E. Hubungan antara Tanah dengan Tegakan
Tanah merupakan kumpulan bahan-bahan alami yang terdapat di permukaan bumi dan merupakan tempat berpijaknya pohon-pohon. Tanah
terjadi karena pengaruh iklim dan kehidupan pada bahan induk tergantung pula pada bentuk dan waktu. Keberadaan bahan alami bumi berupa tanah
mempunyai peranan penting dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanaman, yaitu memberi dukungan mekanis dengan menjadi tempat
berjangkarnya akar, menyediakan udara oksigen untuk respirasi, air dan hara, serta menjadi media saling tindak dengan jasad lain. Poerwowidodo,
2004. Kerusakan tanah dapat terjadi oleh beberapa hal, antara lain kehilangan
unsur hara dan bahan organic dari daerah perakaran, terkumpulnya garam di daerah perakaran, terkumpulnya garam di daerah perakaran salinasi,
terkumpulnya unsur atau senyawa yang merupakan racun bagi tanaman, penjenuhan tanah oleh air waterlogging, dan erosi. Kerusakan tanah oleh
satu atau lebih proses tersebut menyebabkan berkurangnya kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan vegetasi Arsyad, 2006.
Keberhasilan pertumbuhan tanaman hutan di lapangan dikendalikan oleh faktor-faktor pertumbuhan, yang terdiri dari faktor genetis dan faktor
lingkungan. Pengendalian faktor genetis dimunculkan oleh gen-gen kromosom yang mempengaruhi proses-proses fisiologis. Sedangkan pengendalian faktor
lingkungan dimunculkan oleh peran aneka keadaan di luar tubuh suatu tanaman yang mempengaruhi proses-proses fisiologis Poerwowidodo, 2004.
Oliver dan Larson 1996 menyatakan bahwa tempat tumbuh dapat berubah seperti juga halnya dengan perkembangan hutan. Perkembangan
tegakan akan meningkatkan kelembapan yang memungkinkan akar untuk melakukan penetrasi dalam menyerap mineral tanah dan akan meningkatkan
ruang pori untuk menyimpan kelembapan. Oksigen tanah dan nutrisi akan meningkat sehingga akar dan mikroorganisme dapat mendistribusikanya dari
kedalaman dan membawanya naik ke atas. Total nitrogen akan meningkat sejalan dengan perkembangan tegakan.
F. Dampak Penebangan terhadap Kondisi Tanah