Komposisi Kimia dari Minyak Bekatul

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

3.3.7 Uji Stabilitas Sediaan Krim Minyak Dedak Padi

Uji stabilitas dari sediaan krim Minyak dedak padi terdiri dari : a. Cycling test Sampel krim disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4 o C selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke dalam oven yang bersuhu 40 o C selama 24 jam satu siklus. Uji dilakukan sebanyak 6 siklus kemudian diamati adanya pemisahan fase Budiman, 2008. b. Suhu Tinggi 40 o C Sampel krim disimpan pada suhu tinggi 40 o C selama 21 hari, kemudian dilakukan pengamatan organoleptis perubahan warna, bau, homogenitas, dan pengukuran pH Sharon, dkk. 2013. c. Suhu Ruang 25±2 o C Sampel krim disimpan pada suhu ruang 25±2 o C selama 21 hari, kemudian dilakukan pengamatan organoleptis perubahan warna, bau, homogenitas, dan pengukuran pH Sharon, dkk. 2013. d. Uji mekanik Uji sentrifugasi Sampel dimasukkan ke dalam tabung kemudian dimasukkan ke dalam sentrifugator pada suhu 25 o C dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit. Kemudian diamati apakah terjadi pemisahan fase atau tidak Sharon,dkk. 2013. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Preparasi Dedak Padi

Sampel dedak padi didapatkan dari Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, selanjutnya sampel dedak sebanyak 4 kg diayak menggunakan ayakan mesh 20, hal ini bertujuan untuk memisahkan dedak dari bekatul atau pengotor lain yang mungkin terikut. Selanjutnya dedak distabilisasi, hal ini bertujuan untuk menghancurkan enzim lipase yang ada dalam dedak sehingga rendemen minyak meningkat dan kadar asam lemak bebas menurun. Stabilisasi dapat dilakukan secara kimiawi atau menggunakan panas. Pemanasan dapat dilakukan dengan injeksi uap panas, kontak dengan udara panas, pemanggangan atau pemasakan ekstrusif Hadipernata, 2007. Menurut Nasir, dkk 2009 waktu stabilisasi dedak yang optimal adalah dengan menggunakan oven selama 15 menit dengan temperature stabil 110 o C, stabilisasi pada suhu tersebut menyebabkan enzim lipase dalam dedak terdeaktivasi, dan 15 menit dianggap waktu yang paling optimal sebab jika lebih 15 menit dapat membuat komponen lain yang terkandung dalam dedak menjadi rusak dan berpengaruh terhadap rendemen minyak dedak yang dihasilkan.

4.2 Hasil Ekstraksi MDP dengan Metode Cold Pressed

Sampel dedak diekstraksi dengan metode cold pressed. Sebanyak 4kg sampel dedak dibasahi terlebih dahulu menggunakan 2 liter n-heksan kemudian diaduk hingga merata, n-heksan dipilih karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Nasir, dkk 2009 n-heksan merupakan perlarut yang banyak digunakan dan memberikan hasil minyak dedak padi yang baik. Selanjutnya sampel yang telah dibasahi dibungkus dengan kain tetoron yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah, dalam hal ini kain tetoron dianggap cukup kuat untuk menahan tekanan dan tidak mudah 25 UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA sobek pada saat dilakukan pengepresan, sehingga tidak ada sampel dedak yang terikut keluar ketika proses pengepresan dilakukan, selanjutnya wadah dimasukkan ke dalam alat press yang menggunakan dongkrak hidrolik berkekuatan 10 ton sehingga mampu mengeluarkan ekstrak n-heksan dedak padi. Ampas dedak yang telah digunakan selanjutnya dibasahi kembali dengan 2 liter n-heksan kemudian diaduk dan dipres kembali sehingga didapatkan ekstrak n-heksan dedak padi sebanyak 2260 mL. Ekstrak n-heksan dedak padi yang telah diperoleh selanjutnya diuapkan menggunakan Rotary Evaporator, hal ini dilakukan untuk menghilangkan n-heksan yang masih tercampur yang kemudian didapatkan minyak dedak padi kasar MDPK sebanyak 863 ml 682,20 gram. MDPK = �� � � �� � �� � � �� � x 100 = 682,20 � 4000 � x 100 = 17,055 Dari perhitungan diketahui bahwa presentase Minyak dedak padi kasar yang diperoleh dari hasil pengepresan didapat 17,055 , jumlah ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Hadipernata 2007 yaitu 14 - 17. Selanjutnya MDPK dimurnikan refining untuk memisahkan pati dan lilin wax, dan pengotor lain yang masih tercampur dalam MDPK. Metode pemurnian yang dilakukan menggunakan metode pemurnian standar dari Balai Besar Industri Agro BBIA. Proses pemurnian dilakukan dengan mencampurkan MDPK dengan air hangat kemudian dikocok didalam corong pisah, kemudian akan terbentuk 3 fase, yaitu fase air, pati dan wax, dan fase minyak. Fase minyak yang terbentuk diambil kemudian disentrifugasi menggunakan sentrifugator manual sampai terbentuk 2 fase yaitu minyak dan endapan, selanjutnya minyak yang sudah terpisah dari endapan disaring menggunakan kertas saring Whattman no. 42 sambil divakum yang selanjutnya diperoleh Minyak dedak padi murni yang berwarna kuning kecoklatan dan berbau khas minyak dedak padi seperti yang disebutkan oleh Nursalim dan Zalni 2007 sebanyak 338 ml atau 267,19 gram. UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Untuk hasil MDP Cold pressed dapat dilihat di Lampiran 4, sedangkan untuk proses preparasi dedak padi sampai didapatkan MDP Cold pressed dapat dilihat di Lampiran 1. Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi MDP Hasil Ekstraksi Jumlah Minyak Dedak Padi Kasar MDPK 682,20 gr Minyak Dedak Padi MDP 267,19 gr Rendemen MDPK 17,055

4.3 Hasil Pengujian Kandungan Minyak Dedak Padi

Hasil pengujian kandungan Minyak dedak padi hanya didapatkan nilai dari Bilangan penyabunan, Bilangan Iod, dan Bilangan Peroksida saja, yang dilakukan di Balittro, Bogor Lampiran 2. Tabel 4.2 Kandungan Minyak Dedak Padi Cold Pressed Jenis Sampel Jenis Pengujian Hasil Pengujian Standar menurut FAOWHO Minyak Dedak Padi MDP Bilangan Penyabunan 184,32 mgg 108-195 mgg Bilangan Iod 91,86 mekkg 90-105 mekkg Bilangan Peroksida 22,15 mekkg ≤ 10 mekkg Bilangan penyabunan adalah jumlah alkali yang dibutuhkan untuk menyabunkan sejumlah sampel minyak. Semakin besar bilangan penyabunan pada minyak, menandakan semakin besar kandungan asam lemak yang terkandung di dalam minyak Ginanjar, dkk. 2015. Berdasarkan hasil pengujian kadar bilangan penyabunan, diperoleh hasil 184,32 mgg. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anwar, dkk 2005 pengujian bilangan penyabunan dari minyak dedak padi yang berasal dari 4 varietas berbeda dan diekstraksi menggunakan metode sokhletasi menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda, yaitu 183 ± 2,39 mgg sampai 190 ± 1,80 mgg. Hal ini menujukkan bahwa MDP baik hasil cold pressed