pembudayaan NKKBS serta peningkatan keterpaduan pelaksanaan keluarga berencana. Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut terus
dimantapkan usaha-usaha operasional dalam bentuk upaya pemerataan pelayanan KB, peningkatan kualitas baik tenaga, maupun sarana pelayanan KB, penggalangan
kemandirian, peningkatan peran serta generasi muda, dan pemantapan pelaksanaan program di lapangan BKKBN, 2001.
2.1.4. Visi dan Misi KB
Visi KB berdasarkan paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional adalah untuk mewujudkan ”Keluarga berkualitas tahun 2015”. Keluarga yang
berkualitas adalah keluarga yang sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Visi “Keluarga berkualitas 2015 ″ dijabarkan dalam salah satu
misinya ke dalam peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, 2001.
2.2. Kontrasepsi
2.2.1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah penggunaan alat-alat atau cara-cara untuk mencegah terjadinya kehamilan atau memperkecil kemungkinan terjadinya pembuahan
konsepsi setelah coitus. Ciri-ciri kontrasepsi ideal harus memiliki syarat berdaya guna, murah, aman, mudah didapat, ideal, dan lama kerjanya dapat diatur menurut
kebutuhan, efek samping dan cara penggunaan sederhana, dapat diterima pasangan
Universitas Sumatera Utara
suami istri, tidak mengganggu hubungan dan pemakaiannya dapat dipercaya Prawiroharjo, 2006.
Dahulu kala pada abad sebelum Masehi, Hipocrates pernah menganjurkan wanita-wanita yang terlambat haid dan kebanyakan anak untuk bekerja lebih keras
atau olah raga lebih berat lagi agar mereka mendapat haid lagi. Ada yang mengatakan bahwa abortus atau pengguguran kandungan mungkin merupakan alat kontrasepsi
tertua di dunia ini, tetapi abortus ini oleh pandangan agama apa pun tidak dibenarkan dan di anggap berdosa bagi mereka yang melakukan tindakan pengguguran ini,
bahkan undang-undang di beberapa negara pun menganggap bahwa perbuatan ini adalah ilegal dan bagi pelakunya dikenakan sanksi hukum Hellboy, 2008.
2.2.2. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Memilih alat kontrasepsi berdasarkan pertimbangan sebagai berikut Yuwielueninet, 2008:
a. Efektifitasnya tinggi b. Tidak menimbulkan efek samping
c. Daya kerjanya dapat diatur sesuai kebutuhan d. Tidak menimbulkan gangguan sewaktu melakukan hubungan seksual
e. Mudah digunakan f. Harganya terjangkau
Hampir semua pasangan suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus membatasi jumlah anak. Karena itu, kontrasepsi dibutuhkan. Alasan
penggunaan kontrasepsi bisa macam-macam, dari menunda kehamilan, menjarangkan
Universitas Sumatera Utara
jarak kehamilan, sampai menyetop kehamilan, masing-masing pasangan punya alasan. Mungkin karena urusan sekolah, pekerjaan, usia, kesehatan dan segala
macam. Bisa juga karena sudah memiliki anak dan hendak menunda kehamilan berikutnya. Atau, ingin berhenti karena anak sudah banyak.
Seperti kita tahu, ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian besar yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal,
dan kontrasepsi mantap Yuwielueninet, 2008. a. Kontrasepsi mekanik
Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Ada
beberapa kontrasepsi yang termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma.
1 Kondom Dulu kondom terbuat dari kulit atau usus binatang. Setiap akan
digunakan direndam dulu. Kemudian terbuat dari linen. Kini kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis. Bentuknya seperti kantong. Fungsi
kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama
dengan spermisida pembunuh sperma. Rata-rata, dari 100 pasangan dalam setahun, sekitar 4 wanita yang hamil. Kondom harganya murah, mudah
didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika
Universitas Sumatera Utara
pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya yang sangat tipis.
2 Diafragma Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi yang
menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina, semacam sekat yang dapat mencegah
masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya.
Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.
3 Alat kontrasepsi dalam rahim Alat kontrasepsi dalam rahimAKDRIUD lebih dikenal dengan nama
spiral. Berbentuk alat kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S Lippes Loop. Ada pula yang terbuat dari logam
tembaga berbentuk seperti angka tujuh Copper Seven dan mirip huruf T Copper T. Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda Multiload. Yang paling
terkenal Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Modifikasi terbaru Copper T, yaitu Nova T memiliki
keunggulan lebih lembut. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan
menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah
Universitas Sumatera Utara
dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika ingin hamil lagi.
