Media Jejaring Sosial Sebagai Pemicu Perselingkuhan

42 kerumahmu siapapun juga yang tidak kamu sukai. Jika mereka melanggar berilah mereka hukuman badan ringan yang sekiranya tidak meninggalkan bekas pada tubuhnya”. H.R. Bukhari 11 Ketiga: selingkuh ringan. Selingkuh jenis ini terjadi jika seseorang melakukan berbagai aktifitas fisik dengan lawan jenis yang bukan pasangannya. Aktifitas tersebut tidak dilakukan dengan melekatkan organ-organ tubuh pria dan wanita, namun sebatas pandang memandang dan berbicara saja, baik berbicara langsung atau tidak langsung, misalnya, via e-mail, sms atau surat, bisa juga melalui salah satu media jejaring sosial seperti facebook. 12 Umumnya skenarionya dimulai seseorang punya akun facebook, lalu menemukan seseorang lawan jenis yang kelihatannya menarik, lalu mulai “add friend”, setelah diterima, lalu saling mengirim berita di “wall” mulai dari formal lalu masuk ke ranah pribadi dan menjadi akrab dan masuk ke bagian “chatting room”, kemudian mengirim gambar-gambar, kemudian berbagi info dan nomor kontak HP, dan seterusnya. Bila dua pribadi yang berlainan jenis sudah saling terus menerus saling sharing terjadilah keakraban emosional bahkan bisa dikategori kan “perselingkuhan emosional”, Itu terjadi bila sudah berani saling panggil dengan kata yang hanya untuk suami istri, misalnya: sayang, papi-mami, manisku, dan banyak istilah yang eksklusif lainnya yang hanya untuk pasangan. 11 Muhammad bin Ismail al-Bukhari Shahih Bukhari, Beirut: Dar al-Fikr h.39 12 Abdul Aziz Ahmad, All About Selingkuh: Problematika dan Jalan Keluarnya, Bandung: Pustaka Hidayah, 43 Apalagi semua kegiatan diceritakan dan kemudian perhatian tercurah kepada “teman” facebook ini. Ada juga seorang yang menemukan seseorang yang merupakan cinta lamanya dan kemudian berpisah karena berbagai sebab. Walaupun sudah masing- masing berkeluarga, tetap merasa tidak apa-apa kalau chatting. Lalu dimulailah percakapan seperti di atas, dan akhirnya muncul cinta lagi yang hilang. Ada kerinduan untuk kembali kepada kenangan indah sewaktu dulu, ini dinamakan “retrosexsuals”. Ada banyak definisi retroseksual, tetapi salah satunya adalah berseminya cinta yang dulu pernah ada ketika seseorang yang dulu pernah mencintai berjumpa kembali dan merajutkan hubungannya. Perselingkuhan ini bisa terjadi karena memang “pria terangsang secara visual, dan wanita terangsang secara emosional”. Mungkin karena gambar-gambar cantik yang ditaruh di facebook. 13 Kemudahan berinteraksi melalui media sosial memang tak perlu diragukan lagi. Di jaman sekarang, semua bisa dilakukan melalui jaringan internet. Namun, dibalik segala keuntungan yang sudah dirasakan oleh siapa saja, ternyata ada juga beberapa pihak yang merasa bahwa media sosial seperti facebook memberikan efek buruk bagi hubungan suami istri. kasus perceraian oleh istri yang terlebih dahulu mengajukan berkas cerai ke Pengadilan Agama 13 Diakses pada tanggal 20 Juni 2012 melalui www.republika.co.id 44 PA. Penyebabnya adalah perselingkuhan melalui facebook. Sebagian besar usia perkawinan yang mengajukan berkas cerai masih berumur 2-6 tahun. Banyak yang menganggap bahwa facebook dan media sosial lainnya bisa menyebabkan rusaknya hubungan seseorang, penculikan, pemerkosaan, hamil di luar nikah dan hal buruk lainnya. Padahal facebook dan situs jejaring sosial lainnya hanyalah sarana mempertemukan seseorang dengan orang lain secara virtual. Bila alat itu dipergunakan dengan baik dan benar, maka hasil tentu akan positif. Contohnya, jumlah kawan, relasi bisnis bisa bertambah, dan lain sebagainya. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memutuskan bercerai, begitu pula remaja yang nikah muda karena hamil duluan. 14

C. Akibat Hukum Perselingkuhan

1. Dasar larangan perselingkuhan

Mengenai dasar larangan perselingkuhan penulis tidak menemukan kata-kata langsung mengenai perselingkuhan apalagi perselingkuhan melalui facebook secara langsung dalam hukum perkawinan. Ajaran agama Islam sangat membatasi seorang laki-laki dan perempuan melakukan hubungan atau pergaulans yang terlalu bebas dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga apabila seorang laki-laki dan perempuan telah menikah mempunyai batasan- batasan seperti halnya istri tidak boleh pergi meninggalkan rumah tanpa izin 14 Diakses pada tanggal 20 Juni 2012 melalui www.republika.co.id 45 suami. Kebersamaan dan keterbukaan dalam rumah tangga penting agar tidak terjadi perbedaan dan kesenjangan antara pasangan suami istri. 15 Dalam hal ini yang menjadikan dasar bahwa perselingkuhan itu dilarang adalah dalam Al- Qur‟an surat al-Isra ayat 32:          Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”Q.S.al-Isra 17: 32 Dan dalam surat al- mu‟minun ayat 5-7:                      Artinya: “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri- isteri mereka atau budak yang mereka miliki, Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang- orang yang melampaui batas.” Q.S. al- Mu‟minun 23: 5-7 Dari segi ayat di atas, dapat kita ketahui bahwa, mendekati zina saja kita dilarang apalagi sampai melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama, Ayat ini juga melarang seorang laki-laki dan perempuan mendekati perzinaan. Sedangkan perbuatan perselingkuahn merupakan salah satu jalan untuk melakukan perzinaan. 15 Undang-undang Republik Indonesia No.1 tahun 1974 tentang perkawinan dan kompilasi Hukum Islam beserta penjelasannya Bandung: Otra Umbara, 2007 Cet.ke-1,h. 46 Sedangkan menurut pasal 116 Kompilasi Hukum Islam, pasal 19 undang- undang nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, yaitu: a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan. b. Antara suami dan isteri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. 16

2. Pandangan Hukum Islam

Dalam Islam tidak ada istilah perselingkuhan mungkin istilah ini biasa diqiyaskan dengan qadzaf yang berarti menuduh berbuat zina. Dengan demikian, qadzaf temasuk dosa besar. Syariat telah mewajibkan hukuman delapan puluh kali dera bagi orang yang menuduh berzina qadzif. Syarat-syarat dalam qadzaf: a. Islam, berakal, dan Baligh; b. Orang yang menuduh berzina qadzif itu dikenal ditengah-tengah masyarakat sebagai orang yang suci, taat beribadah dan shahih; c. Adanya tuntutan dari maqdzuf tertuduh berbuat zina dijatuhkannya hukuman had bagi qadzif; Si qadzif tidak mendatangkan empat saksi, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT: ”mereka tidak mendatangkan empat orang saksi” 16 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, ed.1, Cet. 5, h. 141