Perumusan Strategi Matriks Internal-Eksternal IE
kekuatan dan keberhasilan strategi yang sudah dijalankan oleh perusahaan dengan melihat pada letak skor pada kuadran-kuadran dalam matriks Internal- Eksternal.
Matriks IE untuk industri kulit di Manding pada sumbu horizontal menunjukkan skor total dari matriks IFE sebesar 2.668 sedangkan sumbu vertikal menunjukkan skor
total dari matriks EFE sebesar 2.363. Masing-masing total skor pada matriks IFE dan EFE dipetakan dalam matriks IE, sehingga menempatkan industri kulit di Manding
pada posisi kuadran V dengan koordinat 2.668; 2.363. Posisi sel ini menunjukkan industri kulit di Manding dapat ditangani dengan baik melalui strategi menjaga dan
mempertahankan. Hal yang harus dijaga dan dipertahankan adalah kekuatan internal perusahaan serta kemampuan dalam memanfaatkan peluang yang ada. Adapun
strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan pada posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Posisi eksternal yang berada pada kinerja sedang menunjukkan bahwa faktor peluang dan ancaman mendapat respon perusahaan dengan intensitas yang sedang
terhadap perkembangan perusahaan yang akan datang. Besarnya pengaruh peluang yang mungkin dicapai perusahaan dalam pengembangan pasar yang akan datang
relatif sama dengan ancaman yang menjadi faktor penghambat perkembangan perusahaan. Adanya peluang yang dimanfaatkan dan acaman yang mungkin dikelola,
akan meningkatkan daya saing perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar. Kedinamisan pasar yang dihadapi dan lingkungan eksternal yang terus berubah,
menyebabkan perusahaan harus menciptakan strategi tumbuh dan berkembang dengan mengelola peluang dan ancaman yang ada.
Matrik IE terlihat pada Tabel 18.Posisi internal yang berada pada kinerja sedang menunjukkan bahwa faktor kekuatan cukup dapat ditonjolkan, dan faktor
kelemaan cukup dapat ditekan untuk menghadapi perkembangan perusahaan yang akan datang. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat seharusnya
perusahaan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki, serta mengelola kelemahan- kelemahan yang ada agar dapat medukung pertumbuhan dan pengembangan
perusahaan. Kelemahan utama yang harus diatasi dan mempengaruhi perkembangan
perusahaan adalah lemahnya promosi, tidak adanya merk dagang produk serta rendahnya inovasi desain produk.
Tabel 18 Matriks Internal-Eksternal IE industri kulit di Manding
S kor b
obot t otal EF
E Skor bobot total IFE
Kuat 3.0-4.0 Sedang 2.0-2.99
Lemah 1.0-1.99 Tinggi
3.0-4.0 I
Tumbuh dan Bina Grow and Build
II Tumbuh dan Bina
Grow and Build III
Pertahankan dan Pelihara
Hold and maintain Sedang
2.0- 2.99
IV Tumbuh dan Bina
Grow and Build V
Pertahankan dan Pelihara
Hold and maintain VI
Panen dan Lepas Harvest and divest
Rendah 1.0-
1.99 VII
Pertahankan dan Pelihara
Hold and maintain VIII
Panen dan Lepas Harvest and divest
IX Panen dan Lepas
Harvest and divest
Analisis SWOT
Langkah yang ditempuh setelah melakukan evaluasi faktor eksternal dan internal adalah membuat suatu matriks yang menggabungkan faktor eksternal dan
internal ke dalam suatu matriks yang dikenal dengan nama matriks SWOT. Matriks SWOT mengembangkan empat alternatif strategi berdasarkan kekuatan strength,
kelemahan weakness, peluang opportunity dan ancaman threat bagi perusahaan. Keempat alternatif strategi tersebut antara lain adalah strategi SO strength-
opportunity, strategi WO weakness-opportunity, strategi ST strength-threat dan strategi WT weakness-threat.
Dari matrik SWOT akan tergambar secara jelas bagaimana perusahaan memanfaatkan peluang serta mengendalikan ancaman dari eksternal dengan
memberdayakan kekuatan yang dimiliki serta meminimalisir kelemahannya. Tujuan dibuatnya matriks SWOT adalah mengumpulkan sebanyak mungkin tindakan-
tindakan atau strategi yang memungkinkan untuk digunakan oleh perusahaan. Pemilihan strategi utama dari matriks SWOT ini disesuaikan dengan posisi
perusahaan dan bersifat melengkapi analisis matriks Internal- Eksternal IE yang telah dilakukan sebelumnya, sebagaimana terlihat pada Tabel 18.