Sebagai pemakai, bisa dilakukan pemeriksaan sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya dengan meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut
rahim. Seandainya Anda sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu sekali, 1-2 bulan
sekali, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan. Pemakaian kontrasepsi tanpa bahan aktif tembaga copper dapat terus
berlangsung sampai menjelang menopause. Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif tembaga, 3-4 tahun harus diganti. Yang perlu diingat kontrasepsi
ini bukanlah alat yang sempurna. Masih ada kekurangannya. Misalnya, kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi. Mungkin akibat benang
dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan perlukaan dan mengganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian AKDR juga
membuat kita lebih mudah keputihan. Karena itu sebaiknya kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi genetalia atau perdarahan yang tidak
jelas. Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak mengganggu produksi ASI, jika ibu sedang menyusui. Efektifitas
pemakaian kontrasepsi dalam rahim ini, dari seribu pasangan, sekitar 5 wanita dalam setahun akan hamil.
Universitas Sumatera Utara
4 Spermisida Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan
sampai membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini
dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak
dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. Dari 100 pasangan dalam setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah
dalam pemakaiannya, bisa terjadi sampai 30 kehamilan. Banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida.
Keluhannya, tidak enak dan timbul alergi. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai
kepuasan Prawirohardjo, 2006.
b. Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi
estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk Prawirohardjo, 2006. Pada prinsipnya, mekanisme kerja
hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat
lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat
bertemunya sperma dan sel telur.
Universitas Sumatera Utara
1 Pil atau tablet Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan
meminimalkan keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak
dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara
hormon progesteron dan estrogen. Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem 2221.
Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti 21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo. Sedangkan sistem 2221, minum pil terus-
menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid sekuensial.
Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi
kurang dari 4 hari memerlukan pil KB dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil dengan efek estrogen
rendah. Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah tersinggung, tegang, berat badan bertambah,
menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang, menstruasi
berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering. Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium.
Universitas Sumatera Utara
Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing, mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti flek hitam.
Juga dapat memengaruhi fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi ASI. Keuntungannya, pil ini
dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur
keluarnya darah haid. Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000 pasangan dalam setahun.
2 Suntikan Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini
dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan Depoprovera, setiap 10 minggu Norigest, dan setiap bulan Cyclofem. Salah satu
keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak
atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
3 Susuk Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit
pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek
Universitas Sumatera Utara
api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu kapsul implanon. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon
atau levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan
menghalangi migrasi sperma Prawirohardjo, 2006. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun Norplant dan 3 tahun Implanon. Sekarang ada pula
yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun. Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur,
bercak atau tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya
dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.
c. Kontrasepsi mantap Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang
dimiliki. Caranya, suami-istri dioperasi vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita. Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada
wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi Manuaba, 2006.
Universitas Sumatera Utara
d. Aman bagi pasangan baru menikah
Pasangan yang
baru menikah dan belum berencana mempunyai anak, sebaiknya menggunakan metode sederhana untuk menunda kehamilan
Yuwielueninet, 2008. 1 Kondom
Sperma yang keluar akan ditampung oleh kondom, sehingga tidak masuk ke dalam rahim. Kegagalan mungkin saja terjadi. Biasanya karena
kondom robek dan bocor. 2 Pantang Berkala
Untuk menghindari kehamilan, lakukan hubungan intim hanya saat istri dalam masa tidak subur. Ini bisa dilakukan pada pasangan yang istrinya
mempunyai siklus haid teratur. Kerjasama dan pengertian suami sangat dibutuhkan dalam hal ini.
3 Senggama Terputus Cara ini mungkin bisa menghindari kehamilan. Konsepnya, mengeluarkan alat
kelamin menjelang terjadinya ejakulasi. Cuma, cara ini memang agak mengganggu kepuasan kedua belah pihak. Tingkat kegagalannya cukup tinggi,
30-35 persen. Ini lebih disebabkan suami tidak bisa mengontrol, sehingga sperma tetap saja tertumpah di mulut rahim dan tetap bisa masuk vagina
mengakibatkan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Pemakaian