III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah pada 23 Oktober 2008 sampai dengan 22 Desember 2008. Luas areal penelitian adalah 12,75 km
2
yang berlokasi di Stasiun Penelitian Yayasan Ekosistem Lestari - Sumatran Orangutan
Conservation Program YEL-SOCP di Kawasan Hutan Batang Toru,
Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Ganbar 2.
Gambar 2. Lokasi penelitian di Hutan Batang Toru blok barat
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah GPS Garmin Etrex, kamera digital, camera trap, binokuler, kompas, termo-hygrometer, tambang 20 m, pita
ukur 30 m, pita ukur keliling, plot marker flagging tape, pengukur waktu, golok, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
tally sheet dan peta lokasi penelitian.
C. Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Struktur dan komposisi jenis vegetasi semai, pancang, tiang dan pohon. 2. Suhu dan kelembaban udara diukur dengan menggunakan alat thermo-
hygrometer dengan pencatatan setiap pagi hari pukul 06.00-06.30 dan sore hari pukul 18.00-18.30 di lokasi penelitian.
3. Ketersediaan air di sekitar pohon sarang. Pencatatan sumber air yang ditemukan selama pengamatan, sumber air dapat berupa sungai atau anak
sungai, danau, ataupun genangan air seperti dapat dilihat pada Lampiran 1. 4. Profil pohon sarang jenis pohon, diameter pohon, tinggi total, luas tajuk,
bentuk tajuk pohon sarang. Bentuk tajuk menurut Suwandi 2000 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Bentuk tajuk pohon. a tajuk bola, b tajuk silinder, c tajuk kerucut, d tajuk payung, e tajuk kosong pada satu sisi, dan f tajuk tidak beraturan
5. Ketinggian sarang dari permukaan tanah. 6. Kondisi tajuk di sekitar pohon sarang, juga dilakukan identifikasi fungsi
pohon lain bagi Orangutan di sekitar pohon sarang. 7. Kelerengan lokasi pohon sarang secara kualitatif seperti pada Lampiran 1.
8. Bagian pohon tempat bersarang puncak pohon, ujung cabang, pangkal cabang, penggunaan lebih dari satu pohon. Posisi sarang pada pohon
dengan klasifikasi seperti pada Gambar 4.
A B
C D
E F
Gambar 4. Posisi sarang Orangutan pada percabangan pohon 9. Keberadaan satwa lain dicatat berdasarkan perjumpaan langsung maupun
tidak langsung melalui jejak dan camera trap. Data sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum lokasi yang
meliputi letak dan luas kawasan, topografi, geologi, iklim curah hujan dan temperatur, potensi flora dan fauna serta kondisi sosial ekonomi masyarakat
sekitar hutan. Selain data mengenai kondisi umum lokasi penelitian juga diperlukan data mengenai bio-ekologi Orangutan Sumatera Pongo abelii
Lesson, 1827.
D. Metode Pengambilan Data