Metode Pengolahan dan Analisis Data
variabel yang dibandingkan menggunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan menunjukkan:
1 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal kurang penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolomvertikal,
2 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal sama penting dengan faktor strategis eksternal atau internal pada kolomvertikal,
3 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal lebih penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolomvertikal.
Adapun bentuk dari penilaian bobot dengan metode Pairwise Comparison terdapat pada Tabel 3 Kinnear dan Taylor, 1991.
Tabel 3 Penilaian bobot faktor strategis dengan metode Pairwise Comparison Faktor strategis internal
1 2
…. Total
Bobot 1
2 ….
Total Selanjutnya bobot setiap faktor strategis diperoleh dengan menentukan total
nilai setiap faktor strategis terhadap jumlah keseluruhan faktor strategis dengan menggunakan rumus Kinnear dan Taylor, 1991:
Keterangan: Ai = bobot faktor strategis untuk faktor ke-i
Xi = nilai faktor strategis untuk faktor ke-i i = 1, 2, 3, …n
n = jumlah faktor strategis 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan
apakah faktor tersebut sangat lemah 1, lemah 2, kuat 3, atau sangat kuat 4. Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan
harus mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot dilangkah 2 berbasis industri.
4. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk memperoleh skor bobot.
5. Menjumlahkan skor bobot untuk memperoleh total skor bobot. Nilai total skor bobot menunjukkan kekuatan internal perusahaan. Skor bobot tertinggi adalah 4,
terendah adalah 1, dan rata-rata skor bobot 2,5. Skor 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal.
Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation IFE Faktor-faktor internal utama
Bobot Peringkat Skor bobot Kekuatan
1. 2.
… Kelemahan
1. 2.
… Total
Sumber: David, 2009
Analisis Lingkungan Jauh
Menurut David 2009, lingkungan jauh remote dapat dibagi menjadi lima kategori besar: 1 kekuatan ekonomi; 2 kekuatan sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan; 3 kekuatan politik, pemerintah, dan hukum; 4 kekuatan teknologi. Perubahan dalam kekuatan eksternal mengakibatkan perubahan dalam permintaan
konsumen, tipe produk yang dikembangkan, karakteristik dari strategi segmentasi pasar dan positioning, tipe jasa yang ditawarkan dan pilihan bisnis yang ingin
diakuisisi atau dijual. Penilaian bobot lingkungan jauh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Bobot lingkungan jauh
Parameter Tidak
Berpengaruh 1
Lemah Berpengaruh
2 Berpengaruh
3 Kuat
Berpengaruh 4
1 Faktor Ekonomi 2 Faktor Sosial, Budaya,
Demografi dan Lingkungan 3 Faktor Pemerintah dan Hukum
4 Faktor Teknologi 5 Faktor Persaingan
Analisis Lingkungan Industri
Analisa lingkungan industri dari Porter 1995 bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan diantara pesaing. Penilaian bobot lingkungan industri dapat dilihat
pada Tabel 6. Tabel 6 Bobot lingkungan industri
Lingkungan Industri
Tidak Berpengaruh
1 Lemah
Berpengaruh 2
Berpengaruh 3
Kuat Berpengaruh
4
Ancaman Pendatang Baru a.Skala Ekonomi
b.Diferensiasi Penghalang Masuk c.
Kecukupan Modal d.Akses ke Saluran Distribusi
e. Mutu Produk Penghalang
f. Peraturan Pemerintah
g. Tindakan Penolakan yg
Diperkirakan h.Harga Penghalang Masuk
i. Teknologi Hambatan Masuk
j. Pengalaman sebagai hambatan
Daya Tawar Pemasok a. Kelompok Pemasok
b. Produk Substitusi c. Pelanggan Penting
d. Masukan Yang Penting e. Pemerintah
Daya Tawar Pembeli a. Kelompok Pelanggan
b. Diferensiasi Produk c. Ancaman Integrasi Balik
d. Mutu Produk e. Informasi Pelanggan
Ancaman Barang Pengganti Tingkat Rivalitas Persaingan
a. Jumlah Kompetitor b. Tingkat Pertumbuhan Industri
c. Biaya Tetap yang Besar
Analisis lingkungan jauh dan lingkungan industri mengacu pada skala Likert 1-4 yaitu dengan memberi pembobotan skor dari 1 sampai dengan 4 pada setiap
pilihan jawaban. Alasan peneliti menggunakan skala likert 1-4 adalah untuk menghilangkan jawaban ragu-ragu, karena jawaban tersebut dapat memberikan
makna yang ganda, dan tidak menjelaskan jawaban responden yang sebenarnya secara pasti Kriyantono, 2008.
