14
Langkah-langkah menghitung kehilangan minyak dari separator adalah sebagai berikut :
1. Siapkan sebuah spon yang telah dimasukan ke dalam wadah berlubang dan gantungkan tepat
di depan mulut pipa air buangan distilat. 2.
Letakan sebuah spon lain di permukaan ember tepat di tempat jatuhnya distilat agar minyak yang ada dalam distilat tidak membentuk lapisan minyak di permukaan air dan terkumpul di
spon. 3.
Angkat lalu peras spon diatas corong yang telah dilapisi kain monel 4.
Tampung minyak yang terpisahkan lalu hitung volumenya. 5.
Lakukan sampling setiap 3 jam
3.3.2 Uji Kinerja Separator IKM
Prosedur dalam melakukan uji kinerja separator IKM sebagai pembanding, sama dengan uji kinerja prototipe separator IPB tetapi pada metode pengukuran jumlah loss minyak
ditambahkan spon yang digantung pada pipa air buangan dari ember dikarenakan masih terdapat butiran minyak. Suhu distilat di dalam separator tidak bisa diketahui karena separator IKM tidak
dilengkapi termometer sebagaimana prototipe separator IPB.
Gambar 9. Metode uji kinerja separator IKM Prosedur menghitung loss minyak pada separator IKM adalah sebagai berikut :
1. Lakukan pengukuran parameter sesuai dengan langkah pada uji kinerja prototipe dengan
menambahkan pengukuran suhu air buangan T
des3
2. Gantungkan spon di depan mulut pipa distilat keluar L
1
= loss pada spon
1
. 3.
Letakan spon lain di permukaan ember tepat di tempat jatuhnya distilat 4.
Gantungkan spon di depan mulut pipa ember air buangan L
2
= loss pada spon
2
5. Angkat lalu peras spon diatas corong yang telah dilapisi kain monel
6. Tampung minyak yang terpisahkan lalu hitung volumenya.
7. Lakukan sampling setiap 3 jam
3.3.3 Analisis
Kadar Air. Analisis kadar air bertujuan untuk memeriksa kadar air nilam kering
sebelum penyulingan serta menentukan kadar minyak dan rendemen dalam basis kering db. Prinsip dari analisis kadar air adalah mengekstrak air dalam jaringan tanaman dengan cairan yang
tidak saling melarut sehingga membentuk dua fasa. Keterangan :
a. Distilat masuk T
des1
b. Pemisahan minyak dan air c. Minyak yang telah terpisah
d. Distilat keluar T
des2
e. Spon menangkap butiran minyak spon
1
dan spon
2
f. Penampakan air buangan g. Air buangan T
des3
a
e d
g f
e c
b
15
Metode pengukuran kadar air yang digunakan adalah Bidwell-Sterling. Sebanyak 10 gram bahan dimasukan ke dalam labu berukuran 500 ml, dan ditambahkan 200 ml toluene sampai
bahan terendam. Labu dipasangkan pada aufhauser yang dilengkapi dengan pendingin tegak kondensor dan dididihkan selama 1 jam sampai semua air dalam bahan tersuling. Jika air tidak
bertambah lagi maka penyulingan dihentikan. Jika air dan toluene telah terpisah secara sempurna, hitunglah volume dan persentase air dalam bahan.
� � ��� =
�� ℎ ��
100
Rendemen. Rendemen minyak dihitung berdasarkan perbandingan antara volume
minyak yang dihasilkan dari penyulingan dengan berat bahan yang disuling dan dinyatakan dalam satuan persen. Rendemen wb adalah perbandingan jumlah minyak nilam dengan berat bahan
tanpa dikurangi kadar air. Rendemen db adalah perbandingan jumlah minyak nilam yang tersuling dengan berat bahan yang telah dikurangi kadar air.
� =
� �
ℎ � 100
� =
� �
ℎ � 1 − � ��
100
Kadar Minyak. Analisa kadar minyak ditujukan untuk mengetahui jumlah
kandungan minyak sebenarnya yang terdapat dalam daun dan batang nilam. Prinsip analisis kadar minyak adalah menyuling nilam kering dengan jumlah sedikit sehingga seluruh minyak yang
terdapat dalam bahan dapat tersuling dengan baik. Volume minyak yang terukur dibagi dengan bobot bahan baku yang telah dikurangi kadar air sehingga kadar minyak yang dihitung
merupakan kadar minyak berdasarkan basis kering db. Prosedur penentuan kadar minyak adalah sebanyak 50 gram bahan dimasukan dalam
labu berukuran 1 liter, kemudian ditambahkan air sebanyak 3-6 kali berat bahan. Hubungkan pipa dengan kondensor dan tambahkan air sampai memenuhi pipa. Panaskan labu selama 5-6 jam
sampai tidak terdapat tetesan minyak. Hitung jumlah volume minyak atsiri yang diperoleh ml. �
� �� =
� ℎ �� � ��
1 −
� �� 100
3.3.4 Pengolahan Data