lapangan. Beberapa dari sarang yang dijumpai selama pengamatan diantara sarang tersebut berada di tepi jurang, dekat sungai atau berada di dasar lembah.
1. Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan
Pencatatan suhu, kelembaban dan curah hujan harian bertujuan untuk mengetahui kondisi cuaca pada habitat alami Orangutan Sumatera di Hutan
Batang Toru. Berdasarkan hasil pengamatan harian terhadap suhu, kelembaban dan curah hujan Lampiran 4 pada bulan Oktober-November
2008 maka didapat rata-rata harian seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata suhu, kelembaban dan curah hujan di stasiun penelitian
YEL-SOCP Batang Toru pada bulan Oktober-November 2008
Pagi 06:00-06:30 Sore 18:00-18:30
Suhu
o
C Kelembaban
CH Suhu
o
C Kelembaban
CH Bulan
Min Maks
Min Maks
mm Min
Maks Min
Maks mm
Oktober 18.51 21.74 94.32 96.77
4.10 18.66
25.08 82.81
96.90 3.59
November 18.86 20.97 95.33 96.97
4.68 18.91
23.97 85.63
97.13 7.23
Keterangan : CH Curah Hujan
Rata-rata suhu, kelembaban dan curah hujan pagi hari berdasarkan tabel diatas pada bulan Oktober dan November tidak berbeda jauh dan relatif
stabil. Lain halnya dengan sore hari yang terdapat peningkatan curah hujan pada bulan November yaitu sebesar 3,64 mm, sedangkan nilai harian rata-
rata suhu dan kelembaban relatif sama. Diasumsikan pohon sarang yang berada di sekitar stasiun penelitian
memiliki rata-rata suhu, kelembaban dan curah hujan yang tidak jauh berbeda. Dengan asumsi ini maka dapat diketahui bahwa kondisi hutan
Batang Toru memiliki suhu sedang dan kelembaban tinggi. Hutan Batang Toru merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Bukit Barisan yang
kemudian akan menyambung ke Pegunungan Leuser di Aceh Singleton et. al.
2006. Salah satu ciri Orangutan Sumatera adalah rambut tubuhnya yang lebih tebal dan panjang bila dibandingkan dengan Orangutan di Kalimantan.
Hal ini merupakan satu indikasi adanya adaptasi Orangutan di Sumatera terhadap kondisi lingkungan hutan alam Sumatera yang merupakan hutan
hujan tropis yang beriklim pegunungan dan perbukitan dengan suhu rendah- sedang.
Hutan Batang Toru yang selalu basah akan mempengaruhi prilaku bersarang Orangutan, karena Orangutan akan berusaha untuk menjaga agar
tetap kering dan tidak kedinginan. Pembuatan sarang pun akan sangat memperhatikan letak pohon sarang yang akan digunakan, yaitu harus
terlindung dari hujan dan terpaan angin.
2. Ketersedian air