II . TINJAUAN PUSTAKA
A. Bio-ekologi Orangutan Sumatera
1. Taksonomi Orangutan Sumatera
Menurut Poirier 1964 dalam Groves 1972 klasifikasi dari
Orangutan Sumatera adalah sebagai berikut : Kingdom
: Animalia Subkingdom
: Metazoa Phylum
: Chordata Subphylum
: Vertebrata Kelas
: Mamalia Ordo
: Primata Subordo
: Anthropoidea Superfamili
: Homoidea Famili
: Pongoidea Genus
: Pongo Spesies
: Pongo abelii Lesson, 1827 Perbedaan genetik, geografi, morfologi muka, badan, dan perbedaan
karakter rambut pada Orangutan Kalimantan dengan Orangutan Sumatera berdasarkan hal tersebut maka dibedakan menjadi dua spesies yang berbeda.
Spesies Orangutan di Kalimantan terdiri dari 3 subspesies yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus
, Pongo pygmaeus warumbii dan Pongo pygmaeus morio
sedangkan spesies Orangutan di Sumatera adalah Pongo abelii Suhartono et. al. 2007. Kedua subspesies ini memiliki perbedaan genetik
yang cukup tinggi, menurut Reyder and Chemnick 1993, dalam Dolhinow and Fuetes 1999 kedua subspesies ini merupakan dua spesies yang
terpisah.
2. Morfologi
Ciri fisik famili Pongoidea adalah lengannya 200 dari panjang tubuh, kaki pendek hanya 116 dari panjang tubuh. Jari telunjuk lebih kecil
daripada ibu jari. Ukuran rata-rata kepala dan tubuh jantan 956 mm serta betina 776 mm. Tinggi saat berdiri tegak adalah 1.366 mm pada jantan dan
1.149 mm pada betina. Berat badan rata-rata adalah 75 kg pada jantan dan 37 kg pada betina Groves, 1971 dalam Maple, 1980.
Menurut Supriatna dan Edy 2000, jika dibandingkan dengan Orangutan di Kalimantan, rambut Orangutan Sumatera lebih terang yaitu
berwarna coklat kekuningan serta lebih tebal dan panjang. Ukuran tubuh rata-rata Orangutan jantan dewasa yaitu berkisar antara 125-150 cm, dua
kali lebih besar daripada Orangutan betina. Berat badan rata-rata Orangutan jantan di alam yaitu berkisar antara 50-90 kg. Orangutan jantan memiliki
kantung suara untuk mengeluarkan suara yang berupa seruan panjang. Menurut Rijksen 1978 perbedaan morfologi Orangutan berdasarkan
kelas umur dan jenis kalamin adalah sebagai berikut : a. Bayi berumur 0-2,5 tahun dengan berat badan 2-6 kg memiliki rambut
berwarna lebih terang pada bagian mulut dan lebih gelap pada bagian muka.
b. Anak berumur 2,5-5 tahun dengan berat badan 6-15 kg memiliki warna rambut yang tidak jauh berbeda dengan bayi Orangutan, namun pada
kelas umur anak, Orangutan sudah mampu mancari makan sendiri walaupun masih bergantung pada induknya.
c. Remaja berumur 5-8 tahun dengan berat badan 15-30 kg memiliki rambut yang panjang disekitar muka.
d. Jantan setengah dewasa berumur 8-1315 tahun dengan barat badan 30- 50 kg memiliki rambut berwarna lebih gelap dan rambut janggut sudah
mulai tumbuh serta rambut di sekitar wajah sudah lebih pendek. e. Betina dewasa 8+ tahun dengan berat badan 30-50 kg sudah memiliki
janggut dan sangat sulit dibedakan dengan betina setengah dewasa. f. Jantan dewasa berumur 1315+ tahun dengan berat badan 50-90 kg.
Jantan dewasa memiliki kantung suara, bantalan pipi dan berjanggut serta berambut panjang.
3. Habitat dan Penyebaran