Kerangka konsep MODEL TEORITIS HIPOTESIS

televisi. Untuk itu, khalayak akan menilai harapannya akan produk media massa itu. apabila sesuai positif, maka kebutuhan dapat terpenuhi dan khalayak dapat merasa puas, begitu sebaliknya. Maka, dapat disimpulkan kebutuhan merupakan faktor yang menentukan kepuasan seseorang. Katz, Gurevith, dan Haas 1973 membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa kemudian menggolongkan kedalam lima kategori :  Kebutuhan kognitif.  Kebutuhan afektif.  Kebutuhan integratif personal.  Kebutuhan integratif sosial.  Kebutuhan pelepasan ketegangan Severin, 2007:357.

I.7 Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dengan kerangka konsep akan menuntutn penelitian dalam merumuskan hipotesis Nanawi, 1995 : 40. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis, yang merupakan jawaban sementara yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat dilakui secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas X Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain Nanawi, 1995:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah acara talkshow “Bukan Empat Mata” Trans 7. 2. Variabel Terikat Y Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. 3. Variabel Antara Adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan terikat, berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan terikat tersebut. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.8 MODEL TEORITIS

Berdasarkan variabel-variabel yang telah ditetapkan, bila dikaitkan dengan variabel lainnya, maka akan terbentuk model teoritis sebagai berikut :

I.9 Variabel Operasional

Variabel Bebas X Talkshow Bukan Empat Mata di Trans 7 Variabel Terikat Y Tingkat Kepuasan Khayalak Variabel operasional berfungsi untuk memudahkan kerangka konsep dalam penelitian. Maka berdasarkan kerangka teori dan kerangka di atas, maka dibuat variabel operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian berikut : Tabel Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Opersional Variabel bebas X Talkshow “Bukan Empat Mata” di Trans 7 Komponen talkshow : • Host atau pembawa acara • Materi acara • Bintang tamu acara • Studiopanggung acara • Frekwensi penayangan • Waktu penayangan Variabel terikat Y Tingkat Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan kategori-kategori kebutuhan : • Kognitif • Afektif • Integratif personal • Integratif sosial • Pelepasan Ketegangan Variabel Antara Z Karakteristik responden • Departemenjurusan • Tempat tinggal • Jumlah uang saku

I. 10 DEFINISI OPERASIONAL

Defenisi operasional merupakan penjabatan lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam keranga konsep. Definisi operasional adalah sebuah petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Dengan kata lain, defenisi opeasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995 : 46. 1. Variabel Bebas Antara Talkshow “Bukan Empat Mata” di Trans 7 - Pembawa acarahost seseorang yang membawakan suatu program acara Pembawa acara harus mempunyai nilai jual, dan merupakan trademark dari acara yang dibawakannya. - Matei acara : topik-topik apa yang akan diangkat dalam acara talkshow. - Bintang tamu : acara talkshow menampilkan wawancara menarik terhadap orang-orang tertentu seperti selebriti dan tokoh-tokoh. - Studiotata ruang tempat yang digunakan untuk mengadakan acara talkshow - Frekwensi penayangan adalah seberapa banyak frekwensi tayangan muncul di di televisi dan seberapa sering mahasiswa menonton tayangan tersebut. 2. Variabel Terikat Tingkat Kepuasan Mahasiswa FISIP USU - Kebutuhan kognitif : kebutuhan untuk memperoleh informasi pengetahuan, dan pemahaman - Kebutuhan afektif : kebutuhan akan emosional, pengalaman, kesenangan dan estetika - Kebutuhan intergratif personal : kebutuhan untuk memperkuat kredibilitas seseorang, rasa percaya diri, stabilitas dan status. - Kebutuhan Integratif Sosial : kebutuhan untuk memperat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya. - Kebutuhan pelepasan ketegangan : kebutuhan akan pelarian dan pengalihan dari rutinitas dan masalah, serta pelepasan emosi. 3. Variabel Antara karakteristik responden - Departemen : yakni jurusandepartemen yang diambil mahasiswa di Fakultas FISIP, terbagi atas Ilmu komunikasi, Ilmu Politik, Administrasi Negara, Sosiologi, antropologi, dan kesejahteraan social. - Tempat tinggal : Yakni status tempat tinggal mahasiswa saat ini, apakah itu tinggal dengan orang tua, kost, atau menyewa rumah, dan sebagainya. - Jumlah uang saku: adalah jumlah pendapatan perbulan uang saku perbulan yang diperoleh mahasiswa untuk memenuhi kebutuhannya.

I.11 HIPOTESIS

Hipotesis adalah pernyataan yang merupakan dugaan sementara atau terkaan apa saja yang dia amati dalam usaha usaha memahaminya yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara acara talkshow “Bukan Empat Mata” di Trans 7 tingkat kepuasan khayalak di kalangan mahasiswa FISIP USU. Ha : Terdapat hubungan antara talkshow “Bukan Empat Mata”di Trans 7 terhadap tingkat kepuasan mahasiswa FISIP USU. BAB II LANDASAN TEORI

II.1. Teori Penggunaan dan Kepuasan Uses And Gratification Theory