Gambaran Umum HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 7 Peta Kabupaten Bantul
Luas wilayah Kabupaten Bantul 508,85 Km
2
15,9 dari Luas wilayah Propinsi DIY dengan topografi sebagai dataran rendah 14 dan lebih dari separonya
60 daerah perbukitan yang kurang subur, secara garis besar terdiri dari : Bagian Barat, adalah daerah landai yang kurang serta perbukitan yang membujur dari Utara
ke Selatan seluas 89,86 km
2
17,73 dari seluruh wilayah. Bagian Tengah, adalah daerah datar dan landai merupakan daerah pertanian yang subur seluas 210.94 km2
41,62 . Bagian Timur, adalah daerah yang landai, miring dan terjal yang keadaannya masih lebih baik dari daerah bagian Barat, seluas 206,05 km
2
40,65. Bagian Selatan, adalah sebenarnya merupakan bagian dari daerah bagian Tengah
dengan keadaan alamnya yang berpasir dan sedikir berlagun, terbentang di Pantai Selatan dari Kecamatan Srandakan, Sanden dan Kretek. Kabupaten Bantul terdiri dari
17 Kecamatan, yaitu Kecamatan Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Bantul, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan,
Banguntapan, Sewon, Kasihan, Pajangan dan Sedayu dengan jumlah penduduk sekitar 800.000 jiwa atau sekitar 1.624 jiwakm
2
. Industri kulit merupakan salah satu industri yang terbukti mampu memberikan
sumbangan pada nilai eksport Kabupaten Bantul dan juga memberikan kesempatan kerja dan menjadi gantungan sumber pendapatan bagi berbagai industri rumahan.
Dalam laporan tahunan “Bantul Dalam Angka 2010”, sektor industri kulit mampu menyerap tenaga kerja 5.728 orang dalam berbagai skala unit usaha. Peran industri
kulit sangat dirasakan dalam tata kehidupan masyarakat Kabupaten Bantul lantaran sebarannya yang hampir merata di seluruh wilayah, khususnya di Desa Sabdodadi,
Kecamatan Bantul. Kulit adalah lapisan luar badan yang melindungi badan atau tubuh hewan dari
pengaruh-pengaruh luar, seperti panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan pengatur suhu badan. Pada saat hidup, kulit mempunyai fungsi
antara lain sebagai indra perasa, tempat pengeluaran hasil pembakaran, sebagai pelindung dari kerusakan bakteri kulit, sebagai buffer terhadap benturan, sebagai
penyaring sinar matahari, serta sebagai alat pengatur suhu tubuh. Masing-masing kulit hewan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu kulit antara lain kondisi geografi asal ternak, aktifitas ternak, kesehatan dan usia ternak. Kulit samak tidak hanya kuat namun juga tahan lama serta
lugas tetapi juga memiliki struktur berpori unik sehingga dapat “bernafas”, artinya udara dan uap air dapat melalui jaringannya.
Pengerjaan kulit samak umumnya mudah; misalnya ia mudah dipotong, disambung, dijahit, diampelas, dicat, bahkan disepuh emas. Bila dipotong tepinya
tidak terurai, yang mana merupakan sifat yang unggul untuk beberapa keperluan Judiamidjojo, 1984. Kulit mentah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok kulit dari hewan besar hides seperti sapi, kerbau, kuda, serta kelompok kulit yang berasal dari hewan kecil skins seperti kambing, domba, dan kelinci.
Definisi dan kriteria teknis jenis kulit terlihat pada tabel 11.