Analisis Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE
Matriks EFE mengklasifikasikan faktor-faktor eksternal menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Format matriks External Factor Evaluation EFE dapat dilihat
Tabel 7. Tahapan dalam mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal dalam matriks EFE adalah sebagai berikut David, 2009:
1. Membuat daftar faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan ancaman. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling
penting. Bobot itu mengindikasikan signifikasi relative dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Jumlah seluruh bobot harus = 1,0. Pembobotan dilakukan
dengan metode pairwise comparison, seperti pembobotan faktor strategis internal. 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor, untuk menunjukan seberapa
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor-faktor tersebut, dimana 4 = responsnya sangat bagus, 3 = responsnya diatas rata-rata, 2 = responsnya rata-
rata, dan 1 = respons dibawah rata-rata. 4. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk memperoleh skor bobot.
5. Menjumlahkan skor bobot untuk memperoleh total skor bobot. Nilai total skor bobot menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut merespons faktor-faktor
strategis eksternalnya. Skor bobot tertinggi adalah 4, terendah adalah 1, dan rata- rata skor bobot 2,5. Skor 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara eksternal
Tabel 7 Matriks External Factor Evaluation EFE Faktor-faktor eksternal utama
Bobot Peringkat Skor bobot
Peluang 1.
2. …
Ancaman 1.
2. …
Total Sumber: David, 2009
Matriks Internal-Eksternal I-E Matriks I-E menggunakan parameter yang meliputi parameter kekuatan
internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi ke dalam elemen eksternal dan internal melalui matriks Eksternal Factor Evolution
EFE dan Internal Factor Evolution IFE. Tujuan penggunaan matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebih detail. Matriks
IE didasarkan pada dua dimensi kunci : total skor bobot IFE pada sumbu x total dan skor bobot EFE pada sumbu y. Format matriks IE dapat terlihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Format dasar matriks IE
S kor b
obot t otal
EFE Skor bobot total IFE
Kuat 3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99
Tinggi 3,0-4,0 I
II II
Sedang 2,0-2,99 IV
V VI
Rendah 1,0-1,99 VII
VIII IX
Matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats
Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mencocokkan faktor- faktor kunci internal dan eksternal yang berfokus untuk menciptakan strategi-strategi
alternatif. Format matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 9. Terdapat delapan langkah yang digunakan dalam penyusunan matriks SWOT, yaitu:
1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan
2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan 3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan
4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan 5. Mencocokkan kekuatan dengan peluang dan mencatat resultan strategi S-O
6. Mencocokkan kelemahan dengan peluang dan mencatat resultan strategi W-O 7. Mencocokkan kekuatan dengan ancaman dan mencatat resultan strategi S-T
8. Mencocokkan kelemahan dengan ancaman dan mencatat resultan strategi W-T Tabel 9 Format dasar matriks SWOT
Internal
Eksternal
Kekuatan Strengths
– S
Kekuatan-kekuatan internal perusahaan.
Kelemahan Weaknesses
– W
Kelemahan-kelemahan internal perusahaan.
Peluang Opportunities
– O
Peluang-peluang eksternal perusahaan.
Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Ancaman Threats
– T
Ancaman-ancaman eksternal perusahaan.
Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Strategi WT
Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman.
Sumber: David, 2009
QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Tahapan terakhir dari penyusunan formulasi strategi yaitu menetapkan strategi prioritas melalui QSPM. Melalui QSPM akan diperoleh suatu strategi yang
terbaik dari berbagai alternatif strategi yang direkomendasikan melalui matriks SWOT, karena mengungkapkan daya tarik relatif dari strategi alternatif. QSPM
dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari berbagai strategi alternatif yang layak. Format dasar matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 10. Menurut David
2009 langkah-langkah penyusunan strategi terpilih melalui QSPM adalah: 1. Mendaftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan.
2. Memberikan bobot untuk setiap faktor. 3. Mengidentifikasi strategi alternatif
yang diperoleh yang layak untuk
diimplementasikan. 4. Menetapkan skor kemenarikan relatif Attractiveness ScoreAS untuk masing-
masing strategi alternatif yang terpilih. Nilai AS adalah seberapa besar daya tarik relatif alternatif strategi dalam mengatasi faktor-faktor eksternal dan
internal. 5. Menghitung Total Attractiveness Score TAS yang diperoleh dari perkalian
bobot dengan AS pada masing-masing baris. TAS menunjukkan relative attractiveness dari masing-masing altematif strategi.
6. Menghitung jumlah Total Attractiveness Score, dengan cara menjumlahkan semua Total Attractiveness Score pada setiap kolom QSPM. Nilai TAS yang
tertinggi menuniukkan bahwa strategi tersebut yang paling baik untuk diimplementasikan.
Tabel 10 Format dasar QSPM Faktor-faktor utama
Bobot Alternatif Strategi
Strategi I Strategi II
…. AS
TAS AS TAS AS
TAS Peluang
…. Ancaman
….. Kekuatan
…… Kelemahan
……. Total
Sumber: David, 2009