Teknik Pengumpulan Data dan Informasi

ancaman apa yang akan dihadapi industri kulit di Manding. 3. Pengumpulan data melalui kuisioner yang berisi daftar pertanyaan mengenai permasalahan dan kondisi yang ada saat ini. Kuesioner yang digunakan dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu: 1 kuisioner umum untuk memperoleh data gambaran umum industri kulit Manding, pemasalahan dan harapan responden pelaku usaha dan konsumen; dan 2 kuesioner utama survei pakar kelompok praktisi, akademisi yang memiliki keahlian dibidang industri kulit yang memiliki latar belakang dibidang pengolahan dan pemasaran produk industri kulit. Kuesioner dalam penelitian ini disusun melalui modifikasi kuesioner penelitian Rusman 2008 yang berjudul “Analisis Strategi UKM dalam Membangun Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada Usaha Penunjang di Sektor Pertambangan Batubara ”. 4. Studi literatur dengan mengumpulkan data dan informasi, seperti pustaka, laporan industri sejenis serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.

3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE Matriks IFE mengklasifikasikan faktor-faktor internal menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Format matriks Internal Factor Evaluation dapat dilihat pada Tabel 4. Tahapan dalam mengidentifikasi faktor-faktor strategis internal dalam matriks IFE adalah sebagai berikut David, 2009: 1. Membuat daftar faktor strategis internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 paling penting. Bobot itu mengindikasikan signifikasi relative dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. Teknik yang digunakan untuk menentukan bobot dari faktor internal dan eksternal adalah teknik Pairwise Comparison. Teknik ini membandingkan setiap variabel pada baris horizontal dengan variabel pada kolom vertikal. Penentuan bobot setiap variabel yang dibandingkan menggunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan menunjukkan: 1 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal kurang penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolomvertikal, 2 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal sama penting dengan faktor strategis eksternal atau internal pada kolomvertikal, 3 = jika faktor strategis eksternal atau internal pada barishorizontal lebih penting daripada faktor strategis eksternal dan internal pada kolomvertikal. Adapun bentuk dari penilaian bobot dengan metode Pairwise Comparison terdapat pada Tabel 3 Kinnear dan Taylor, 1991. Tabel 3 Penilaian bobot faktor strategis dengan metode Pairwise Comparison Faktor strategis internal 1 2 …. Total Bobot 1 2 …. Total Selanjutnya bobot setiap faktor strategis diperoleh dengan menentukan total nilai setiap faktor strategis terhadap jumlah keseluruhan faktor strategis dengan menggunakan rumus Kinnear dan Taylor, 1991: Keterangan: Ai = bobot faktor strategis untuk faktor ke-i Xi = nilai faktor strategis untuk faktor ke-i i = 1, 2, 3, …n n = jumlah faktor strategis 3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah 1, lemah 2, kuat 3, atau sangat kuat 4. Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. Oleh karenanya, peringkat berbasis perusahaan, sementara bobot dilangkah 2 berbasis industri. 4. Mengalikan bobot dengan peringkat untuk memperoleh skor bobot.