
F
1 Sangat baik
19 21,35
2 Baik
44 49,44
3 Kurang baik
23 25,84
4 Tidak Baik
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.11. FC.13 Tabel memperlihatkan bahwa sebanyak 49,44 responden menjawab
bahasa tubuh Tukul Arwana menunjukkan hal yang baik, 24,84 responden manjwab kurang baik, 21,35 menjawab sangat baik, dan 3, 37 responden
menjawab tidak baik. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa responden paling banyak menjawab bahasa tubuh yang dimiliki Tukul Arwana sebagai presenter
“Bukan Empat Mata” adalah baik. Hal ini dikarenkan Tukul hanya membuat gerakan tubuh tertentu ketika dia membuat lawakan yang diikuti oleh para
audiensnya di studio seperti acungan dua jari ketika membuka acara, mengatakan jargon “Kembali ke Laptop, gerakan-gerakan lainnya ketika ia berusaha
mengatakan sesuatu yang diikuti gerakan tertentu.
Tabel 13 Tata Bahasa Tubuh Gesture Tukul Arwana
No Tata bahasa Tukul Arwana
F
1 Sangat baik
1 1,12
2 Baik
31 34,83
3 Kurang baik
53 59,55
4 Tidak Baik
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.12. FC.14 Tabel memperlihatkan lebih dari separuh responden yakni 59,55
menjawab tata bahasa Tukul Arwana dalam penampilannya membawakan acara talkshow kurang baik. 34,83 menjawab baik, 4,49 menjawab tidak baik, dan
terakhir 1,12 menjawab sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengangap Tukul Arwana memiliki tata bahasa yang kurang baik,
dikarenakan Tukul selalu menggunakan bahasa daerah yan gasing oleh para audiens dan tidak lumrah untuk dibawakan ada acara talkshow seperti “Bukan
Empat Mata” mengingat bahwa bintang tamu yang hadir serta para audiens, berasal dari daeah yang memiliki bahasa yang berbeda pula. Apa lagi bila
bintang tamu yang hadir berada di luar negeri. Selain itu Tukul juga tidak menggunakan bahasa asing dengan baik dan benar.
Tabel 14 Cara Tukul Arwana Menyapa Audiens
No Cara Tukul Arwana menyapa
audiens F
1 Sangat baik
18 20,23
2 Baik
56 62,92
3 Kurang baik
11 12,36
4 Tidak Baik
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.13. FC.15
Tabel di atas memperlihatkan sebanyak 62.92 responden menjawab cara Tukul Arwana menyapa audiens dalam taraf yang baik, 20,23 menjawab
cara menyapa Tukul Arwana sangat baik, 12,36 menjawab cara Tukul Arwana menyapa audiens kurang baik, dan terakhir sebanyak 4,49 responden
menjawab cara Tukul Arwana menyapa audiens tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden menilai bahwa
cara Tukul Arwana dalam menyapa audiens adalah baik. Hal ini dikarenakan Tukul selalu menggunakan kata-kata sapaan yang unik dan membuat lucu ketika
menyapa audiensnya baik di saat membuka acara, di dalam acara dan saat menutup acara. Selain itu Tukul juga melakukan interaksi ketika menyapa
audiensnya seperti berjabat tangan, merangkul pundak, dan bahkan mengajak audiensnya ke atas panggung.
Tabel 15 Cara Tukul Arwana Bercanda
No Cara Tukul Arwana bercanda
F
1 Sangat baik
37 41,57
2 Baik
32 35,96
3 Kurang baik
17 19,10
4 Tidak Baik
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.14. FC.16 Tabel di atas memperlihatkan sebanyak 41,57 responden menjawab cara
bercanda Tukul Arwana sangat baik. Berikutnya sebanyak 35,965 responden menjawab cara bercanda adalah baik, 19,10 responden menjawab Tukul
Arwana memiliki cara bercanda kurang baik. Dan terakhir sebanyak 3, 37 responden menjawab cara bercanda Tukul Arwana adalah tidak baik.
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa kurang dari sebagian jumlah responden menganggap Tukul Arwana memiliki dasar kemampuan untuk
bercanda sejak dia terjun ke dalam sebuah grup lawakan. Pekerjaan melawak yang dilakukannya membuat sangat ahli dalam bercanda. Seperti dalam
merangkai kata-kata yang lucu, gerakan yang unit serta mimik muka yang aneh. Sehingga ketika dia mendapatkan kesempatan untuk memimpin talkshow yang
bersifat comedian, ia tidak lagi canggung.
Tabel 16 Cara Tukul Arwana Membahas Materi Talkshow
No Cara Tukul Arwana membahas
materi Acara F
1 Sangat baik
8 8,99
2 Baik
48 53,93
3 Kurang baik
29 32,59
4 Tidak Baik
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.15. FC.17 Tabel di atas memperlihatkan sebanyak 53,93 responden menjawab cara
Tukul Arwana membahas materi acara adalah baik 32,59 menjawab kurang baik 8,99 menjawab cara membahas acara sangat baik, dan 4,49 menjawab
tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa lebih baik sebagian besar responden
menganggap cara Tukul Arwana membahas materi adalah baik. Hal ini dikarenakan Tukul Arwana memiliki kemampuan untuk membahas materi
acara sesuai dengan kemampuannya dan dibantu dengan koordinasi dari para kru yang berada di balik kerja laptop. Dimana hampir keseluruhan materi acara
disusun di dalam laptop yang kemudian akan dibahas Tukul Arwana dengan para bintang tamunya.
