Siklus Hidup Sistem. Prototyping.

2.2. Siklus Hidup Sistem.

Menurut McLeod dan Schell 2004, siklus hidup sistem adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Siklus hidup ini secara bersama-sama dinamakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem System Development Life Cycle. Adapun tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan. Aktivitas pada tahap awal ini bertujuan untuk menentukan adanya masalah ataupun peluang yang ada, menjelaskan sistemyang berlaku saat ini, pihak-pihak yang terlibat atau sumber yang diperlukan dan studi kelayakan. 2. Analisis. Aktivitas pada tahap ini yaitu dengan melakukan penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui. 3. Rancangan. Aktivitas pada tahap ini yaitu penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem ini berbasis computer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. 4. Penerapan. Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

2.3. Prototyping.

Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototype ini disebut dengan prototyping. Ada dua jenis prototype yiatu Prototype Jenis I yang sesungguhnya akan menjadi sistem operasional, dan Prototype Jenis II yang merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional McLeod dan Schell, 2004. Adapun langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan Prototype Jenis I, sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. 4. Menggunakan prototype. Sedangkan langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan Prototype Jenis II, sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. 4. Mengkodekan sistem operasional. 5. Menguji sistem operasional. 6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. 7. Menggunakan sistem operasional. 2.4. Konsep dasar sistem basis data. 2.4.1 Pengertian Basis Data.