e. Pemerintah : Apakah pemerintah dapat mempengaruhi industri pembeli
melalui tangan pemasok kebijakan2 pemerintah yang memenangkan posisi pemasok.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Bargaining Power of Buyers
Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Sebaliknya pembeli lebih
suka membeli produk dengan harga serendah mungkin dimana industri dapat memperoleh pengembalian serendah mungkin yang dapat diterima. Dan kelompok
pembeli dapat menjadi kuat pada situasi berikut :
a. Kelompok Pelanggan Pembeli : Apakah kelompok pembeli pelanggan
terpusat atau membeli dalam jumlah yang relative besar terhadap penjualan pihak penjual perusahaan.
b. Diferensiasi Produk : Apakah produkjasa yang dibeli dari industri merupakan
adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi apakah produk dari industri tersebut standar saja, dan apakah itu menjadi kekuatan bagi pembeli.
c. Ancaman integrasi Balik : Apakah pembeli menunjukkan ancaman untuk
melakukan integrasi balik mengurangi peranan industri penjual, jika pembeli sudah melakukan integrasi maka akan berpotensi untuk mengancam industri.
d. Kualitas produk : Apakah produk industri berpengaruh terhadap kualitas atau
mutu dari peroduk yang dihasilkan pembeli, bila berpengaruh maka pembeli tidak terlalu peka dengan biaya atau harga dan sebaliknya.
e. Informasi Pelanggan : Apakah pembeli pelanggan memiliki informasi lengkap
tentang permintaan, harga pasar yang actual dan bahkan biaya pemasok, bila pembeli memiliki informasi lengkap maka akan mempengaruhi industri
perusahaan.
4. Ancaman Produk Pengganti Threat of Substitute Products
Apakah ada atau tersedia produk-produk pengganti barang atau jasa yang berbeda dari luar industri yang melakukan fungsi serupa dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh
industripengusaha yang ada, jika ada apakah akan mengancam kebaradaan produkjasa dari perusahaan yang ada.
5. Tingkat Rivalitas di antara Para Pesaing yang Ada Intention of Industri Rivalry
Persaingan disini terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi di industri dan sering disebabkan oleh harga,
inovasi produk dan tindakan lain untuk mencapai diferensiasi produk. Bagi kebanyakan industri, penentuan utama seluruh persaingan serta tingkat profitabilitas secara umum
adalah persaingan antara perusahaan dalam industri. Beberapa faktor utama yang menentukan sifat dan intensitas persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang telah
mantap, adalah :
a. Jumlah Kompetitor : Apakah jumlah pesaing dalam industri banyak atau
seimbang. bila jumlah pesaing banyak maka persaingan menjadi besar dan akan membuat beberapa perusahaan beranggapan selalu dipantau oleh pesaingnya,
sebaliknya jika persaingan seimbang akan membuat perusahaan bersaing seimbang dalam jangja waktu yang lama dan sama kerasnya.
b. Tingkat Pertumbuhan Industri : Apakah pertumbuhan industri lamban atau
cepat. bila pertumbuhan industri lamban maka akan terjadi persaingan yang ketat dalam berebut pangsa pasar dikala perusahaan akan melakukan ekspansi karena
tidak diimbangi oleh pasar, sedangkan bila pertumbuhan cepat maka dapat menjamin perebutan pangsa pasar perusahaan2 dengan mengikuti kecepatan
pertumbuhan industri.
c. Biaya tetap yang Besar : Apakah biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan besartinggi atau rendah. bila biaya tetap yang dikeluarkan besartinggi maka akan menciptakan tekanan yang berat terhadap semua
perusahaan untuk mengisi kapasitas yang dapat menurunkan harga saat terjadi kapasitas berlebih dan sebaliknya bila biaya tetap kecil maka tekanan yang
dialami perusahaan tidak terlalu berat.