Tabel 17 Cara Tukul Arwana Membaca Kuis
No Cara Tukul Arwana Membaca
Kuis F
1 Sangat baik
8 8,99
2 Baik
64 71,91
3 Kurang baik
17 19,10
4 Tidak Baik
Total 89
100
Sumber . P.16. FC.18 Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 71,91 responden
manjawab cara Tukul Arwana membaca kuis adalah baik 19,10 menjawab kurang baik. Kemudian sebanyak 8,99 responden menjawab cara Tukul
Arwana membaca kuis adalah sangat baik, dan 0 menjawab tidak baik. Dari sini disimpulkan bahwa hampir sebagian besar responden
menganggap cara Tukul Arwana membaca kuis adalah baik. Ini dikarenakan cara Tukul Arwana membaca kuis berbeda dari presenter lainnya. Selain itu
Tukul Arwana juga dibantu oleh seorang kru acara yang khas dalam membacakan kuis yakni dengan menyarankan para penonton studio yang paling
depan untuk menggunakan paying kecil agar tidak terkena semburan Tukul.
Tabel 18 Cara Tukul Arwana Menutup Acara
No Cara Tukul Arwana menutup
Acara F
1 Sangat baik
16 17,98
2 Baik
65 73,03
3 Kurang baik
8 67,42
4 Tidak Baik
40
Total 89
100
Sumber . P.17. FC.19 Tabel di atas memperlihatkan sebanyak 73,03 responden menjawab cara
Tukul Arwana menutup acara adalah baik 17,98 responden sangat baik. Kemudian sebanyak 8,99 responden menjawab Tukul Arwana menutup acara
kurang baik, dan 0 responden menjawab tidak baik. Dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar responden menjawab
bahwa Tukul Arwana menutup acara dengan cara yang baik. Hal ini tidak lepas dari keuletan Tukul Arwana dalam mempelajari tentang membawa acara. Tukul
juga selalu menggunakan bahasa asing, gerakan lucu, dan lawakannya ketika menutup acara.
Tabel 19 Pemahaman Responden tentang Materi-materi Talkshow
No Pemahaman Materi Acara
F
1 Sangat Paham
3 3,37
2 Paham
74 83,15
3 Kurang Paham
9 10,11
4 Tidak Paham
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.18. FC.20 Tabel di atas memperlihatkan sebagian besar responden yakni sebanyak
83,15 menjawab mereka memahami materi-materi acara talkshow. Sebanyak 10,11 menjawab kurang paham. Sedangkan responden yang menjawab sangat
paham dan tidak paham mendapat persentase sebanyak 3,37. Dapat disimpulkan sebagian besar responden menjawab mereka
memahami dengan baik materi-materi acara yang disajikan dalam talkshow “Bukan Empat Mata”. Ini menunjukkkan materi-materi acara yang disajikan
menyangkut kehidupan para bintang tamu yang sedikit banyak memiliki kesamaan dengan resonden seperti karir, perkawinan, hobi dan lain-lain sehingga
dapat memberikan pengaruh dalam kehidupan dan dibahas dengan sedemikian rupa dengan bintang tamunya sehingga memberikan penonton tontonan yang
menarik sekaligus bersifat hiburan. Dimana kita ketahui sebagian banyak masyarakat Indonesia sangat menyukai tontonan yang bersifat menghibur atau
entertaining.
Tabel 20 Penyajian Materi-materi Talkshow
No Pemahaman Materi Acara
F
1 Sangat Menarik
6 6,74
2 Menarik
60 67,42
3 Kurang Menarik
21 23,59
4 Tidak menarik
2 2,25
Total 89
100
Sumber . P.19. FC.21 Tabel di atas memperlihatkan penilaian responden yang paling banyak
mengenai penyajian materi acara talkshow yakni materi menarik, sebanyak 67,42, 2,59 menjawab kurang menarik 6, 74 responden menjawab penyajian
materi acara talkshow sangat menarik, dan sebanyak 2,25 responden menjawab tidak menarik.
Dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai penyajian materi acara talkshow dalam taraf menarik. Hal ini dikarenakan penyajian materi
disusun dengan sedemikian rupa oleh para pelakasana produksi dan pembaca acara yang memiliki keunikan gaya dalam menyajikan materi dengan bintang
tamu-bintang tamunya. Tidak hanya itu, penyajian juga diiringi oleh nuansa musik yang sesekali mengiringi pembaca acara ketika menyajikan materi.
Tabel 21 Jargon-jargonUngkapan Tukul Arwana
No Pemahaman Jargon-Jargon
atau Ungkapan F
1 Sangat Paham
9 10,11
2 Paham
57 64,05
3 Kurang Paham
23 25,84
4 Tidak Paham
Total 89
100
Sumber . P.20. FC.22 Tabel memperlihatkan sebanyak 64,05 responden menjawab mereka
mamahami jargon-jargon atau ungkapan yang diucapkan oleh Tukul Arwana. Sebanyak 25,84 responden menjawab mereka kurang memahami jargon-
jargon. Kemudian sebanyak 10,11 responden menjawab mereka sangat memahami jargon, dan sebanyak 0 menjawab tidak memahami.
Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memahami jargon- jargon yang diucapkan presenter Tukul Arwana. Hal ini dikarenakan sebagian
jargon digunakan dalam bahasa Indonesia seperti : “Kembali ke Laptop”, “Puas…Puas” dan sebagian lagi diucapkan dalam bahasa daerah Jawa seperti :
“Wong Ndeso Katro”, Tak Sobek-sobek”, dan sebagian kecil diucapkan dalam bahasa asing Inggris seperti : “Just kidding”, “Face to face” dengan gaya
pengucapan khas Tukul Arwana. Pemahaman responden juga tidak lepas dari andil Tukul yang selalu memberikan penjelasan mengenai pengertian bahasa
daerah danbahasa asing yang digunakannya, sehingga mampu memberikan
pemahaman lebih kepada penonton atau audiens yang belum memiliki pengetahuan mengenai bahasa-baasa tersebut.
