KESIMPULAN Strategi WT Weaknesses

1. Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan daya saing industri kulit di Manding adalah melakukan pemasaran berbasis internet; pemberian informasi produk dan merk dagang; mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin manding; menjalin kerjasama dengan pihak travel agen pariwisata; tetap menjaga mutu produk dengan harga bersaing; memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah terbatas; pengembangan produk kulit ikan pari yang sedang digemari masyarakat; mendirikan showroom milik bersama serta menambahan area parkir dan fasilitas umum. 2. Strategi prioritas dalam meningkatkan daya saing industri kulit di Manding adalah: 1 Melakukan pemasaran berbasis internet. Aplikasi dapat berupa pembuatan website, bergabung dalam forum jual beli, maupun penggunaan media sosial sebagai sarana promosi dan transaksi online. Disediakan katalog produk beserta harganya, menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris, untuk membidik konsumen dalam dan luar negeri, pada konsumen kelas menengah ke atas. 2 Pemberian informasi produk dan merk dagang. Informasi produk dan merk dagang berfungsi untuk sarana promosi, menjaring konsumen yang loyal, serta memperluas jaringan kerjasama pemasaran. 3 Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin Manding. Mengoptimalkan paguyuban pengrajin Setyo Rukun agar pengrajin aktif mengikuti pameran dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan berinovasi produk, serta melakukan pendampingan administrasi untuk pengajuan kredit IKM

5.2 SARAN

Beberapa hal yang dapat disarankan untuk menyempurnakan penelitian ini adalah: 1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pemasaran berbasis website, forum jual beli, dan media sosial. 2. Diperlukan peran aktif Pemerintah daerah Kabupaten Bantul, ATK dan ISI dalam mendampingi pelaku industri kulit di Manding dalam penerapan pemasaran berbasis internet. 3. Pelaku industri kulit di Manding diharapkan lebih aktif dan inovatif dalam kegiatan pemasaran dan inovasi produk. 4. Penelitian selanjutnya yang menggunakan sumber data dari pakar, sebaiknya diperlukan perhitungan konsistensi, karena kelemahan penggunaan metode pakar yang memerlukan objektifitas yang tinggi dari peneliti.