h. Stabilization, yaitu suatu proses dimana telah terbentuk individu yang
dominan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur vegetasi yang sudah dapat dikatakan relatif konstan.
i. Klimaks, yaitu tahap akhir perubahan vegetasi, keadaan habitat dan
struktur vegetasi konstan, karena pembentukkan jenis dominan telah mencapai batas. Jenis dominan dari komunitas klimaks hampir
mendekati harmonis dengan habitat dan lingkungannya. Whitmore 2003 membagi siklus pertumbuhan hutan atas tiga
tingkatan, yaitu fase rumpang, fase perkembangan, dan fase pendewasaan, dimana secara bersama-sama membentuk mosaik yang terus menerus
mengalami perubahan keadaan dan bentuk. Di daerah Amerika Tengah, Budowski 1965 dalam Longman 1992
menyatakan empat tahap yang terjadi pada suksesi hutan tropis, yaitu : tingkat pionir, tingkat sekunder awal, tingkat sekunder akhir dan klimaks.
Jenis-jenis yang terdapat pada dua tingkat pertama memiliki penyebaran yang luas dan kemunculannya dalam hutan tropis tertentu tetap pada
jumlah yang besar. Jenis-jenis yang berada pada tingkat sekunder akhir mencapai ukuran tertentu dan di Afrika setidaknya sering terdapat pada
kondisi formasi hutan yang agak lebih kering daripada hutan yang beregenerasi itu sendiri. Akhirnya pada tingkat klimaks, tercapainya
keseimbangan komunitas.
3. Perubahan Masyarakat Tumbuh-tumbuhan dalam Proses Suksesi
Menurut Richard 1966, fase pertama dari suatu suksesi di hutan hujan tropis adalah didominasi oleh rerumputan, yang biasanya berumur pendek
dan tidak lebih dari satu tahun. Fase selanjutnya didominasi oleh semak, tetapi dominansi biasanya terjadi hampir secara langsung dari bentuk
tanaman rerumputan ke bentuk pohon. Kemudian lambat laun berkembang sebuah hutan sekunder yang didominasi oleh pohon-pohon berumur
pendek, cepat tumbuh dan tersebar melalui angin dan hewan. Lebih lanjut lagi kondisi ini secara perlahan-lahan berubah dan berkembang menjadi
suatu komunitas yang klimaks klimatik. Beberapa spesies toleran memiliki
kapasitas untuk menginvasi areal hutan pada awal proses suksesi berlangsung.
Sementara menurut Spurr dan Burton 1980 pohon toleran yang lain karena
kemungkinan siklus hidupnya yang pendek ataupun ketidakmampuannya mencapai tingkat overstorey dan bertahan hidup pada
kondisi lingkungan yang ada, kemungkinan tidak pernah menjadi bagian besar dari akhir suatu suksesi hutan.
Menurut Soerianegara dan Indrawan 1989 suatu suksesi primer diawali oleh permukaan tanah telanjang kemudian berkembang vegetasi
cryptogamae, rumput herba dan semak kecil, vegetasi semak belukar, vegetasi perdu pohon dan akhirnya terbentuklah vegetasi klimaks hutan.
4. Perubahan Lingkungan Fisik dalam Proses Suksesi
Perkembangan komunitas di daratan ataupun di perairan merupakan suatu proses yang mana pada fase awal hanya terdapat jenis tumbuhan
berumur pendek dalam jumlah yang sedikit. Seiring berjalannya waktu tumbuhan-tumbuhan tersebut meningkat jumlahnya dan mengubah
komponen abiotik, terutama tanah dan iklim mikro. Perubahan lingkungan ini kemungkinan sesuai untuk pertumbuhan dan pembentukan beberapa
jenis lainnya yang lebih tinggi yang menginvasi areal tersebut dan mencari niche yang sesuai untuk perkembangannya kemudian menjadi bagian dari
komunitas yang ada Misra, 1980. Ewusie 1980 menyatakan bahwa pada waktu tutupan hutan
dihilangkan, segera terjadi perubahan intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Tatanan iklim mikro hutan asli hilang. Berdasarkan
kenyataan bahwa tanah hutan tersebut kemudian terkena hujan dan matahari sehingga terjadi penurunan harkat tanah yang mengakibatkan
pengikisan dan kehilangan humus dengan cepat. Di daerah tropika yang mempunyai musim kering yang periodik, suksesi lebih cepat terjadi pada
musim hujan tetapi proses ini sebagian terjadi juga pada musim kering. Pada setiap sistem ini, beberapa struktur vegetasi yang terjadi hilang
selama musim kering selanjutnya. Proses tersebut berlangsung terus
sampai strukturnya mempunyai perubahan yang stabil yang dikatakan sebagai keadaan yang mantap. Disamping perbedaan yang disebabkan oleh
air, ada juga yang disebabkan oleh temperatur menurut ketinggian.
C. Stratifikasi