Tabel 22 Pengetahuan Responden tentang Bintang Tamu
No Pengetahuan Tentang Bintang
Tamu F
1 Sangat Tahu
8 8,99
2 Tahu
60 67,42
3 Kurang Tahu
20 22,47
4 Tidak Tahu
1 1,12
Total 89
100
Sumber . P.21. FC.23 Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebanyak 67,42 responden
menjawab mereka mengetahui para bintang tamu yang dihadirkan di acara talkshow “Bukan Empat Mata”. Kemudian 22,47 responden menjawab mereka
kurang mengetahui para bintang tamu yang hadir. Dan sekitar 8,99 responden menjawab meeka sangat mengetahui bintang tamu acara talkshow, dan hanya
1,12 yang tidak mengetahui para bintang tamu. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mengetahui dengan baik para bintang tamu yang hadir. Kehadiran bintang tamu dalam acara talkshow “Bukan Empat Mata” tidak hanya melulu orang-orang yang
terkenal atau selebritis atau pejabat, melainkan diwarnai juga dengan hadirnya bintang tamu yang tidak terkenal sekalipun namun memiliki karakter yang
berbeda dari para selebritis yang biasanya menjadi bintang tamu di acara
talkshow lain. di sini “Bukan Empat Mata” ingin mengemukakan kehidupan lain yang juga ada di bumi, dan sangat berbeda dengan kehidupan bintang-bintang
selebritis dan lainnya. Untuk bintang tamu artis yang dihadirkan juga tidak selalu karirnya sedang menanjak, bahkan artis yang sudah senior, baik itu yang
terkenal maupun kurang terkenal, mulai dari yang paling tua hingga paling kecil, dari berbagai bidang seperti penyanyi, pemain film, sutradara, koreografer
dan lainnya. Dimana sebagian besar sudah diketahui secara turun temurun oleh penonton.
Tabel 23 Pengetahuan Responden tentang Bintang Tamu
No Penilaian Materi Acara
Bintang Tamu F
1 Sangat Sesuai
5 5,62
2 Sesuai
68 76,41
3 Kurang Sesuai
15 16,85
4 Tidak Sesuai
1 1,12
Total 89
100
Sumber . P.22. FC.24 Tabel diatas memperlihatkan bahwa sebanyak 76,41 responden
menjawab antara materi dan bitang tamu memiliki kesesuaian 16,855 responden menjawab mereka menilai antara materi dan bintang tamu kurang sesuai.
Kemudian sebanyak 5,62 menjawab bahwa antara materi dan bintang tamu yang dihadirkan sangat sesuai. Dan hanya sebanyak 1,12 menjawab materi
acara tidak sesuai dengan bintang tamu yang dihadirkan.
Hal ini dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan materi acara sesuai dengan bintang tamu yang dihadirkan di acara
talkshow tersebut. Ini disebabkan karena materi-materi acara yang dibahas dalam talkshow “Bukan Empat Mata” sebagian besar memang diangkat dari fenomena-
fenomena kehidupan para bintang tamu yang sedang menjadi sorotan, misalnya tentang kehidupan rumah tangga, karir, kegiatan yang sedang digeluti dan
sebagainya, sehingga memiliki signifikan antara materi acara dan bintang tamu.
Tabel 24 Penilaian Responden tentang Tata PanggungStudio Talkshow
No Penilaian Tata PanggungStudio
F
1 Sangat Sesuai
8 8,99
2 Sesuai
65 73,03
3 Kurang Sesuai
14 15,73
4 Tidak Sesuai
2 2,25
Total 89
100
Sumber . P.23. FC.25 Dari tabel diatas dapat dilihat 73,03 responden menyatakan tata
panggung yang digunakan di studio talkshow “Bukan Empat Mata’ sesuai dengan acara yang ditampilkan 15,73 responden menyatakan kurang sesuai,
8,99 responden lainnya menyatakan bahwa tata panggung yang digunakan sangat sesuai. Dan hanya 2,25 dari responden yang menyatakan tata panggung
tidak sesesuai dengan jenis acara yang ditampilkan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan tata panggung sesuai dengan jenis acara yang ditampilkan. Hal ini dikarenakan tata
panggung studio dibuat dengan senyaman mungkin yakni dengan tema café. Tema panggung ini dibuat agar dapat memberikan suasana yang tidak terlalu
formil atau resmi seperti talkshow lainya. Dimana panggung dilengkapi dengan layar televisi besar, bar minuman, kemudian live music yang diiringi oleh
houseband.
Tabel 25 Penilaian Responden tentang Musik HouseBand dalam Talkshow
No Penilaian Tata PanggungStudio
F
1 Sangat Sesuai
15 16,85
2 Sesuai
63 70,79
3 Kurang Sesuai
10 11,24
4 Tidak Sesuai
1 1,12
Total 89
100
Sumber . P.24. FC.26 Tabel diatas memperlihatkan sebanyak 70,79 responden menjawab
bahwa housenband sesuai dengan acara talkshow “Bukan Empat Mata”, 16,85 responden menilai housebang sangat sesuai 11,24 menilai houseband kurang
seseuai dengan acara itu. dan hanya 1,12 responden menilai tidak cocok. Dari hal ini dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai
houseband sesuai untuk ditampilkan dalam acara talkshow “Bukan Empat Mata”. Hal ini dikarenakan musik sangat diminati di kalangan masyarakat Indonesia.
