Gambar 1. Pisang Raja Bulu Pisang Raja Bulu merupakan salah satu jenis pisang komersial yang
mempunyai ukuran sedang dan gemuk dengan bentuk buah melengkung dan pangkal buah agak bulat. Kulit buah tebal dan berwarna kuning berbintik coklat.
Daging buahnya sangat manis, berwarna kuning kemerahan, bertekstur lunak, dan tidak berbiji. Berat setiap tandannya 7-10 kg terdiri dari 6-7 sisir dan setiap
sisirnya 10-15 buah. Panjang buah antara 12-18 cm, diameter 3-4 cm dengan bobot rata-rata 110-120 gram. Setiap pohon biasanya dapat menghasilkan rata-rata
sekitar 90 buah Ipteknet, 2005.
B. Komposisi Gizi Buah Pisang
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat Prihatman, 2000. Menurut Rismunandar 1981,
kandungan gula, pati dan air yang terdapat dalam buah pisang tergantung pada varietas, waktu panen, iklim dan keadaan tanah.
Tabel 3. Komposisi gizi berbagai jenis buah pisang tiap 100 gram bagian yang dimakan
Jenis pisang
Kalori kal
Protein gram
Lemak gram
Karbohidrat gram
Vit. A SI
Vit. C mg
Air Ambon 99 1.2 0.2 25.80 146 3 72
Raja bulu
120 1.2 0.2 31.8 950 10 65.80
Raja sereh 118
1.2 0.2
31.1 112
4 67
Mas 127 1.4 0.2 33.6
79 2 64.2 Lampung 99 1.3 0.2
25.6 618 4 72.1
Angleng 68 1.3 0.2 17.2
76 6 80.3
Uli 146 2.0 0.2 38.2 75 3
59.1 Sumber: Direktorat Gizi, 1977.
5
C. Pemanenan dan Tingkat Ketuaan Buah Pisang
Standar ketuaan tiap jenis pisang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena apabila pisang dibiarkan matang di pohon maka memiliki citarasa yang rendah
dan memiliki kecenderungan rontok dari pohon sebelum maupun waktu panen sehingga pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat buah pisang masih hijau
namun sudah tua Tucker et al., 1993. Pemanenan pisang harus disesuaikan dengan tujuannya karena akan
mempengaruhi mutu. Waktu, teknik dan kondisi pada saat pemanenan dapat mempengaruhi mutu dan harga FAO, 2000. Mutu yang baik sangat diperlukan
baik untuk pemasaran dalam negeri maupun luar negeri. Satuhu 1995 menyatakan bahwa tingkat ketuaan buah sangat
mempengaruhi mutu serta kandungan kimia dan gizinya. Tingkat ketuaan buah dapat dilihat dari umur dan tanda fisik. Berdasarkan umur panennya, dapat
ditentukan mulai dari saat bunga mekar sampai buah siap di panen. Untuk buah pisang, berkisar antara 100-120 hari setelah bunga mekar, tergantung dari
varietasnya. Berdasarkan tingkat ketuaannya, buah digolongkan menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
1. Tingkat ketuaan buah ¾ penuh, dengan tanda bentuk sudut pada
penampang melintang buah tampak jelas dan berukuran separuh dari ukuran maksimumnya. Buah ini kurang lebih berumur 80 hari setelah
pembungaan. 2.
Tingkat ketuaan hampir penuh. Beberapa sudut penampang lintang buah masih tampak. Umur buah ini kurang lebih 90 hari setelah pembungaan.
3. Tingkat ketuaan penuh. Sudut pada penampang lintang buah sudah tidak
tampak lagi, umur buah kurang lebih 100 hari setelah pembungaan. 4.
Tingkat ketuaan benar-benar penuh bentuk sudut pada penampang lintang buah sudah tidak tampak lagi dan 1-2 buah berwarna kuning. Buah ini
berumur 110 hari setelah pembungaan Pantastico et al., 1993; Satuhu dan Supriyadi, 1996.
6
Gambar 2. Berbagai tingkat ketuaan buah pisang Berdasarkan sifat fisik dengan cara melihat sifat dan bentuk fisiknya seperti
bentuk, ukuran, warna kulit dan tekstur, buah yang sudah tua diantaranya sebagai berikut Satuhu dan Supriyadi, 1996 :
a. Buah tampak berisi, bagian sudut lingirtepi buah sudah tidak ada lagi.
b. Warna buah hijau kekuningan. Untuk buah pisang dengan tingkat kematangan
penuh, maka pada tandannya akan ada buah yang sudah masak 2-3 buah. c.
Tangkai di putik telah gugur.
D. Respirasi