Pandangan Hukum Islam Akibat Hukum Perselingkuhan
48
jika suami yang menuduh istrinya berzina dan dia tidak mendatangkan bukti-bukti konkret, maka dia tidak dapat dijatuhi hukuman had, hanya saja dia harus
bersumpah lian. Jika suami dapat mendatangkan bukti-bukti dan juga tidak mau bersumpah lian, maka diapun harus dijatuhi hukuman had qadzaf.
17
Perselingkuhan bisa menimpa siapa saja, orang muslim maupun non muslim. Menangkal pernik-pernik perselingkuhan tidak semudah yang kita duga,
karena godaan cukup besar. Pernikahan sangat sacral tidak sepatutnya dinodai dengan perselingkuhan. Kita sebagai umat muslim harus secara tegas
menghindari perselingkuhan yang jelas-jelas membawa dampak buruk pada hubungan pernikahan. Pada hakikatnya perselingkuhan sama dengan perzinahan
yang secara jelas diharamkan dalam Islam, maka sudah sepatutnya kita tidak terjebak dalam perselingkuhan.
Kesabaran merupakan langkah utama ketika mulai muncul perselisihan. Islam memerintahkan kepada suami istri agar bergaul dengan cara yang baik,
serta mendorong mereka untuk bersabar dengan keadaan masing-masing pasangan, karena boleh jadi di dalamnya terdapat kebaikan-kebaikan. Jika
dibutuhkan orang ketiga untuk membantu menyelesaikan persoalan maka jangan sekali-sekali melibatkan lawan jenis yang bukan mahram-nya; seperti teman
sekantor, tetangga, kenalan, dan sebagainya. Awalnya mungkin hanya sebatas curhat, tetapi tanpa disadari, jika sudah mulai merasa nyaman, persoalan mungkin
justru tidak terpecahkan, yang kemudian terjadi adalah munculnya rasa saling
17
Diakses pada tanggal 21 Juni 2012, www.makmun-anshory.blogspot.com
49
ketergantungan dan ketertarikan. Hal ini biasa menjadi awal dari kedekatan di antara mereka dan peluang untuk terjadi perselingkuhan.
Dalam pandangan Islam hubungan antara pria dan wanita merupakan pandangan yang terkait dengan tujuan untuk melestarikan keturunan, bukan
semata-mata pandangan yang bersifat seksual. Dalam konteks itulah, Islam menganggap berkembangnya pikiran-pikiran yang mengudang hasrat seksual
pada sekelompok orang merupakan keadaan yang membahayakan. Oleh karena itu, Islam memerintahkan.
Pria dan wanita untuk menutup aurat, menahan pandangannya terhadap lawan jenis, melarang pria dan wanita ber-khalwat, melarang wanita bersolek dan
berhias di hadapan laki-laki non-mahram. Islam juga telah membatasi kerja sama yang mungkin dilakukan oleh pria dan wanita dalam kehidupan umum serta
menentukan bahwa hubungan seksual antara pria dan wanita hanya boleh dilakukan dalam dua keadaan, yaitu: lembaga pernikahan dan pemilikan hamba
sahaya.
50