Jadi wajar kalau sebagian responden menilai dimasukkannya unsur musik ke
dalam talkshow adalah sesuai. Selain itu musik dalam acara ini dijadikan sebagian pembatas segmen tertentu seperti acara dibuka, jeda iklan, hadirnya
bintang tamu di studio, dan akhir acara sehingga acara tidak menjadi monoton.
Tabel 26 Frekuensi Penayangan Talkshow
No Penilaian Tata PanggungStudio
F
1 Sangat Sesuai
6 6,74
2 Sesuai
44 49,44
3 Kurang Sesuai
33 37,08
4 Tidak Sesuai
6 6,74
Total 89
100
Sumber . P.25. FC.27 Dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak 49,44 responden menilai
frekuensi penayangan talkshow, “Bukan Empat Mata” sudah sesuai yakni dengan 5 kali dalam seminggu. Kemudian dengan persentase yang cukup jauh yakni
37,08 responden menilai frekuensi penayangan acara ini kurang sesuai. Dan yang menjawab sangat sesuai dan tidak sesuai mendapat persentase yang sama
yakni 6,74. Dapat disimpulkan hampir seluruh responden menilai frekuensi
penayangan talkshow ini sudah sesuai. Mengingat sebagian besar tayangan yang ada di stasiun-stasiun televisi Indonesia, terutama stasiun swasta,
kebanyakan menyajikan acara sinetron. Sedangkan untuk acara talkshow seperti “Bukan Empat Mata” belum banyak bermunculan. Dimana keseragaman
program acara yang ada menimbulkan kebosanan dari penonton sehingga mereka menghilangkan kebosanan.
Tabel 27 Waktu Penayangan Talkshow
No Penilaian tentang waktu
penayangan F
1 Sangat Sesuai
4 4,49
2 Sesuai
51 57,31
3 Kurang Sesuai
31 34,83
4 Tidak Sesuai
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.26. FC.28 Dari tabel diatas dapat dilihat sebanyak 57,31 responden menlai waktu
penayangan talkshow “Bukan Empat Mata” sudah sesuai, 34,83 menilai kurang sesuai 4,49 menilai waktu penayangan talkshow “Bukan Empat Mata” yakni
dari pukul 21.30-22.30 wib sangat sesuai, sedangkan 3,37 responden menilai waktu penayangan ini tidak sesuai.
Dapat disimpulkan sebagian besar responden menilai waktu penayangan talkshow ini sudah sesuai. Hal ini disebabkan karena dengan kegiatan yang
dimiliki para responden sehari-hari yang sangat menyita waktu mereka. Selain itu, dengan berbagai jenis berita-berita yang disajikan di pesawat televisi setiap
harinya, yang sangat menyita pikiran resonden memerlukan relaksasi tidak hanya tubuh tetapi juga pikiran. Dengan waktu penayangan tersebut, dimana respoden
tidak lagi melakukan pekerjaan rutin mereka, responden dapat bersantai dan
menikmati program yang ditayangkan dengan lawakan-lawakan khas ini sehingga dapat merelaksasi pikiran dan juga tubuh setelah seharian menguras tenaga dan
pikiran
IV. 3. Tingkat Kepuasan Khayalak Tabel 28
Pendapat Responden Tentang Talkshow dan Penerimaan Informasi No
Talkshow Memberikan Informasi
F
1 Sangat Setuju
2 Setuju
48 53,94
3 Kurang Setuju
37 41,57
4 Tidak Setuju
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.27. FC.29 Tabel diatas menunjukkan sebesar 53,94 responden menyatakan bahwa
talkshow “Bukan Empat Mata” memberikan informasi. Sebanyak 41,5 responden menyatakan kurang setuju, 4,49 responden menyatakan tidak setuju
dengan talkshow memberikan informasi. Dan 0 yang menyatakan sangat setuju dengan talkshow memberikan informasi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa talkshow memberikan informasi. Hal ini dikarenakan
dalam perbincangan antara presenter dengan bitang tamu selalu membahas sesuatu yang baru dan belum diketahui oleh responden, seperti misalnya
perkembangan suatu kasus, munculnya suatu genre musik baru, munculnya arti baru, dibalik kehidupan bintang tamu, dan lainnya, dimana informasi seperti
terkadang berguna bagi responden
Tabel 29 Pendapat Responden Tentang Talkshow dan Perluasan Pengetahuan
No Talkshow Memperluas
Pengetahuan F
1 Sangat Setuju
1 1,12
2 Setuju
40 44,94
3 Kurang Setuju
43 48,32
4 Tidak Setuju
5 5,62
Total 89
100
Sumber . P.28. FC.30 Dari tabel diatas menunjukkan sebesar 48,32 menyatakan kurang setuju
bahwa talkshow memberikan pengetahuan bagi mereka. Sebanyak 44,94 responden menyatakan setuju bahwa talkshow memberikan pengetahuan. Dan
sebanyak 5,62 responden menyatakan tidak setuju 1,12 responden menyatakan sangat setuju.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan talkshow “Bukan Empat Mata” memberikan
pengetahuan bagi mereka. Hal ini dikarenakan pada umumnya pada pembahasan materi araca, hal-hal yang dibahas hanya mengenai masalah umum yang
mungkin sudah sebagian besar responden mengetahui. Namun, tidak ada pengetahuan baik itu secara ilmiah ataupun tidak ilmiah yang diperoleh
responden. Karena pada dasarnya sifat dari acara ini hanya menghibur dan mungkin informatif, namun tidak unsur pengetahuan yang dikembangkan
didalamnya.