Tabel 11 Definisi dan kriteria teknis jenis kulit Jenis kulit
Definisi Kriteria Teknis
Kulit Mentah
Kulit yang diperoleh dari hasil pemotongan ternak kerbau, sapi,
domba dan kambing, dimana kulit tersebut
telah dipisahkan
dari seluruh bagian dagingnya, baik yang
segar green hide, yang dikeringkan dried hide maupun yang digarami
salted hide Berbulu dalam keadaan segar
freshedgreen hides Berbulu dalam keadaan kering
dried hide Berbulu dalam keadaan awet
garam basah wet salterd Berbulu dalam keadaan awet
garam kering brain cured. Pickled
Kulit Mentah yang sudah diproses sampai pengasaman
Tidak berbulu Dalam keadaan basah
Derajat keasaman 3 Berwarna Putih
Wetblue Kulit mentah yang disamak sampai
proses penyamakan krom chrome, masih dalam keadaan basah dan
belum di proses selanjutnya. Berwarna biru
Dalam keadaan basah Derajat keasaman 3,5 - 4,0
Crust Kulit Hewan yang disamak masak
tanning dan disamak ulang re- tanningpenyamakan
kombinasi yang
baik yang
mengalami Untuk
kulit natural
crust berwarna putih kebiruan
Untuk kulit dyed crust berwarna seperti
bahan pewarnanya
pewarnaan natural
crust dan belum mengalami penyempurnaan.
dyestuff Dalam keadaan kering kadar
air pailing tinggi 25 Sumber: Departemen Perdaganagan, 2010
Jenis kulit berdasarkan bagian tubuh hewan: a. Bagian punggung: Bagian kulit yang letaknya ada pada punggung dan
mempunyai jaringan struktur yang paling rapat luasnya 40 dari seluruh luas kulit.
b. Bagian leher: Bagian kulit agak tebal, sangat rapat dan terdapat beberapa kerutan. c. Bagian bahu: Bagian kulit lebih tipis, mutunya lebih baik, namun terdapat
kerutan yang dapat mengurangi mutu kulit. d. Bagian perut dan paha: Struktur jaringan kurang rapat, tipis dan mulur setelah
kering dan mutu kulit tidak homogen. Dalam industri perkulitan dikenal dua pengelompokan kulit, yaitu:
a. Kulit yang belum mengalami pengolahan penyamakan dikenal dengan kulit perkamen atau kulit mentah, dapat digunakan sebagai bahan seni tatah
sungging. b. Kulit yang telah melalui proses pengolahan penyamakan kulit disebut kulit-jadi
kulit tersamak, digunakan sebagai bahan baku berbagai industri barang jadi kulit. Perbedaan kulit mentah dan kulit tersamak terangkum pada tabel 12.
Tabel 12 Perbedaan kulit mentah dan kulit tersamak Jenis
Kulit Mentah Kulit Tersamak
Bentuk lembaran
belahan Warna
Seperti kulit aslinya Tergantung bahan penyamak
yang digunakan Kenampakan
sifat Kering, kaku, keras,
mudah busuk karena bakteri
Lemas, elastis, plastis, tidak mudah busuk, tidak mudah
menjadi lem
Kulit yang bisa digunakan dalam pembuatan produk adalah kulit jadi, yaitu kulit yang sudah disamak atau diproses menggunakan bahan kimia dan nabati. Berat
kulit sapi, kambing dan kerbau sekitar 7-10 dari berat tubuh, secara ekonomis kulit memiliki harga sekitar 10-15 dari harga ternak. Kulit mempunyai sifat dan ciri yang
unik, daya tahan dan nilai artistik yang tidak dimiliki oleh bahan lain. Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah hewan menjadi kulit
jadi yang siap digunakan untuk berbagai keperluan bagi industri barang jadi kulit seperti industri sepatusandal, tas, sarung tangan, sabuk, jaket dan sebagainya.
Penyamakan dilakukan untuk mengubah kulit mentah yang mudah rusak oleh mikroorganisme. Kulit tersamak lebih tahan terhadap faktor-faktor yang dapat
merusak kulit yaitu dengan memasukkan bahan penyamak ke dalam jaringan kulit yang berupa jaringan kolagen sehingga terbentuk ikatan kimia antara keduanya
menjadikan lebih tahan terhadap faktor perusak. Zat penyamak bisa berupa penyamak nabati, sintetis, mineral dan penyamak minyak.