BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian digunakan adalah explanatory research, bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara faktor-faktor umur, pendidikan, pengetahuan, jumlah
anak, ketersediaan alat kontrasepsi, keterjangkauan pelayanan alat kontrasepsi, dukungan petugas, dukungan suami terhadap pemakaian alat kontrasepsi pada
wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Gayo Lues.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Gayo Lues. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah rendahnya cakupan KB pada PUS
di wilayah kerja puskesmas tersebut. Selain itu, setelah dilakukan survei pendahuluan ternyata didapatkan beberapa faktor yang diduga memengaruhi ibu dalam pemakaian
alat kontrasepsi seperti faktor dari dalam diri karakteristik, faktor dari luar ketersediaan alat, keterjangkauan pelayanan, dukungan petugas, dan dukungan
suami 3.2.2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 8 bulan terhitung mulai bulan Januari sampai Agustus 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Gayo Lues tahun 2012. Maka,
berdasarkan data Puskesmas Kota Blangkejeren jumlah populasi pada penelitian ini
adalah 556 orang wanita pasangan usia subur. 3.3.2.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari wanita PUS diambil berdasarkan teknik tertentu dan mampu mewakili populasi atau bersifat representatif. Besar sampel diperoleh
dengan menggunakan rumus Lemeshow Hidayat, 2007 dapat diformulasikan yaitu:
{ }
2 2
1 1
1 1
2 Po
Pa Pa
Pa Z
Po Po
Z n
− −
− +
− −
= β
α Keterangan:
n = Besarnya sampel minimal
Z
1- α2
Z =
Nilai normalitas tabel α 5 = 1,96
1- β
Po = Pemanfaatan kontrasepsi diharapkan
= Nilai deviasi normal pada β 10 = 1,282
Pa = Proporsi pemanfaatan kontrasepsi kenyataan
Perhitungan:
{ }
2 2
1 ,
87 ,
. 13
, 28
, 1
77 ,
. 23
, 96
, 1
+ =
n n = 126 orang
Universitas Sumatera Utara
Jadi, sampel pada penelitian ini adalah 126 orang wanita pasangan usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Gayo Lues tahun 2012
3.3.3. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara sistematis systematic sampling. Cara pengambilan sampel ini dilakukan dengan membagi jumlah populasi
dengan sampel, yaitu 556126 = 4,4. Jadi intervalnya adalah 4. Lalu dari urutan daftar populasi 1-4 dilakukan pengundian dan diperoleh angka 3, artinya populasi urutan
ketiga adalah sampel pertama. Selanjutnya sampel urutan kedua adalah urutan ketiga ditambahkan dengan interval 4, yaitu tujuh. Begitu seterusnya sampai diperoleh
sampel sebanyak 126 orang. Selanjutnya orang yang terpilih sebagai sampel akan dikunjungi untuk diwawancarai Singarimbun, 1989.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini meliputi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder.
3.4.1. Data Primer
Data pada penelitian ini adalah data diperoleh dari responden sampel secara
langsung melalui wawancara mengacu pada variabel akan di teliti melalui kuesioner
telah disusun. 3.4.2.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data diperoleh melalui pencatatan dari dokumen Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues. Data diambil dari puskesmas
Universitas Sumatera Utara
tersebut adalah data jumlah pengguna alat kontrasepsi, data cakupan KB, data jumlah PUS. Selain itu, untuk melengkapi data-data lainnya, mengenai karakteristik daerah
secara umum dan khusus ke bidang kesehatan, data diambil dari Kantor Kecamatan Kota Blangkejeren dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gayo Lues.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.4.3.1. Uji Validitas
Kuesioner determinan pemakaian alat kontrasepsi pada wanita PUS pemakaian alat kontrasepsi pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Kota
Blangkejeren telah disusun terlebih dahulu dilakukan uji coba sebelum dijadikan sebagai alat ukur penelitian bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat
ukur. Uji coba kuesioner dilakukan terhadap 30 WUS di Kecamatan Blangpegayon Kabupaten Gayo Lues.
Uji validitas Arikunto, 2010 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur
dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment r, dengan ketentuan
jika nilai r-hitung r-tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Nilai r-tabel untuk 30 responden diuji coba adalah sebesar 0,361. Ketentuan kuesioner dikatakan valid
pada penelitian ini, jika : 1. Nilai r-hitung variabel
≥ 0,361 dikatakan valid. 2. Nilai r-hitung variabel 0,361 dikatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji validitas angket diperoleh hasil bahwa seluruh butir soal dinyatakan valid karena mempunyai nilai 0,361 dan nilai signifikan 0,05, dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Angket No.
Butir Soal
Validitas No.
