Iran Pasca Revolusi Konsep Revolusi Islam Menurut Imam Khomeini

bermunculan pada akhir kekuatan Syah, membantu angkatan bersenjata Iran dalam memelihara perdamaian negara, kemerdekaan negara, dan melawan musuh- musuh dari luar, serta menumpas gerakan kontrarevolusi seperti kelompok Mujahidin Khalq dan Fedayen Khalq yang beraliran marxis-leninis. Presiden dipilih melalui pemilu langsung, sedangkan para menteri dipilih oleh presiden dengan persetujuan Dewan Syura. Lembaga Legislatif terdiri dari dua dewan. Pertama, Dewan Syura yang berfungsi sebagai parlemen. Kedua, Dewab Garda, yang terdiri dari enam fuqaha adil yang mengenal kebutuhan zamannya dan enam pakar hukum umum. Dewan ini bertugas untuk memastikan bahwa undang-undang yang dibuat oleh Dewan Syura tidak keluar dari koridor Syariat Islam dan konstitusi, menyeleksi kandidat presiden dan anggota Dewan Syura, serta mengawasi pemilu dan referendum. Enam fuqaha adil ditunjuk langsung oleh wali al-faqih, sedangkan enam pakar hukum umum disahkan oleh Dewan Syura melalui usulan Dewan Pengadilan Tinggi. Lembaga Yudikatif merupakan lembaga kehakiman yang independen, melindungi hak individu dan masyarakat, serta bertanggung jawab terhadap penegakan keadilan. Lembaga ini diketuai oleh seorang mujtahid adil yang benar- benar mengerti urusan hukum, bijaksana dan memiliki kemampuan administrative, yang ditunjuk oleh wali al-faqih untuk jangka waktu lima tahun. 38 38 Muhammad Anis, Politik Syiah dan Demokrasi Pengalaman Iran Pasca Revolusi Islam 1979, Disertasi Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 154-156. 79 BAN V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat didimpulkan beberapa catatan penting menyangkup konsep revolusi Islam menurut Imam Khomeini yaitu: 1. Ulama sebagai pemimpin politik Pada revolusi Islam Iran, Imam Khomeini mengubah system monarki Iran ke republic dan menyatakan bahwa disamping sebagai pemimpin agama, ulama juga sebagai pemimpin politik .Imam Khomeini juga memakai hadis yang telah diriwayatkan oleh Ali, dari ayahnya, dari An-Nufaili, dari As-Sukuni, dari Abi Abdillah as. bahwa Nabi Saw. bersabda, “ Fuqaha adalah pemegang amanat Rosul, selama mereka tidak masuk ke dunia.” seseorang bertanya, “ya Rasulullah, apa maksud dari mereka masuk k e dunia?” lalu Rasul menjawab, “mengikuti penguasa, jika mereka melakukannya, maka khawatirkanlah keselamatan agama kalian dan menjauhlah kalian dari mereka.” Dari hadis tersebut, Imam Khomeini menitikberatkan ungkapan Rasul bahwa “fuqaha adalah pemegang amanat Rosul.” Beliau mengatakan bahwa ungkapan tersebut adalah bahwa seluruh tugas- tugas yang diamanatkan kepada para Nabi as. harus juga dipenuhi oleh fuqaha yang adil. Sedangkan tugas para Nabi adalah menegakkan tatanan masyarakat yang adil melalui pelaksanaan aturan-aturan dan hukum-hukum yang lazimnya disertai dengan menyebarkan pengajaran dan akidah Ilahiyah. Tugas para Nabi as. juga memungut pajak, seperti khums, zakat dan kharaj serta memanfaatkannya untuk kesejahteraan kamu muslim, menegakkan keadilan diantara manusia dan masyarakat, melaksanakan hukum-hukum dan melindungi perbatasan dan kemerdekaan negara dan mencegah orang lain menyelewengkan keuangan negara Islam. 