Model Schnute 1977 Model Clarke Yoshimoto Pooley CYP 1992

42

D. Model Schnute 1977

Model Schnute dipandang sebagai modifikasi model Schaefer dalam bentuk diskrit Roff 1983 in Pasisingi 2011. Pada model ini diperoleh persamaan: Semua perhitungan menggunakan data yang tertera pada Lampiran 6. Nilai R 2 yang diperoleh sebesar 0,8632 dan nilai parameter biologi seperti tingkat pertumbuhan alami r pada model Schnute sebesar 4,0073. Sedangkan untuk koefisien kemampuan penangkapan q sebesar 0,5477 serta daya dukung lingkungan K sebesar 1,4683 kg. Hasil tangkapan maksimum lestari dengan menggunakan model Schnute diperoleh dengan mensubstitusikan koefisien dan parameter yang diperoleh dari hubungan linear Lampiran 6 sehingga hasil yang didapat sebesar 1,4710 kgtahun, artinya dalam waktu satu tahun jumlah tangkapan yang diperbolehkan tidak boleh melebihi dari nilai 1,4710 kg. Sedangkan upaya optimum untuk model ini sebesar 3,5679 trip. Pada Gambar 16 menunjukkan perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari model Schnute. Berdasarkan gambar apabila terlihat secara visual, kemiripan kurva terlihat dari tahun 2006-2008, namun selebihnya kurva model Schnute cenderung berfluktuasi dibanding produksi aktual yang cenderung menurun dari tahun 2007-2011. Gambar 16. Perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari model Schnute perikanan rajungan di Teluk Banten 20 40 60 80 100 120 140 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 H a sil Ta ng k a pa n t o n Tahun Produksi Aktual Schnute 43

E. Model Clarke Yoshimoto Pooley CYP 1992

Metode Clarke Yoshimoto Pooley atau disingkat CYP menggunakan persamaan regresi linear berganda dengan konsep least square. Perhitungan model CYP menggunakan data yang disajikan pada Lampiran 7. Hasil persamaan yang dihasilkan berdasarkan model CYP yaitu: Nilai R 2 yang diperoleh pada model CYP sebesar 0,9826, adapun nilai parameter-parameter pertumbuhan yaitu nilai r sebesar 3,7875, sedangkan nilai koefisien penangkapan q sebesar 0,0001 dan daya dukung lingkungan K sebesar 40.170,46 kg. Hasil tangkapan maksimum lestari dengan menggunakan model CYP diperoleh dengan mensubtitusikan koefisien dan parameter yang diperoleh dari hubungan linear Lampiran 7 sehingga hasil yang didapatkan sebesar 38.036,41 kgtahun, artinya dalam waktu satu tahun jumlah tangkapan yang diperbolehkan tidak boleh melebihi dari nilai 38.036,41 kg. Sedangkan untuk upaya optimum pada model ini yaitu sebesar 70.867 trip. Gambar 17 menunjukkan perbandingan antara tangkapan aktual dengan tangkapan lestari menggunakan model CYP sumberdaya rajungan di Teluk Banten dari tahun 2005 sampai 2011. Melalui grafik tersebut maka terlihat bahwa pola perubahan jumlah tangkapan tahunan antara produksi aktual dengan model lestari CYP hampir mirip. Gambar 17. Perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari model Clarke Yoshimoto Pooley perikanan rajungan di Teluk Banten 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 H a sil T a ng k a pa nt o n Tahun Produksi Aktual CYP 44 Perbandingan jumlah tangkapan aktual dengan jumlah tangkapan lestari masing-masing model dapat dilihat secara visual pada Lampiran 8. Pada Tabel 7, menunjukkan perbandingan koefisien penangkapan q, daya dukung lingkungan K, serta parameter pertumbuhan intriksik r sumberdaya rajungan di Teluk Banten antara model Schaefer, Fox, Walter Hilborn, Schnute, serta model Clarke Yoshimoto Pooley . Tabel 7. Perbandingan parameter koefisien penangkapan q, daya dukung lingkungan K, pertumbuhan intrinsik r, nilai koefisien determinasi R 2 , dan Standar error SE antara lima model produksi surplus rajungan di Teluk Banten Model q K r R 2 SE Schaefer 0,00060 2.566,49 27,23 0,0397 1,2459 Fox 0,00017 1.767,23 0,31 0,6796 0,0980 WH 0,00021 113.121,58 1,01 0,5130 0,7659 Schnute 0,54775 1,47 4,01 0,8632 1,7510 CYP 0,00005 40.170,46 3,79 0,9826 0,0701 Ketiga paramteter pada masing-masing model disajikan dengan nilai yang berbeda-beda. Parameter q, K dan r model Schaefer dan Fox diperoleh melalui perhitungan algoritma. Sedangkan untuk model Walter Hilborn, Schnute dan Clarke Yoshimoto Pooley parameter-parameter tersebut diperoleh melalui subtitusi dan perhitungan menggunakan koefisien regresi liniear berganda. Indikator statistik yang digunakan adalah koefisien determinasi R 2 Nilai koefisien determinasi masing- masing-masing model juga berbeda-beda. Nilai koefisien determinasi terbesar ditunjukkan oleh model Clarke Yoshimoto Pooley yaitu 0,9826. Sedangkan nilai koefisien determinasi terendah adalah model Schaefer yaitu 0,0397. Indikator statistik lain yang dapat mendukung hal ini adalah nilai standar error. Standar error model CYP juga relatif rendah dibandingkan model lainnya.

4.1.5. Analisis Bioekonomi