Strategi WO Weaknesses Competitive Strategy of Leather Industries in Manding Central Leather Industries, Bantul Residence

oleh industri kulit di Manding disebabkan oleh rendanya tingkat pendidikan, bukan hanya pendidikan formal namun juga non formal atau berupa kursus ketrampilan, maka strategi yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah adalah melalui departemen perindustrian dan ATK, dengan memberian pelatihan, pendampingan, dan pengawasan yang rutin untuk meningkatkan kemampuan pengrajin dalam berinovasi model produk, pencatatan administrasi keuangan yang teratur, pelatihan ketrampilan, contoh nyatannya berupa pelatihan pembuatan produk dari kulit pari yang sedang digemari masyarakat, atau pelatihan penggunaan teknologi informasi sebagai media promosi. Pelatihan ini arus dilakukan secara kontinyu dan dilakukan pendampingan dan pengawasan sampai industri kulit Manding mampu melakukan sendiri. d. WO4: Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin Manding W1; W2; W5; O1; O2. Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin Manding untuk membina para pengrajin agar aktif mengikuti pelatihan dan acara-acara pameran yang diselenggarakan pemerintah daerah agar memperluas jaringan kerjasama sekaligus sebagai media promosi, serta paguyuban dapat memfasilitasi dan mendampingi pengrajin Manding dalam administrasi peminjaman kredit bagi IKM. Ini untuk menangkap peluang ketersediaan kredit IKM dan menanggulangi permasalahan minimnya promosi dan sempitnya jaringan kerjasama, dan permasalahan minimnya tenaga terampil baik dalam hal produksi, administrasi keuangan maupun kemampuan berinovasi. Pendampingan administrasi dalam pengajuan pinjaman modal akan menangani permasalahan permodalan.

3. Strategi ST Stregths

– Threats : Merupakan alternatif strategi difersifikasi yang dihasilkan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman, yaitu : a. ST1: Mengetatkan persyaratan pendirian showroom produk kulit di wilayah Manding S1; S2; T2. Semakin banyak keberadaan industri sejenis maka persaingan untuk memperebutkan pasar akan semakin ketat, untuk menekan pelaku baru masuk strategi yang dapat dilakukan adalah membatasi pendirian showroom produk kulit di wilayah Manding yang kepemilikanya bukan dari pengrajin Manding, serta barang-barang yang ditawarkan bukan berasal dari pengrajin Manding. Ini untuk menekan jumlah pesaing baru yang ingin memanfaatkan nama besar Manding dan lokasi Manding yang strategis. Streatgi ini hanya dapat dilakukan oleh pihak pemerintah daerah Kabupaten Bantul. b. ST2: Tetap menjaga mutu produk dengan harga bersaing S4; T3; T4. Strategi untuk tetap menjaga mutu produk dan dengan memberikan harga yang relatif lebih murah terhadap pesaing, ini akan menekan pemain baru masuk, tetap bisa bersaing dengan pengusaha sejenis, serta memenangkan produk substitusi.

4. Strategi WT Weaknesses

– Threats : Merupakan alternatif strategi defensif bertahan yang dihasilkan dengan cara mengantisipasi atau menghindari ancaman dari eksternal serta meminimalkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki, yaitu : a. WT1: Memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah terbatas W3; W5; T3; T4. Memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah terbatas, sehingga menimbukan kesan eksklusif, sehingga merebut segmen pasar yang berbeda dengan perusahaan besar, serta meminimalkan kekuatan produk substitusi. Produksi dengan jumlah yang tebatas maka pembelian bahan baku kulit samak juga tidak banyak sehingga strategi ini cocok untuk industri yang memiliki modal yang terbatas. Kesan ekslusive dapat diciptakan dengan Desain produk yang jarang ditemukan dipasaran, maka inovasi Desain produk harus ditingkatkan. b. WT2: BBKKP dan ATK mengembangkan teknologi penyamakan kulit dalam negeri W5; T5; T7.