Perlindungan Hukum Bagi Anak Yang Bermasalah Dengan Hukum

membuat Case Study. Case Study adalah catatan yang terpenting dalam sidang anak, petugas sosial yang bertugas mengumpulkan data-data si anak mendatangi lingkungan seperti : keluarga, tetangga, kerabat dan teman-temannya si anak untuk mendapatkan informasi bagaimana seluk beluk anak ini. 31 Case Study sangatalah berperan besar bagi perkembangan anak di kemudian hari, karena dalam pemutusan perkara hakim harus melihat Case Study si anak secara khusus pribadi. Jika hakim tidak melihat Case Study dalam memutuskan perkara maka hakim tidak pernah mempertimbangkan keadaan sebenarnya si anak dalam kehidupan sehari-harinya hanya sebatas bertemu di muka persidangan saja. Namun, bukan berarti hakim terikat dengan Case Study ini hanya sebagai alat pertimbangan hakim dalam mengambil tindakan yang sebaik- baiknya guna kepentingan anak. 32 31 Wagiati Soetedjo, Melani. Hukum Pidana Anak Edisi Revisi.Bandung : Refika Aditama.2013. Cet. IV hlm 41 32 Wagiati Soetedjo, Melani. Hukum Pidana Anak Edisi Revisi.Bandung : Refika Aditama.2013. Cet. IV hlm 42 64

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ANALISIS PUTUSAN

No.229Pid.B.Anak2013Pn.Jkt.Sel TENTANG BATASAN USIA PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK

A. PUTUSAN PENGADILAN No.229Pid.B.Anak2013Pn.Jkt.Sel

Deskripsi Kasus Pada hari Minggu tanggal 06 Januari 2013 sekira pukul 19.05 Wib terdakwa Rendi Ardiansah sedang berada dirumah yang ia tempati di Jl. Kebalen VII Kel. Kuningan Barat Kec. Mampang Prapatan Jakarta Barat. Dan mengetahui korban Dewi Nurani memiliki handphone baru yang tidak ia ketahui. Lalu ia datang dan tiba-tiba mendorong pintu kamar kos korban Dewi Nurani kemudian mencari keberadaan handphone yang sebelumnya telah disembunyikan oleh korban Dewi Nurani, saat handphone tersebut ditemukan oleh terdakwa Rendi Ardiansah ia berkata “OH BEGITU TERNYATA LO DIAM-DIAM PUNYA HANDPHONE SENDIRI.... TERNYATA LO SELINGKUH”. Namun, korban Dewi Nurani berusaha mengambil kembali handphone miliknya Lalu terdakwa Rendi Ardiansah menendang kaki kiri dan menggigit tangan kiri korban Dewi Nurani. Kemudian terdakwa Rendi Ardiansah mengancam korban Dewi Nurani “GUE ABISIN LO NANTI GUE PANGGIL ABANG-ABANGAN GUE... LO BELUM TAU SIAPA GUE”, kemudian terdakwa Rendi Ardiansah membawa handphone milik korban Dewi Nurani ke dalam kamarnya. Korban Dewi Nurani kembali ke kamar terdakwa Rendi Ardiansah dan berusaha mengambil handphone miliknya. Terdakwa Rendia Ardiansah tidak ingin mengmbalikan handphone milik korban Dewi Nurani dan memukul korban pada bagian lengan kanan sebanyak 3 tiga kali. Karena kesakitan korban Dewi Nurani kembali masuk ke kamar kosnya. Kemudian terdakwa Rendi Ardiansah datang kembali ke kamar kos korban Dewi Nurani dengan membawa tas sambil meminta uang kepada korban Dewi Nurani sebesar Rp. 3.000.000 - tiga juta rupiah untuk mengganti uang yang telah dikeluarkannya selama berhubungan pacaran, tetapi karena korban Dewi Nurani tidak memiliki uang sebanyak itu. Lalu korban Dewi Nurani mengajak terdakwa Rendi Ardiansah untuk bertemu dengan saksi Maryani majikan tempat saksi bekerja untuk meminjam uang. Kemudian terdakwa Rendi Ardiansah dan korban Dewi Nurani turun ke lantai bawah untuk berangkat ke tempat kerja saksi Maryani. Saat berada di lantai bawah terdakwa Rendi Ardiansah kembali memukul saksi sebanyak 2 dua kali ke arah bagian kepala dan mata sambil marah terdakwa Rendi Ardiansah berkata “KENAPA LO PUNYA HANDPHONE SENDIRI?” dan dijawab oleh korban Dewi Nurani “AKU CUMA INGIN PUNYA TEMAN BANYAK...” lalu tangan korban Dewi Nurani ditarik oleh terdakwa Rendi Ardiansah dan mulut korban Dewi Nurani ditutup menggunakan tangan terdakwa Rendi Ardiansah karena korban Dewi Nurani berteriak dan menangis kemudian terdakwa Rendi Ardiansah kembali memukul bagian kepala korban Dewi Nurani . Setelah berjalan selama 5 lima menit terdakwa Rendi Ardiansah dan korban Dewi Nurani berjalan ke arah pangkalan bajaj lalu menaiki bajaj, terdakwa Rendi Ardiansah berteriak-teriak di dalam bajaj mengatakan korban Dewi Nurani memiliki hutang sebesar Rp. 4.000.000,- empat juta rupiah dan akan membawa korban Dewi Nurani ke kantor Polisi. Selama di dalam bajaj terdakwa Rendi Ardiansah memukuli, menendang dan menginjak korban Dewi Nurani hingga tersungkur ke lantai bajaj. Lalu terdakwa Rendi Ardiansah membenturkan kepala saksi ke besi pegangan yang ada di dalam bajaj yang dikendarai oleh saksi 2 Kasno als Kastori. Setiba di sebuah taman terdakwa Rendi Ardiansah meminta kepada saksi 2 Kasno als Kastori menghentikan bajaj yang dikemudian olehnya. Lalu terdakwa turun dan menarik paksa korban Dewi Nurani untuk ikut turun bersamanya. Saat berada di taman tersebut, korban meminta maaf dan memohon ampun kepada terdakwa, namun terdakwa malah kembali memukul, menendang dan menginjak korban Dewi Nurani dan berteriak meminta tolong kepada orang lain yang melintas. Saat itu teriakan korban didengar seorang petugas keamanan yang keluar dari sebuah rumah melerai keributan tersebut. Selang beberapa menit datang petugas polisi yang kemudian membawa korban dan terdakwa ke kantor Polisi guna proses lebih lanjut. 1 Kasus ini menggunakan Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sebagai acuan dalam proses peradilan pidana anak. Proses yang pertama adalah penyidikan. Penyidikan dilakukan oleh Penyidik yang ditunjuk 1 Putusan Pengadilan No.229Pid.B.Anak2013Pn.Jkt.Sel, h.3-5 langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Dan penyidikan dilakukan secara kekeluargaan dan merahasiakan proses penyidikan kepada pihak mana pun. Hal ini diatur pada Pasal 42 UU Pengadilan Anak. Selama proses penyidikan, penahanan terhadap anak dilakukan bertujuan agar proses penyidikan berjalan lancar. Penahanan berlaku sesuai surat penahanan adalah 20 dua puluh hari. Namun, jika masih dibutuhkan proses penyidikan maka di perpanjang selama 10 sepuluh hari dan dalam waktu 30 tiga puluh hari penyidik harus menyelesaikan penyidikannya Pasal 44. Pada kasus Rendi Ardiansah, dalam surat penahanan pertama ia ditahan sejak tanggal 8 Januari 2013 sampai 27 Januari 2013. Lalu diperpanjang dari tanggal 28 Januari 2013 sampai 6 Februari 2013. Setelah itu perkara dilimpahkan kepada Penutut Umum. Perkara dilimpahkan ke Penuntut Umum, maka Penuntut Umum berwenang melakukan penahanan bertujuan untuk kepentingan penuntutan. Penahan selama penuntutan dilakukan paling lama 10 sepuluh hari. Namun, jika penuntut membutuhkan perpanjangan penahanan maka paling lama perpanjangan penuntutan adalah 15 lima belas hari Pasal 46. Pada kasus ini, Penuntut Umum menahan Rendi Ardiansah sesuai surat perintah penahanan sejak tanggal 5 Februari 2013 sampai 14 Februari 2013. Namun, karena penuntutan selasai sebelum masa penahanan habis, maka perkara dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Adapun isi dari surat tuntutan dari penuntut umum No.Reg.Perkara: PDM- 92JKTSLEpp.2022013 Tanggal 28 Februari 2013 yang pada pokoknya