Dari analisis menggunakan Uji Friedman diperoleh tidak ada perbedaan yang bermakna untuk tingkat PDPH dari empat pengamatan paska operasi p=0,233
p0,05 pada kelompok yang menggunakan Quincke.
Gambar 10 Grafik Histogram Tingkat Keparahan PDPH pada Kelompok
Pasien yang Menggunakan Quincke
4.4 Jumlah Tusukan Pada Kedua Jarum
Pada kedua kelompok jarum dilakukan penilaian jumlah tusukan jarum yang dapat menyebabkan nyeri PDPH hal ini dapat dilihat dari tabel 11 yakni:
Tabel 14. Hubungan Jumlah Tusukan dan Nyeri PDPH
Jumlah Tusukan Nyeri PDPH 6 Jam Pasca Operasi
P Ada
Tidak Ada
1 4 66,7
47 78,3 0,361
2 2 33,3
8 13,3 3
5 8,3
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
6 jam pasca operasi
24 jam pasca operasi
48 jam pasca operasi
72 jam pasca operasi
P ers
en ta
se
Tidak ada Ringan
Sedang
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Tusukan Nyeri PDPH 24 Jam Pasca Operasi
P Ada
Tidak Ada
1 1 100
50 76,9 0,861
2 10 15,4
3 5 7,7
Jumlah Tusukan Nyeri PDPH 48 Jam Pasca Operasi
P Ada
Tidak Ada
1 4 66,7
47 78,3 0,662
2 1 16,7
9 15 3
1 16,7 4 6,7
Jumlah Tusukan Nyeri PDPH 72 Jam Pasca Operasi
P Ada
Tidak Ada
1 4 57,1
47 79,7 0,405
2 2 28,6
8 13,6 3
1 14,3 4 6,8
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa nyeri umumnya terjadi pada 1 tusukan jarum yang selalu terjadi pada 4 orang pasien pada 6, 48 dan 72 jam pasca operasi. Tidak
ditemukan hubungan yang signifikan antara jumlah tusukan dengan nyeri PDPH dari keempat pengamatan pasca operasi p0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Dari data umum karakteristik sampel terlihat bahwa umur, PS ASA, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, BMI, lama operasi, dan banyak usaha tusukan
antara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik, sehingga sampel yang diambil relatif homogen dan layak untuk dibandingkan.
Penelitian ini lebih dikhusukan pada pasien bedah sesar karena menilai tingginya PDPH pada pasien bedah sesar hal ini sesuai dengan penelitian Vandam
dan Dripps yang melaporkan kejadian PDPH pada perempuan sebanyak 14 sedangkan pada laki-laki hanya 7. Pada penelitian Kang dkk juga melaporkan
kejadian PDPH pada perempuan sebesar 13,4 dan laki-laki 5,7. Pada penelitian Gordon dkk melaporkan 40 pasien hamil yang mendapatkan anestesi spinal
mengalami sakit kepala setelah melahirkan. Hal ini mugkin karena tekanan dari rongga abdomen menyebabkan ruang subarakhnoid menjadi lebih kecil dan dura
mater cenderung lebih rapuh dibandingkan dengan pasien yang tidak hamil. Keluhan PDPH diduga merupakan akibat dari hilangnya cairan serebrospinal
ke dalam ruang epidural. Hal ini disebabkan terjadinya robekan akibat penggunaan jarum spinal. Diperkirakan besar dan tipe jarum antara cutting point dengan pencil
point dapat mengurangi kejadian PDPH yang timbul.
5
Vallejo dkk melaporkan dari penelitian yang menilai kejadian PDPH dan penggunaan Epidural Blood Patch pada beberapa jarum spinal, didapat hasil pada
jarum 26G Atraucan PDPH yang terjadi sebanyak 5 dan penggunaan Epidural Blood Patch sebanyak 55, pada jarum 25G Quincke, PDPH yang terjadi sebanyak
8,7 dengan penggunaan Epidural Blood Patch sebanyak 66, pada jarum 24G Sprotte PDPH yang terjadi sebanyak 2,8 dengan penggunaan Epidural Blood Patch
Universitas Sumatera Utara