bahwa jika menggunakan alat kontrasepsi maka hal tersebut menghindari kodrat yang diberikan Allah kepada wanita untuk hamil dan melahirkan.
Selain tingkat pendidikan yang masih rendah, pemakaian alat kontrasepsi ini juga dihubungkan alasan responden yang masih menginginkan anak lagi baik anak
dengan jenis kelamin perempuan atau laki-laki walaupun sudah memiliki anak 2 atau lebih dari 2 orang anak belum memakai alat kontrasepsi. Hasil uji regresi logistik
ganda menunjukkan bahwa jumlah anak merupakan faktor yang paling dominan memengaruhi wanita PUS dalam pemakaian alat kontrasepsi. Bagi ibu yang masih
menginginkan anak lagi maka dia belum atau tidak menggunakan alat kontrasepsi sedangkan bagi ibu dengan jumlah anak yang cukup 3 atau 4 orang maka
mempunyai kecenderungan untuk menggunakan alat kontrasepsi sebagai alat penjarang kehamilan ataupun untuk menghentikan kehamilan.
5.1.4. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi Wanita PUS
Hasil penelitian menggunakan uji regresi logistik ganda bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan terhadap pemakaian alat kontrasepsi wanita
PUS di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues p=0,019. Bahwa responden yang berpengetahuan baik sebagian besar memakai alat
kontrasepsi yaitu 44 orang 77,2. Responden yang berpengetahuan kurang baik sebagian besar juga memakai alat kontrasepsi yaitu 39 orang 56,5. Tetapi
responden yang tidak memakai alat kontrasepsi paling banyak pada responden yang berpengetahuan kurang baik 43,5.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Isti 2007 tentang faktor-faktor yang memengaruhi dukungan suami dalam pemilihan metode kontrasepsi jangka
panjang di kelurahan Sekaren Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang memperoleh hasil bahwa pengetahuan termasuk salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
dukungan suami. Hal ini sesuai dengan pendapat Blum yang dikutip oleh Notoatmodjo 2003
mengatakan bahwa tindakan seorang individu termasuk kemandirian dan tanggung jawabnya dalam berprilaku sangat dipengaruhi oleh domain kognitif atau
pengetahuan. Tindakan kemandirian setiap individu yang lebih nyata akan lebih bertahan langgeng apabila hal ini didasari oleh pengetahuan yang baik.
Pengetahuan peserta KB yang baik tentang KB akan memengaruhi mereka dalam memilih metodealat kontrasepsi yang akan digunakan termasuk kebebasan
dalam memilih, kecocokan, kenyamanan juga dalam memilih tempat pelayanan yang lebih sesuai dan lengkap karena wawasan sudah lebih baik, sehingga dengan
kesadaran mereka yang tinggi dapat terus memanfaatkan alat kontrasepsi. Pengetahuan sebagai domain dari perilaku merupakan awal seseorang untuk
melakukan tindakan. Ibu yang memakai alat kontrasepsi diawali dengan terlebih dahulu tahu apa itu alat kontrasepsi, macam-macam alat kontrasepsi, dan alat
kontrasepsi yang cocok baginya. Dalam penelitian ini pengetahuan yang baik seorang ibu, akan menuntunnya untuk memakai alat kontrasepsi sebagai sarana untuk
menjarangkan merencanakan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengaruh Faktor Pemungkin Enabling Factors terhadap Pemakaian Alat