G. Sifat Fisika dan Kimia Tanah
Sifat Fisika tanah meliputi tekstur tanah, kedalaman tanah, permeabilitas, bobot isi tanah dan infiltrasi, kapastitas pegang air, karakteristik air, kadar air
dan suhu tanah. Bobot isi tanah bulk density menunjukkan berat tanah kering persatuan volume tanah termasuk pori tanah dan biasanya dinyatakan dalam
gramcc. Bobot isi tanah merupakan petunjuk tidak langsung atas kepadatan tanah. Permeabilitas adalah kecepatan laju air dalam medium massa tanah.
Sifat ini penting artinya dalam keperluan drainase dan tata air tanah. Bagi tanah yang berstruktur halus biasanya mempunyai permeabilitas lebih lambat
dibandingkan tanah bertekstur kasar. Berdasarkan Hardjowigeno 2007 kriteria permeabilitas tanah tersaji dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Nilai Permeabilitas Tanah
Deskripsi Permeabilitas cmjam
Sangat Cepat 25,0
Cepat 12,5 – 25,0
Agak Cepat 6,5 – 12,5
Sedang 2,0 – 6,0
Agak Lambat 0,5 – 2,0
Lambat 0,1 – 0,5
Sangat Lambat 0,1
Sifat Kimia tanah berperan besar dalam menentukan sifat dan ciri tanah pada umunya dan kesuburan tanah pada khususnya. Sifat ini diantaranya
adalah pH, KTK, dan unsur-unsur hara makro dan mikro. Unsur hara esensial adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dan fungsi
keberadaannya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Sehingga bila jumlahnya tidak dalam kondisi cukup maka tanaman kurang dapat tumbuh
secara normal. Unsur-unsur hara esensial tersebut antara lain : unsur hara makro C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg dan unsur hara mikro Mn, Fe, B, Zn,
Cu, Mo,Cl. Hardjowigeno, 2007 Bahan organik tanah adalah bahan tanah yang mengandung C-organik
lebih tinggi daripada ketentuan yang berlaku pada tanah mineral. Jumlahnya sekitar 3 – 5 dari keseluruhan bahan tanah. Komponen bahan organik yang
penting adalah kadar C dan N. Kapasitas Tukar Kation KTK tanah didefinisikan sebagai kapasitas tanah untuk menjerap dan mempertukarkan
kation. Nilai KTK yang tinggi pada tanah lebih baik didalam suplai hara tanah, begitu pula sebaliknya. Tanah dengan KTK yang didominasi oleh
kation basa Ca, Mg, K, Na didefinisikan sebagai tanah dengan kejenuhan basa tinggi, sedangkan bila didominasi oleh nilai Al dan H maka kejenuhan
basanya rendah dan dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah. Tabel 2 menyajikan kisaran nilai kimia tanah menurut Puslit Tanah 1993 dalam
Poerwowidodo 2004. Tabel 2. Kisaran Nilai Sifat Kimia Tanah
Sifat Tanah Rendah
Sedang Tinggi
BO 3,46
3,46-5,19 5,19
C 1,00-2,00
2,01-3,00 3,01-5,00
N 0,10-0,20
0,21-0,50 0,51-0,75
CN 5-10
11-15 16-25
P2O5 HCl mg100gr
10-20 21-40
41-60 K2O HCl
mg.100gr 10-20
21-40 41-60
KTK 5-16
17-24 25-40
KB 20-35
36-50 51-70
pH Sangat
Masam Masam
Agak Masam
Netral Agak
Alkalis Alkalis
4,5 4,5-5,5
5,6-6,5 6,6-7,5
7,6-8,5 8,5
III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
PT. Erna Djuliawati merupakan salah satu perusahaan pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam IUPHHK-HA yang telah
beroperasi sejak 1989 dan mendapatkan SK IUPHHK pembaharuan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.15Kpts-IV1999 tanggal
18 Januari 1999 dengan luas areal konsesi sebesar 184.206 ha. Dengan luasan tersebut untuk mempermudah proses pemanenan hasil hutan pada setiap tahunnya
PT. Erna Djuliawati membagi kawasan menjadi dua site yakni site A di bagian timur dan site B dibagian barat. Sejak awal beroperasinya PT Erna Djuliawati
telah menebang sekitar 24.562 hektar hutan primer data sampai dengan akhir tahun 2003 dengan rata-rata tebangannya seluas 4.400 hatahun. Berbagai macam
sistem silvikultur telah diterapkan oleh PT Erna Djuliawati diantaranya adalah teknik Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI dan Tebang Pilih Tanam Jalur
TPTJ. Pada tahun 2005, berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan No.SK.77VI-BPHA2005 tanggal 03 Mei 2005 jo
No.S.321VI-BPHA2006 tanggal 21 April 2006, PT. Erna Djuliawati ditunjuk sebagai model teknik silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif TPTII
dengan luas 500 Ha per tahun.
A. Letak dan Luas