Analisis Karakteristik Kemiskinan Wilayah Desa Analisis Faktor Penciri Rumahtangga Miskin
Dari pembagian ini dicari
2 hitung
terbesar. Jika
2 hitung
terbesar , maka pembagian biner berlaku. Selanjutnya kembali ke tahap dua.
4. Setelah diperoleh penggabungan optimal untuk setiap peubah bebas, hitung p-
value masing-masing tabel yang terbentuk tabel yang mengalami
pengurangan kategori, p-value-nya dikalikan dengan pengganda Bonferoni sesuai dengan tipe peubahnya.
Tentukan p-value terkecil yang telah ditetapkan, maka X pada p-value tersebut adalah peubah bebas yang pengaruhnya paling signifikan bagi peubah
tak bebas. 5. Jika pada tahap empat diperoleh peubah yang pengaruhnya paling signifikan,
kembali ke tahap satu untuk setiap bagian data hasil pemisahan untuk melakukan pembagian berdasarkan peubah yang belum terpilih.
Statistik uji yang digunakan adalah statistik chi-square dengan persamaan sebagai berikut:
2 hitung
=
r i
c j
ij ij
ij
E E
O
1 1
2
dengan: E
ij
= n
f f
j i
dimana: r
: jumlah baris pada tabel kontingensi c
: jumlah kolom pada tabel kontingensi O
ij
: frekuensi amatan baris ke-i kolom ke-j E
ij
: frekuensi harapan baris ke-i kolom ke-j Metode CHAID adalah metode yang menggabungkan kategori tak nyata
dengan melihat semua cara pengelompokkan yang mungkin. Tabel yang
mengalami pengurangan kategori menjadi r kategori dari peubah asal c kategori r c, maka p-value yang digunakan dikalikan dengan pengganda Bonferroni.
Pengganda Bonferoni ini tergantung tipe peubah kategorik: 1. Peubah Monotonik kategori berskala ordinal.
Dengan penggabungan r kategori, maka jumlah gabungan yang mungkin adalah C
n,r
, menurut identitas combinatorial C
n,r
=C
n-1,r-1
+ C
n-1,r
. Pada skala ordinal penggabungan hanya dimungkinkan dengan kategori terdekat,
sehingga dari hubungan identitas tersebut diperoleh koefisien Bonferroni sebagai berikut:
B
monotonik
=C
n-1,r-1
=
1
1 r
c
2. Peubah bebas kategori berskala nominal. B
bebas
=
1
1
r i
i
1
2
c r
i r
3. Peubah Mengambang float variabel Peubah ini perluasan dari skala ordinal dimana letak urutan kategori
mengambang diragukan, sehingga cara menghitung koefisien Bonferroni adalah
mengeluarkan sementara
kategori mengambang
dan menggabungkannya kembali. Melalui prosedur di atas maka akan diperoleh
koefisien Bonferroni sebagai berikut: Bfloat : C
c-2,r-2
+C
c-2,r-1
Pada metode ini diperkenalkan peubah mengambang float variabel yaitu kategori dalam skala ordinal yang kurang yakin posisi urutan tingkatannya.
Algoritma CHAID terutama sesuai untuk mengeksplorasi data berukuran besar. Du Toit et al. 1986 mengungkapkan bahwa metode CHAID merupakan
eksplorasi non parametrik untuk menganalisa sekumpulan data yang berukuran besar dan tidak dapat diandalkan jika diterapkan pada data berukuran kecil.
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS untuk analisis CHAID dengan taraf nyata =0.05. Hasil akhir analisis CHAID adalah
berupa dendogram yang menggambarkan asosiasi antar peubah, interaksi antar peubah dan pengkategorian ulang peubah-peubah bebasnya.
Tiga macam informasi yang dapat diperoleh dari hasil dendogram CHAID yaitu Fielding, 1977:
1. Pengelompokkan pengamatan Pengamatan dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok yang relatif
homogen dalam kaitannya dengan nilai peubah bebas dan peubah tak bebas. 2. Asosiasi antar peubah bebas
Kecenderungan nilai peubah bebas tertentu berpadanan dengan nilai peubah bebas yang lain.
3. Interaksi antar peubah bebas Peranan silang dua peubah bebas dalam pemisahan pengamatan menurut
peubah tak bebas.