Bidang Akademis Bidang Pelayanan Masyarakat Bidang Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat dalam bidang akademis, pelayanan masyarakat dan perkembangan penelitian.

1.5.1 Bidang Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang akademis untuk mengetahui jarum yang menyebabkan rendahnya kejadian PDPH dalam tindakan spinal anestesi dan menilai untung rugi penggunaan kedua jarum.

1.5.2 Bidang Pelayanan Masyarakat

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam pelayanan masyarakat sebagai landasan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien-pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi dengan regional anestesi blok subarachnoid, khususnya pada ibu hamil

1.5.3 Bidang Penelitian

Dalam bidang penelitian, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya dalam meneliti kejadian PDPH atau penanggulangan PDPH setelah injeksi anestesi spinal Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Spinal Anestesi

Spinal Anestesi pertama kali ditemukan pada tahun 1885 oleh Leonard Corning, seorang ahli saraf di New York. Beliau bereksperimen dengan memasukan obat pada saraf tulang belakang anjing, kemudian ia melihat Anjing tersebut kehilangan rasa sakit, meskipun disayat dengan pisau. Eksperimen awal Leonard Corning, membawa perubahan penting di bidang Kedokteran Anestesi dan sampai saat ini teknik spinal anestesi sangat bermanfaat di dunia kesehatan untuk menolong pasien di kamar operasi. Tulisan tentang nyeri kepala paska anestesia spinal pertama kali ditulis oleh Karl August Bier pada tahun 1898. Beliau melakukan percobaan spinal terhadap tujuh pasien, dirinya, dan asistennya. Dari sembilan orang yang dilakukan anestesia spinal tersebut, enam diantaranya mengalami gejala sakit kepala yang berhubungan dengan perubahan posisi. Sejak saat itu, didapatkan banyak tulisan tentang nyeri kepala paska anestesi spinal. Saat ini, keluhan tersebut dikenal dengan PDPH. 22 Sejak anestesi spinal Sub Archnoid Block SAB diperkenalkan oleh August Bier 1898 pada praktis klinis, teknik ini telah digunakan dengan luas untuk 21 anestesi regional, terutama untuk operasi pada daerah bawah umbilikus. Kelebihan utama teknik ini adalah kemudahan dalam tindakan, peralatan yang minimal, memiliki efek minimal pada biokimia darah, menjaga level optimal dari analisa gas darah, pasien tetap sadar selama operasi dan menjaga jalan nafas, serta penanganan paska operatif dengan analgesia yang minimal. 21 Universitas Sumatera Utara