Hasil analisis matriks SWOT diperoleh sebelas strategi yang layak dipertimbangkan oleh industri kulit di Manding untuk dilakukan dalam rangka
memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki serta memperbaiki kelemahan untuk mengantisipasi ancaman dari eksternal. Strategi yang dihasilkan
matrik SWOT adalah: 1. SO1: Menjalin kerjasama dengan travel agen pariwisata
2. SO2: Melakukan pemasaran berbasis internet. 3. SO3: Pengembangan produk kulit ikan pari yang sedang digemari masyarakat.
4. WO1: Mendirikan showroom milik bersama serta menambahan fasilitas umum. 5. WO2: Pemberian informasi produk dan merk dagang.
6. WO3: Kementerian Perindustrian dan ATK memberian pelatihan, pendampingan, dan pengawasan yang rutin.
7. WO4: Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin. 8. ST1: Mengetatkan persyaratan pendirian showroom produk kulit di wilayah
Manding. 9. ST2: Tetap menjaga mutu produk dengan harga bersaing.
10. WT1: Memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah terbatas. 11. WT2: BBKKP dan ATK mengembangkan teknologi penyamakan kulit.
Tabel 19 menjelaskan perumusan strategi industri kulit Manding dengan matrik SWOT.
Tabel 19 Perumusan strategi industri kulit Manding dengan matrik SWOT
IFE
EFE KEKUATAN S
S1 : Lokasi usaha yang strategis S2 : Nama besar Manding, Desa
wisata S3 : Terjaminnya ketersediaan
bahan baku S4 : Mutu produk memuaskan
S5 : Suasana kekeluargaan dalam bisnis
S6 : Harga produk lebih murah S7 : Produk unik sesuai pesanan
KELEMAHAN W
W1 : Jaringan kerjasama terbatas W2 : promosi kurang agresif,
W3 : Inovasi Desain produk rendah W4 : Tidak ada merk dagang
W5 : Keterbatasan modal, sarana
prasarana W6 : Permasalahan Showroom
W7 : Tingkat pendidikan rendah
PELUANG O
O1 : Ketersediaan kredit bagi IKM O2 : Dukungan Pemerintah
Kementerian Perindustrian, ATK, BBPPK
O3 : Peningkatan jumlah penduduk O4 : Kesan eksotis, elegan, eksklusif
produk kulit O5 : Teknologi informasi
O6 : Produk kulit pari yang sedang digemari
O7 : Sepatu, jaket dan tas merupakan kebutuhan pokok
STRATEGI SO
SO1 : Menjalin kerjasama dengan travel agen pariwisata .S1;
S2; O2 SO2 : Melakukan pemasaran
berbasis internet. S2; S4; S6; S7; O2; O4; O5
SO3 : Pengembangan produk kulit ikan pari yang sedang
digemari masyarakat S3; O1; O6
STRATEGI WO
WO1 : Mendirikan showroom milik bersama serta menambahan
area parkir dan fasilitas umum. W5; W6; O1; O2
WO2 : Pemberian nformasi produk dan merk dagang.
W1;W2;W4;W6;O4;O5 WO3 : Kementerian Perindustrian
dan ATK memberian pelatihan, pendampingan, dan
pengawasan yang rutin. W2; W3; W7; O2; O5; O6
WO4 : Mengoptimalkan fungsi paguyuban pengrajin. W1;
W2; W5; O1; O2
ANCAMAN T
T1 : Kenaikan harga BBM T2 : Mudahnya pemain baru masuk
T3 : Keberadaan perusahaan sejenis T4 : Adanya produk substitusi
T5 : Bahan baku impor lebih
bermutu T6 : Kulit imitasi semakin
menyerupai kulit asli T7 : Bahan baku relatif mahal
STRATEGI ST
ST1 : Mengetatkan persyaratan pendirian showroom
produk kulit di wilayah manding. S1; S2; T2
ST2 : Tetap menjaga mutu produk dengan harga
bersaing. S4; T3; T4
STRATEGI WT
WT1 : Memproduksi produk kulit yang unik dan dalam jumlah
terbatas. W3; W5; T3; T4 WT2 : BBKKP dan ATK
mengembangkan teknologi penyamakan kulit dalam
negeri. W5; T5; T7
Keterangan : Si;Oi, Wi;Oi, Si;Ti dan Wi;Ti menunjukkan kombinasi lingkungan eksternal dengan internal dalam menghasilkan strategi, 1 = 1,2, ...n.