Butir soAl
Validitas Harga r-
Sig.
hitung
Kepu- tusan
Harga r-
Sig.
hitung
Kepu- tusan
Pengetahuan Dukungan Suami
1 0,753
0,000 Valid
1 0,725
0,000 Valid
2 0,786
0,000 Valid
2 0,704
0,000 Valid
3 0,769
0,000 Valid
3 0,793
0,000 Valid
4 0,528
0,030 Valid
4 0,824
0,000 Valid
5 0,642
0,002 Valid
5 0,726
0,000 Valid
6 0,713
0,000 Valid
6 0,758
0,000 Valid
7 0,641
0,002 Valid
7 0,604
0,005 Valid
8 0,863
0,000 Valid
8 0,725
0,000 Valid
Ketersediaan Alat kontrasepsi
9 0,718
0,000 Valid
1 0,845
0,000 Valid
10 0,812
0,000 Valid
2 0,795
0,000 Valid
11 0,750
0,000 Valid
Keterjangkauan 12
0,721 0,000
Valid 1
0,766 0,000
Valid 2
0,787 0,000
Valid 3
0,722 0,000
Valid
Dukungan Petugas Kesehatan
1 0,721
0,000 Valid
2 0,698
0,000 Valid
3 0,721
0,000 Valid
4 0,715
0,000 Valid
5 0,764
0,000 Valid
6 0,722
0,000 Valid
3.4.3.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat merupakan indeks menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
Universitas Sumatera Utara
pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r-Alphar-tabel 0,600, maka dinyatakan reliabel. Nilai r-Alpha untuk penentuan reliabilitas adalah :
1. Nilai r-Alpha ≥ r-tabel 0,600 dikatakan reliabel
2. Nilai r-Alpha r-tabel 0,600 dikatakan tidak reliabel. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji reliabilitas data menunjukkan
seluruh variabel yang diteliti dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai 0,600. Hasil uji reliabilitas angket dapat dilihat pada Tabel 3.2. yaitu:
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Angket No
Variabel Cronbach’s
Alpha Hitung Cronbach’s
Alpha Tabel Keputusan
1 2
3 4
5 Pengetahuan
Ketersediaan Keterjangkauan
Dukungan Petugas kesehatan Dukungan suami
0,807 0,825
0,812 0,816
0,814 0,600
0,600 0,600
0,600 0,600
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel bebas independent variable adalah faktor predisposisi umur, pendidikan. jumlah anak, pengetahuan, faktor pemungkin ketersediaan alat kontrasepsi, keterjangkauan
pelayanan alat kontrasepsi, dan faktor pendorong dukungan petugas kesehatan dan dukungan suami. sedangkan variabel terikat dependent variable
1. adalah pemakaian alat
kontrasepsi. Semua definisi variabel dalam penelitian ini dijelaskan di bawah ini : Pemakaian alat kontrasepsi adalah realisasi responden untuk memakai atau tidak
memakai alat kontrasepsi sebagai suatu cara atau metode untuk mencegah atau menjarangkan kehamilan untuk mengakhiri kesuburan.
Universitas Sumatera Utara
2.
3. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara dihitung dari ulang
tahun terakhir dibulatkan pada lebih mendekati.
4. Pendidikan adalah jenjang sekolah formal tertinggi pernah ditempuh dan diselesaikan
oleh responden dengan memperoleh tanda tamat belajar.
5. Jumlah anak adalah banyaknya anak hidup dimiliki oleh responden pada saat penelitian.
6. Pengetahuan adalah pengertianpemahaman responden tentang alat kontrasepsi
mencakup arti, tujuanmanfaat, jenis alat kontrasepsi, efek samping, jenis alat kontrasepsi cocok untuk ibu menyusui dan jenis alat kontrasepsi untuk laki-laki.
7. Ketersediaan alat kontrasepsi adalah ada atau tidak adanya alat kontrasepsi di puskesmas
dibutuhkan oleh responden sesuai dengan keinginannya.
8. Keterjangkauan pelayanan alat kontrasepsi adalah kemudahan untuk mendapatkan akses
terhadap pelayanan alat kontrasepsi dilihat dari segi jarak, waktu tempuh dan biaya dikeluarkan oleh responden.
9. Dukungan petugas kesehatan adalah pendapat atau persepsi responden terhadap
keterlibatan petugas kesehatan dalam memberikan informasi ataupun penjelasan lengkap tentang alat kontrasepsi.
Dukungan suami adalah bantuan yang diberikan oleh suami kepada isteri untuk memakai atau tidak memakai alat kontrasepsi sebagai suatu carametode mencegah, menjarangkan
kehamilan atau pun untuk mengakhiri kesuburan. Dukungan suami dapat dibagi atas dukungan emosional, dukungan informasional, dukungan penilaian, dan dukungan
instrumental.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran