Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.5 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen faktor pendukung meliputi umur, pendidikan, jumlah anak, pengetahuan; faktor pemungkin meliputi ketersediaan alat kontrasepsi, keterjangkauan pelayanan kontrasepsi, faktor penguat meliputi dukungan petugas kesehatan dan dukungan suami dengan variabel dependen pemakaian alat kontrasepsi secara bersamaan dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regression. Untuk mencari faktor yang paling dominan terhadap pemakaian alat kontrasepsi, melalui beberapa langkah yaitu: 1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih sebagai kandidat atau yang dianggap signifikan. 2. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dimasukkan secara bersama- sama, kemudian variabel yang memiliki nilai p-value 0,25 akan dikeluarkan secara bertahap backward selection. 3. Pada uji regresi logistik berganda tahap pertama dipilih nilai signifikan p kurang dari 0,25 p0,25 pada uji bivariat uji Chi-Square. Penggunaan kemaknaan statistik 0,25 untuk memungkinkan variabel-variabel yang secara terselubung sesungguhnya penting dimasukkan ke dalam model multivariat. 4. Selanjutnya dilakukan pengujian secara bersamaan dengan metode forward conditional untuk mengidentifikasi faktor paling berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi. Dalam penelitian ini dari delapan variabel independen yang diteliti satu variabel tidak dimasukkan menjadi kandidat model ke dalam regresi logistik ganda karena mempunyai nilai 0,25 yaitu variabel umur p=1,000, sedangkan tujuh variabel lainnya dimasukkan dalam kandidat model yaitu pendidikan, jumlah anak, pengetahuan, ketersediaan alat kontrasepsi, keterjangkauan pelayanan kontrasepsi, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan suami dengan nilai p0,25. Tahap selanjutnya ketujuh variabel ini dimasukkan sebagai kandidat model untuk dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa dari 7 variabel yang diuji secara logistik ganda, terdapat 5 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap pemakaian alat kontrasepsi pada wanita PUS, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.5. Hasil Uji Analisis Multivariat dengan Regresi Logistik Ganda Variabel B Sig. Exp β 95CI for ExpB Pendidikan Jumlah Anak Pengetahuan Dukungan petugas kesehatan Dukungan suami Constant 3,169 3,462 1,754 2,220 3,418 -9,240 0,000 0,000 0,019 0,004 0,000 0,000 23,786 31,883 5,776 9,209 30,515 4,415-128,144 6,437-157,929 1,339-24,908 2,036-41,647 4,613-201-858 Tabel 4.5. di atas menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh paling dominan secara berurutan yaitu jumlah anak koefisien regresi=3,462, sig.=0,000, exp β=31,883, dukungan suami koefisien regresi=3,418, sig.=0,000, expβ= 30,515, pendidikan koefisien regresi=3,169, sig.=0,000, exp β=23,786, dukungan petugas kesehatan koefisien regresi=2,220, sig.=0,000, exp β=9,209, pengetahuan koefisien regresi=1,754, sig.=0,019, exp β=5,776, sedangkan nilai konstanta sebesar -9,240. Sehingga dapat dibuat model regresi logistik ganda yaitu : γ i       − p p 1 = ln = -9,240 + 3,169 pendidikan + 3,462 jlh_anak + 1,754 pengetahuan + 2,220 dukungn petugas kesehatan + 3,418 Sedangkan nilai probabilitas wanita PUS memakai alat kontrasepsi sebagai berikut: dukungan suami p = 418 , 3 220 , 2 754 , 1 462 , 3 169 , 3 1 1 + + + + − + e Dengan model persamaan regresi tersebut di atas, dapat dilakukan perhitungan prediktor variabel yang signifikan sebagai berikut : Tabel 4.6. Nilai Probabilitas Wanita PUS Memakai Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Gayo Lues Tahun 2012 Variabel Prediktor Proporsi Persentase Pendidikan, jumlah anak, pengetahuan, dukungan petugas, dukungan suami 1 0,9917 0,0001 99,17 0,01 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas bahwa jika wanita PUS memiliki nilai variabel prediktor, sebagai berikut : 1. Misalnya faktor pendidikan tinggi, jumlah anak 2 orang, pengetahuan baik, dukungan petugas kesehatan baik, dan dukungan suami baik0, maka nilai probabilitas wanita PUS menggunakan alat kontrasepsi sebesar 99,17. 2. Misalnya faktor pendidikan rendah, jumlah anak ≤2 orang, pengetahuan kurang baik, dukungan petugas kesehatan kurang baik, dan dukungan suami kurang baik1, maka nilai probabilitas wanita PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi sebesar 0,01. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Faktor Pendukung Predisposing Factors terhadap Pemakaian

Alat Kontrasepsi Wanita PUS Faktor pendukung dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, jumlah anak, pengetahuan.

5.1.1. Pengaruh Umur terhadap Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Wanita

PUS Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji regresi Chi-Square menunjukkan bahwa umur ibu tidak berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Kota Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues p=1,000. Responden yang berumur 20-35 tahun sebagian besar memakai alat kontrasepsi yaitu 72 orang 66,1. Demikian juga responden yang berumur 35 tahun sebagian besar memakai alat kontrasepsi yaitu 11 orang 64,7. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Junita 2009 yang menyatakan hasil uji regresi logistik ganda menunjukkan tidak ada pengaruh umur terhadap pemakaian alat kontrasepsi, karena responden pada kategori umur resiko tinggi justru yang tidak memakai alat kontrasepsi. Berbeda dengan hasil penelitian Maryatun 2009 yang meneliti analisis faktor-faktor pada ibu yang berpengaruh terhadap pemakaian metode kontrasepsi IUD di Kabupaten Sukoharjo, m endapatkan hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan umur ibu terhadap pemakaian metode kontrasepsi p=0,000. Universitas Sumatera Utara