Tabel 30 Perasaan Responden Setelah Menonton Talkshow
No Perasaan Setelah Menonton
Talkshow F
1 Sangat Senang
6 6,74
2 Senang
66 74,16
3 Kurang Senang
14 15,73
4 Tidak Senang
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.29. FC.31 Dari tabel diatas dapat dilihat sebesar 74,16 responden menyatakan
perasaan senang setelah menonton talkshow. 15,73 yang menyatakan kurang senang. Kemudian 6,74 responden menyatakan sangat senang setelah
menonton talkshow, dan hanya 3,37 responden yang menyatakan tidak senang. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan senang
setelah menonon talkshow “Bukan Empat Mata”. Ini disebabkan program ini menyuguhkan lawakan yang tiada henti kepada penontonnya. Walaupun pada
sifatnya ini adalah talkshow dan sangat formal tetapi lawakan menjadi ciri utama program ini. Sehingga seserius apapun bahasan yang diperbincangkan tetap saja
ada lawakan yang menggelitik. Selain itu nuansa dari acara ini sangat nyaman untuk ditonton.
Tabel 31 Alasan Responden Menonton Talkshow Untuk Mengikuti Trend Program
No Perasaan Setelah Menonton
Talkshow F
1 Sangat Setuju
4 4,49
2 Setuju
33 37,08
3 Kurang Setuju
19 43,82
4 Tidak Setuju
13 14,61
Total 89
100
Sumber . P.30. FC.32 Tabel diatas menggambarkan sebanyak 43,82 responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan bahwa mereka menonton talkshow “Bukan Empat Mata” untuk mengikuti trend program yang sedang diminati, 37,-8
responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 14,61 responden menyatakan tidak setuju, dan sisanya 4,4 menyatakan tidak setuju
dengan pernyataan itu. Dapat disimpulkan hampir sebagian besar responden menyatakan kurang
setuju dengan pernyataan bahwa mereka menonton talkshow “Bukan Empat Mata” untuk mengiktui trend pogram yang diminati. Hal ini dikarenakan pada
saat ini sudah banyak program baru yang bermunculan. Namun responden yang menonton talkshow “Bukan Empat Mata” karena menurut mereka program ini
sangat berbeda dari program acara lainnya. Alasan inilah yang membuat responden hingga saat ini masih menonton talkshow tersebut.
Tabel 32 Pendapat Responden tentang Tanggapan KeluargaTemanLingkungan
Terhadap “Bukan Empat Mata” No
KeluargaTemanLingkungan Mengetahui dan Menyukai “Bukan Empat Mata”
F
1 Sangat Setuju
2 2,25
2 Setuju
56 62,92
3 Kurang Setuju
26 29,21
4 Tidak Setuju
5 5,62
Total 89
100
Sumber . P.33. FC.33 Tabel memperlihatkan sebesar 62,92 responden menyatakan bahwa
keluarga temanlingkungan mereka mengetahui dan menyukai talkshow “Bukan Empat Mata”. Sebanyak 29,21 menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
bahwa keluargatemanlingkungan mereka mengetahui dan menyukai talkshow tersebut 5,62 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan itu. dan
sisanya 2,25 responden menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa lebih dari sebagian besar responden menyatakan
setuju dengan pernyataan bahwa keluargatemanlingkungan mereka mengetahui dan menyukai acara “Bukan Empat Mata”. Ini dikarenakan selain acara
talkshow ini mudah sekali diterima, kebanyakan dari responden tinggal bersama orang tua dan memilih untuk menempati kost. Para responden yang tinggal
bersama orang tua mereka cenderung menikmati waktu bersama sewaktu menonton televisi, apalagi dengan jadwal program yang demikian akan semakin
memungkinkan antara orang tua dan anak untuk menonton televisi bersama. Begitu juga dengan pergaulan responden sehari-hari dengan tetangga. Apalagi
televisi menjadi salah satu media yang menempati peringkat atas untuk media yang paling diminati sebagai sumber informasi dan hiburan, karena mampu
hadir dengan audio dan visual yang sangat baik. Hampir setiap orang melakukan transaksi dengan orang lain dan membahas apa yang mereka lihat di
televisi. Demikian pula halnya dengan responden yang menempati kost. Dengan
jadwal penayangan program yang demikian, responden yang menempati kost sebagai tempat tinggalnya cenderung akan membentuk suatu kumpulan
penonton dan menikmati tayangan televisi yang tersedia dirumah ibu kost, atau di kamar salah satu teman kost yang memiliki televisi. Sehingga mereka lebih
mudah melakukan interaksi dan bertukar pikiran dan mengetahui satu sama lain mengenai apa yang diketahui dan disukai dari televisi dan apa yang tidak.
Tabel 33 Komunikasi Responden Dan Lingkungan Sebelum Menonton
“Bukan Empat Mata” No
Hubungan Komunikasi sebelum Menonton “Bukan Empat Mata”
F
1 Sangat Baik
19 21,35
2 Baik
65 73,03
3 Kurang Baik
4 4,49
4 Tidak Baik
1 1,13
Total 89
100
Sumber . P.32. FC.34 Dari tabel diatas, diketahui sebesar 73,03 responden menyatakan bahwa
kondisi hubungan mereka dalam taraf baik sebelum menonton talkshow “Bukan Empat Mata”. Diikuti persentase sebesar 21,35 responden menyatakan kondisi
hubungan mereka dengan keluargatemanlingkungan sangat baik sebelum menonton 4,49 menyatakan kondisi hubungan mereka kurang baik dengan
keluarga , teman dan lingkungan sebelum menonton. Dan hanya sekitar 1,13 responden menyatakan hubungan mereka dengan sekitar tidak baik sebelum
menonoton. Dan ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
kondisi hubungan mereka dengan keluarga teman, dan lingkungan baik, sebelum menonton talkshow. Hal ini ditunjang dengan status tempat tinggal responden
yang sebagian besar tinggal dengan orang tuannya dan menempati kost. Tinggal dengan orang tua dan memiliki tetangga cenderung membentuk responden
menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan sekitarnya. Sedangkan responden yang menempati kost akan lebih berhati-hati
untuk bertingkah laku dan akan melakukan adaptasi untuk mengenal lingkungan sekitar kost-nya, sehingga bisa menghindar hal-hal yang negatif.
Tabel 34 Komunikasi Responden dan Lingkungan Sesudah Menonton
“Bukan Empat Mata” No
Hubungan Komunikasi sebelum Menonton “Bukan Empat Mata”
F
1 Sangat Baik
14 15,73
2 Baik
71 79,77
3 Kurang Baik
1 1,13
4 Tidak Baik
3 3,37
Total 89
100
Sumber . P.33. FC.35 Dari tabel diatas, diketahui sebesar 79,77 responden menyatakan bahwa
kondisi hubungan mereka dalam taraf baik setelah menonton talkshow “Bukan Empat Mata”. Diikuti persentase sebesar 15,73 responden menyatakan kondisi
huungan mereka dengan keluargatemanlingkungan sangat baik setelah menonton 3,37 menyatakan kondisi hubungan mereka tidak baik dengan
keluarga, teman dan lingkungan setelah menonton. Dan hanya sekitar 1,13 responden menyatakan hubungan mereka dengan sekitar kurang baik setelah
menonton. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar
responden menyatakan kondisi hubungan mereka menjadi baik setelah menonton “Bukan Empat Mata”. Hal ini dikarenakan kondisi hubungan terdahulu sudah
terjadi dengan baik, dan semakin dipererat ketika mereka melakukan interaksi
saat menonton talkshow “Empat Mata”. Lawakan menjadi penguat hubungan
responden karena tertawa mendekatkan seseorang dengan yang lainnya. Tabel 35
Pendapat Responden tentang Perasaan Terhibur Setelah Menonton “Bukan Empat Mata”
No Responden Merasa Terhibur setelah
Menonton “Bukan Empat Mata” F
1 Sangat Setuju
16 17,98
2 Setuju
57 64,05
3 Kurang Setuju
12 13,48
4 Tidak Setuju
4 4,49
Total 89
100
Sumber . P.34. FC.36 Dari tabel diatas dapat dilihat sebesar 64,05 responden menyatakan
setuju dengan pertanyataan bahwa perasaan mereka terhibur setelah menonton talkshow. 17,98 yang menyatakan sangat setuju. Kemudian 13,48 responden,
menyatakan kurang setuju dan hanya 4,49 responden yang menyatakan tidak setuju.
Dapat disimpulkn bahwa hampir sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa mereka merasa terhibur setelah menonton
talkshow “Bukan Empat Mata”. Ini disebabkan karena acara talkshow “Bukan Empat Mata” secara materi acara memang untuk menghibur penonton tidak
hanya dengan obrolan-obrolah bintang tamu, tetapi juga melalui interaksi kuis, email, dan serta lawakan yang membuat responden merasa terhibur.
Tabel 36 Pendapat Responden tentang Perasaan Terhibur Setelah Menonton
“Bukan Empat Mata” No
Responden Merasa Rileks Setelah Menonton “Bukan Empat Mata”
F
1 Sangat Setuju
11 12,35
2 Setuju
66 74,16
3 Kurang Setuju
10 11,24
4 Tidak Setuju
2 2,25
Total 89
100
Sumber . P.35. FC.37 Dari tabel diatas dapat dilihat sebesar 74,16 responden menyatakan
setuju dengan pernyataan bahwa perasaan mereka rileks setelah menonton talkshow. 12,35 yang menyatakan sangat setuju. Kemudian 11,24 responden,
menyatakan kurang setuju. Dan hanya 2,22 responden yang menyatakan tidak setuju.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa mereka merasa rileks setelah
menonton acara talkshow “Bukan Empat Mata”. Perasaan rileks mereka disebabkan adanya proses pelepasan keterangan yang terjadi karena kegiatan
rutin yang terlalu padat sehingga membuat mereka merasa tertekan bahwa cenderung menuju depresi dan menimbulkan stres. Jadi, setelah menonton
talkshow ini mereka merasa tidak memiliki beban untuk dikerjakan. Dengan adanya televisi dengan unsur audivisual yang kuat dapat menimbulkan ralaksasi
tersendiri pada diri responden, yakni dengan mendengar lawakan, juga melihat penampilan Tukul Arwana yang kocak.