2. Revolusi melawan kaum penindas. Diantara bentuk penindasannya adalah: a. Imprealisme Khomeini menganggap bahwa keterlibatan kekuatan asing terutama Amerika terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat Syah merupakan suatu penjajahan karena hanya menguntungkan pihak-pihak asing dan bersifat eksploitasi. b. Kedzaliman Syah Iran dengan menggunakan polisi rahasia nya untuk membungkam kritikan-kritikan kepada Syah. Syah membentuk polisi rahasi yang diberi nama SAVAK yang bertugas untuk membungkam lawan-lawan politiknya atau menutup semua kritikan terhadap pemerintah. SAVAK terkadang dengan mudah memenjarakan, menghukum dan menghilangkan nyawa lawan politik Syah tanpa melalui proses pengadilan. c. Deislamisasi yang dilakukan Syah Iran. Kedekatan Syah dengan Amerika diduga berdampak pada penghapusan nilai- nilai Islam yang sudah tertanam lama di bangsa Iran. Salah satunya adalah pelarangan pemakain jilbab kepada wanita-wanita Iran. Hal ini termasuk penindasan kepada nilai-nilai Islam dan kaum muslim Iran. 3. Menurut Imam Khomeini pemerintah yang diktator dan penindas harus ditumbangkan demi tercapainya kekuatan Islam. Imam Khomeini menganggap bahwa pemerintahan Syah adalah pemerintahan yang dictator, tiran, penindas dan jauh dari nilai-nilai Islami, yang mana Imam Khomeini merasa perlu menumbangkan kekuasaan Syah.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis jelaskan pada skripsi ini tentang Konsep Revolusi Islam menurut Imam Khomeini, masih banyak kekurangan, tetapi penulis ingin mencoba memberikan saran-saran yait penelitian dan kajian seputar revolusi Islam masih jarang ditemukan dalam lingkup akademik di Indonesia, khususnya dalam bentuk skripsi, tesis, maupun disertasi. Mengingat nilai pentingnya, perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai revolusi Islam. Ditengah problem politik saat ini, penelitian dalam skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi para pemimpin negara agar tidak melakukan sebab-sebab pecahnya revolusi yang penulis paparkan. Tidak lupa skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi khazanah dan praktek perpolitikan kaum muda Islam di Indonesia. 82 Daftar Pustaka Al-Audah, Abdul Qadir, At- Tasyri’ Al-Jinai Al-Islami, Libanon: Darul Kutub Al- Ilmiyah, 2005. Alcaff ,Muhammad Abdul Kadir penerjemah. Kedududkan Wanita dalam Pandangan Imam Khomeini judul asli Makanah al- mar’ah fi Fikr al-Imam al-Khomeini, Jakarta: PT Lentera Basritama, 2004. Alison , Sandy Penyusun, Pesan Sang Imam, Bandung :Al-Jawad Publisher, 2000. Anis, Muhammad. Politik Syiah dan Demokrasi Pengalaman Iran Pasca Revolusi Islam 1979, Jakarta: Disertasi Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah , 2013. Asy’arie, Musa. Menggagas Revolusi Kebudayaan Tanpa Kekerasan. Yogyakarta: LESFI, 2002. Black ,Antony. Pemikiran Politik Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2009. Budiman , A Nasir penerjemah. Perspektif Muslim tentang Perubahan Sosial, Bandung: Pustaka, 1988. Buchori,Didin Saefudi. Sejarah Politik Islam, Jakarta :Pustaka Intermasas, 2009. Ayatullah Ruhullah al-Musawi al-Khomeini, Pesan Sang Imam, Bandung :Al-Jawad Publisher, 2000. Assagaf, Muhammad Hasyim. Lintasan Sejarah Iran: Dari Dinasti Achaemenia ke Republik Reolusi Islam, Jakarta: The Cultural Section Of Embassy of The Islamic Republic of Iran, 2009. Garaudy,Roger dkk. Demi Kaum Tertindas: Akar Revolusi Islam di Iran, t.t: Penerbit Citra, t.th.