Televisi Talkshow “Bukan Empat Mata” Di Trans 7 Dan Tingkat Kepuasan Khayalak (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Acara Talk Show “Bukan Empat Mata” Di Trans 7 Terhadap Tingkat Kepuasan Khayalak Di Kalangan Mahasiswa FISIP USU Medan)

Kedua fungsi korelasi, adalah seleksi dan interprestasi informasi tentang lingkungan. Fungsi ini bertujuan untuk menjalankan norma sosial, dan menjaga konsensur dengan mengeskspos penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih dan juga berfungsi untuk mengawasi pemerintah. Ketiga, fungsi pewarisan sosial merupakan fungsi dimana media massa menyampaikan informasi, nilai normal, dari satu generasi ke generasi berikutnya atau dari anggota masyarakat ke kaum mendatang. Terakhir adalah fungsi hiburan, dimaksudkan untuk memberikan waktu istirahat dari masalah setiap hari dan mengisi waktu luang. Media mengekpos banyak budaya massa seperti seni dan musik kepada berjuta-juta orang dan sebagian merasa senang karena bisa meningkatkan rasa dan pilihan publik dalam seni.

II.5. Televisi

Televisi sebagian bagian dari kebudyaan audiovisual merupakan medium yang memiliki pengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian baru masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh pesatnya perkembangan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil. Unsur esensial yang dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu, seperti pesan, informasi pengajaran, lmu dan hiburan Wibowo, 1997 : 1. Televisi merupakan media temuan orang-orang Eropa, dengan perubahan teknologi secara bertahap yakni dari televisi hitam putih, dan televisi berwarna Baksin, 2006 : 8. Televisi sebagain transmisi dimlai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins pada tahun 1939, Presiden Franklin D. Roosevelt tampil dilayar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940. Sebanyak 99 orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita, iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam sehari. Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, dengan generasi televisi hitam putih yang bertepatan dengan pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Televisi memiliki fungsi yang sama dengan media massa yang lainnya, yakni memberi informasi, mendidik- menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi Ardianto, 2004 : 125. Televisi merupakan hasil produksi teknologi tinggi hi-tech yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audivisual gerak, isi pesan audivisual gerak memiliki kekuatan sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. Jumlah individu menjadi relatif menjadi lebih besar bila isi pesan audiovisual disajkan melalui televisi. Setelah melalui empat era tahap pembaharuan, Indonesia menghasilkan televisi-televisi swastanya diawali dengan munculnya keputusan Menteri Penerangan tahun 1990 tentang penyiaran televsi di Indonesia. Secara operasional siaran swasta Indonsia ini diawali oleh berdirinya RCTI yakni tanggal 22 Pebruari 1988, kemudian SCTV mulai dilaksanakan tanggal 24 Agustus 1990, TPI beoperasi secara resmi tanggal23 Januari 1991, Indosiar resmi siaran tanggal 18 Juni 1992, ANTEVE berdiri resmi tanggal 30 Januari 1993. setelah lahirnya ANTEVE, terjadi peralihan kekuasaan di Indoneia dengan lengsernya Presiden Soeharto yang digantkan Habibie. Pada masa pemerintahan Habibie ini muncul deregulasi dibidang pengelolaan informasi dan komunikasi. Puncaknya pada stasium televisi swasta baru seperti Metro TV, Trans TV, Lativi, Global TV, dan TV7, yang kini merubah namanya menjadi Trans 7. Industri penyiapan televisi selain menyampaikan berita-berita yang mereka dapatkan dari masyarakat juga merupakan sarana promosi penjualan produk- produk kepada masyarakat. Melalui televisi masyarakat mengenal produk-produk dan mendorong pembeliannya, kemudian penguasaha menerima untung yang mendorongnya untuk beriklan dukungan dari masyarakatnya. Usaha untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat adalah melalui program acara menjadi satu hal penting yang mendapat porsi yang utama. Jika tampilan penyiaran televisi sudah tidak ditonton lagi, dapat dikatakan keberadaan televisi tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Apabila disimak acara –acara yang muncul di layar televisi cenderung memiliki kesamaan materi isi. Pertama, kesamaan dalam paket acara berita reguler, cenderung bermuatan sport news berita sekilas. Dengan durasi rata- rata 1-1,5 menit, hampir seluruh stasium televisi menyiarkan berita yang sama. Hal ni pula yang membuat beberapa stasium televisi membuat sendiri paket antara depth repothing. Kedua, kesamaan dalamacara infotaiment. “Cek Ricek” dianggap sebagai pelopor lahirnya infortaiment. Acara ini sempat mengantongi rating yang cukup tinggi, sebelum tersaingi dengan acara infotainement lain yang kemudian bermunculan seperti “KISS”, “Go Show”, “Kabar Kabari”, dan sebagainya. Ketiga, kesamaan dalam acara kuis. Awalnya acara seperti danggap sebelah mata. Tapi setelah munculnya kuis “Famili 100” dan ”Siapa Berani”, acara ini justru berhasil menyedot banyak perhatian, dan kemudian semakin banyak bermunculan acara sejenis di stasium televisi lain. Keempat, dan kemudian semakin banyak bermunculan acara sejenis di stasiun televisi lain. Keempat, kesamaan materi dalam penayangan film-film seperti film Mandarin, Hindustan, maupun opera sabun telenovela dari Amerika Latin. Bahkan, kini film-film yang sama selalu muncul secara bergantian diseluruh stasium televisi Baksin, 2006 : 16, 24-26, 38-39.

II.6. Talkshow