IV.4. Analisa Tabel Silang Tabel 37
Hubungan antara Status Tempat Tinggal Responden dengan Intensitas Menonton “Bukan Empat Mata”
No Status Tempat tinggal
Intensitas Menonton “Bukan Empat Mata’
Total 90 mnt
sangat Lama
45-60 mnt Lama
30-45 menit
cukup Lama
30 menit sebentar
1 Tinggal dengan
orang tua 6
15 21
42
2 Tinggal dengan Wali
Saudara 1
1 2
3 Menyewa rumah
1 1
2 4
Kost 3
6 14
20 43
Total 3
13 31
42 89
Sumber : P3 P5 FC.5 FC. 7
Tabel diatas memperlihatkan dari 42 orang responden yang mengaku sebentar menonton talkshow, 21 orang diantaranya tinggal dengan orang tua, 20
orang tinggal di kost, 1 orang menyewa rumah, dan tidak ada yang tinggal dengan saudara. Kemudian dari 31 orang responden yang mengaku cukup lama
menonton talkshow, 15 orang diantaranya tinggal dengan orang tua, 14 orang
tinggal di tempat kost, 1 orang menyewa rumah, dan 1 orang tinggal dengan wali atau saudara. Kemudian dari 13 responden yang mengatakan lama menonton
talkshow, masing-masing 6 orang menjawab tinggal bersama orang tua dan kost, 1 orang tinggal dengan saudara, dan tidak ada yang menyewa rumah. Sedangkan
yang 3 orang yang menjawab tinggal dengan orang tua, tinggal dengan wali atau saudara dan menyewa rumah, tidak ada. Jadi dapat disimpulkan bahwa
responden yang paling banyak menonton talkshow “Bukan Empat Mata” adalah mereka yang tinggal di tempat kost :
orang 89
orang 43
x 100 = 48,32
Tabel 38 Hubungan antara Intesitas Menonton Talkshow Dengan Mendapatkan
Informasi
No Intensistas Menonton
Talkshow
Mendapatkan Informasi
Total Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
1 90 mnt sangat lama
1 2
3 2
45-60 mnt lama 7
5 1
13 3
30-45 mnt Cukup Lama
16 14
1 31
4 30 mnt sebentar
24 16
2 42
Total 48
37 4
89
Sumber : P5 P27 FC.7 FC. 29
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 48 orang responden yang menyatakan setuju bahwa mereka mendapatkan informasi setelah talkshow, 24 orang hanya
menonton talkshow selama kurang dari 30 menit, 16 oang menonton talkshow dengan intesitas cukup lama, 7 orang menonton dengan intensitas lama dan
hanya 1 orang yang menonton sangat lama yakni 90 menit. Kemudian dari 37 orang responden yang mengatakan kurang setuju dengan alasan tersebut, 16
orang menonton talkshow dengan intesitas kurang setuju dengan alasan tersebut, 16 orang menonton talkshow dengan intensitas kurang dari 30 menit, 14 orang
menonton dengan intensitas cukup lama, 5 orang menonton dengan intensitas lama, dan hanya 2 orang yang menonton talkshow 90 menit.
Dari 4 orang responden yang mengatakan tidak setuju dengan alasan itu, 2 orang menonton dengan itensitas kurang dari 90 menit, 1 orang menonton
dengan itensitas cukup lama, 1 orang menonton dengan itensitas lama, tetapi tidak ada yang menonton sangat lama, dan terakhir tidak ada yang menjawab
sangat setuju dengan alasan itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden yang memberikan jawaban
terhadap alasan mendapat informasi adalah responden yang menonton talkshow kurang dari 30 menit yakni sebesar :
orang 89
orang 42
x 100 = 47,19
Tabel 39 Hubungan antara Pemahaman Jargon
Dengan Perasaan Setelah Menonton TalkShow
No Pemahaman
JargonUngkapan
Perasaan Setelah Menonton
Total Sangat
Senang Senang
Kurang Senang
Tidak Senang
1 Sangat paham
5 3
1 9
2 Paham
1 48
7 2
58 3
Kurang paham 16
6 22
4 Tidak paham
Total 6
67 14
2 89
Sumber : P20 P29 FC.22 FC. 31
Dari tabel diatas diperlihatkan bahwa dari 67 orang responden yang menyatakan senang setelah menonton talkshow “Bukan Empat Mata”, 48 orang
menyatakan paham dengan jargon-jargonungkapan yang diucapkan dalam acara terebut, 16 orang mengatakan kurang paham dengan uangkapan tersebut, 3 orang
yang mengatakan sangat paham, tidak tidak ada yang tidak paham. Kemudian dari 14 orang responden menyatakan kruang senang setelah menonton talkshow
ini, 7 orang mengatatakan paham dengan ungkapan yang diucapkan, 6 orang mengatakan kurang paham dengan pengucapan jargon tersebut, 1 orang
menyatakan sangat paham, dan tidak ada yang tidak paham. Dari 6 orang responden yang menyatakan sangat senang dengan talkshow ini, 5 orang
menyatakan sangat paham dengan jargon yang diucapkan, 1 orang mengaku paham, dan tidak ada yang mengatakan kurang paham dan tidak paham. Yang
terakhir dari 2 orang responden yang menyatakan tidak senang setelah
menonton talkshow ini, keduanya mengaku paham dan ungkapan-ungkapan yang dilontarkan. Jadi dapat disimpulkan responden yang paling banyak adalah
responden yang mengaku paham dengan jargonungkapan setelah menonton talkshow “Bukan Empat Mata” yakni sebesar :
orang 89
orang 58
x 100 = 65,17
Tabel 40 Hubungan antara Pengetahuan tentang Bintang Tamu Dengan Perasaan
Terhibur setelah Menonton TalkShow
No Pemahaman
JargonUngkapan
Perasaan Setelah Menonton
Total Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
1 Sangat tahu
2 5
1 1
9 2
Tahu 11
39 7
2 59
3 Kurang tahu
3 12
4 1
20 4
Tidak tahu 1
1
Total 16
56 12
5 89
Sumber : P21 P34 FC.23 FC. 36 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari 56 orang responden yang setuju
bahwa talkshow memberikan hiburan, 39 diantaranya menyatakan bahwa mereka mengetaui bintang tamu yang hadir di acara talkshow, “Bukan Empat Mata”, 12 orang
mengatakan kurang tahu dengan bintang tamunya. 5 orang mengatakan sangat mengetaui bintang tamu-bintang tamu yang hadir di acara talkshow, dan tidak dan yang
menjawab tidak mengetahui. Kemudian dari 16 orang yang menjawab sangat setuju bahwa talkshow “Bukan Empat Mata” menghibur, 11 orang mengetahui para bintang
tamu-bintang tamu yang hadir di acara itu, 3 orang yang mengatakan kurang mengetahui
para bintang tamu yang hadir di acara itu, 2 orang mengatakan sangat mengetahui, dan tidak ada yang menjawab tidak mengetahui. Dari 12 orang yang mengatakan kurang
setuju bahwa talkshow tersebut menghibur mereka, 7 orang menjawab mereka mengetahui para bintang tamu yang diundang untuk mengisi acara talkshow, 4 orang
mengatakan kurang mengetahui, 1 orang sangat mengetahui para bintang tamu yang pernah datang ke talkshow itu, dan tidak ada yang menajwab tidak tahu. Dan terakhir
dari ke 5 orang yang mengatakan tidak setuju bahwa acara talkshow ini menghibur, 2 orang mengatakan mengetahui bintang tamu-bintang tamu yang dihadirkan, dan masing-
masing 1 orang mengatakan sangat tahu, kurang tahu, dan tidak mengetahui para bintang tamu tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah menonton
talkshow “Bukan Empat Mata” sebagian besar memiliki pengetahuan tentang para bintang tamu-bintang tamu yang hadir di studio talkshow yakni sebesar :
orang 89
orang 59
x 100 = 66,29
Tabel 41 Hubungan antara Cara Bercanda Tukul Arwana dengan Perasaan
Responden setelah Menonton Talkshow
No Cara Bercanda Tukul
Arwana
Perasaan Setelah Menonton
Total Sangat
Senang Senang
Kurang Senang
Tidak senang
1 Sangat Baik
4 31
2 37
2 Baik
28 5
33 3
Kurang Baik 1
8 5
3 17
4 Tidak Baik
1 1
2
Total 6
67 13
3 89
Sumber : P14 P29 FC. 16 FC. 31
Dari tabel di atas dapat dilihat dari 67 orang responden yang merasa senang setelah menonton talkshow “Bukan Empat Mata”, 31 orang diantaranya
menyatakan cara bercanda Tukul Arwana sangat baik, 28 orang mengatakan baik, 8 orang mengatakan kurang baik, dan tidak ada yang mengatakan tidak
baik. Dari 13 orang yang merasa kurang senang setelah talkshow tersebut, 5 orang masing-masing menyatakan sangat baik, 1 orang mengatakan tidak baik.
Kemudian dari 6 orang yang menyatakan bahwa meeka merasa sangat senang setelah mempunyai menonton “Bukan Empat Mata”, 4 orang diantaranya
menyatakan cara bercanda Tukul Arwana sangat baik, 1 orang mengatakan masing-masing kurang baik dan tidak baik, serta tidak ada yang menjawab baik.
Yang terakhir dari 3 orang responden yang menjawab tidak senang setelah menonton “Bukan Empat mata”, semuanya mengatakan cara bercanda Tukul
Arwana kurang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa setelah responden menonton talkshow, sebagian besar mengatakan cara bercada Tukul Arwana
sangat baik persentasenya adalah :
orang 89
orang 37
x 100 = 41,57
Tabel 42 Hubungan antara Pemahaman Materi Acara Talkshow “Bukan Empat
Mata” dengan Perasaan Responden setelah Menonton
No Cara Bercanda Tukul
Arwana
Perasaan Setelah Menonton
Total Sangat
Senang Senang
Kurang Senang
Tidak senang
1 Sangat Paham
2 1
37 2
Paham 3
57 11
3 33
3 Kurang paham
1 7
1 17
4 Tidak Paham
1 2
2
Total 6
66 14
3 89
Sumber : P18 P20 FC. 20 FC. 31
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 66 orang responden yang merasa senang setelah menonton talkshow “Bukan Empat Mata”, 57 orang
mengaku paham dengan materi acara yang disajikan di dalam acara itu, 7 orang mengatakan kurang paham dengan acara yang di sajikan, dan masing-masing 1
orang mengatakan sangat paham dan tidak paham dengan materi acara. Kemudian dari 14 orang yang mengaku kurang senang setelah menonton acara
talkshow, 11 orang yang mengatakan mereka paham dengan materi acara, masing-masing 1 orang mengatakan kurang paham, 2 orang mengatakan tidak
paham dengan materi acara, dan tidaka da yang sangat paham dengan materi acara. Dari 6 orang yang mengaku sangat senang setelah menonton, 3 orang
mengatakan paham dengan materi acara, 2 orang sangat paham, 1 orang kurang paham degnan materi acara, dan tidak ada yang tidak paham dengan materi
acara talkshow. Lalu dari 3 orang yang mengaku tidak senang setelah
menonton talkshow “Bukan Empat Mata’ semuanya paham dengan materi acara yang disajikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa responden yang paling dominan
adalah yang mengaku paham dengan materi-materi acara talkshow “Bukan Empat Mata” dan mempengaruhi kesenangan responden setelah menonton yakni
:
orang 89
orang 74
x 100 = 83,15
IV.5. Pengujian Hipotesa