29 pendorong terhadap adopsi GRI dalam pengungkapan tanggung jawab
sosial. Perusahaan multinasional atau dengan kepemilikan asing utamanya melihat keuntungan legitimasi berasal dari para stakeholdernya yang
biasanya berdasarkan atas home marketpasar tempat beroperasi sehingga dapat memberikan eksistensi yang tinggi dalam jangka panjang.
Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan salah satu media yang dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
di sekitarnya. Dengan kata lain, apabila perusahaan memiliki kontrak dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan trade, maka
perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Barkemeyer, 2007 dalam Ni Wayan Sustriarini,2011.
Perusahaan dengan kepemilikan saham asing biasanya lebih sering menghadapi masalah asimetri informasi dikarenakan alasan hambatan
geografis dan bahasa. Oleh karena itu, perusahaan dengan kepemilikan saham asing yang besar akan terdorong untuk melaporkan atau
mengungkapkan informasinya secara sukarela dan lebih luas Huafang dan Jianguo, 2007 dalam Ni Wayan Sustriarini, 2011. Menurut Puspitasari
2009perusahaan yang memiliki kepemilikan saham asing cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas dibandingkan yang tidak.Hal ini
disebabkan beberapa alasan.Pertama, perusahaan asing terutama dari Eropa dan Amerika lebih mengenal konsep praktik dan pengungkapan
CSR.Kedua, perusahaan asing mendapatkan pelatihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.Ketiga,
30 perusahaan tersebut mungkin mempunyai sistem informasi yang lebih
efisien untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk.Keempat, kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan
berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan yang memiliki
kepemilikan saham asing harus memberikan pengungkapan yang lebih dibandingkan dengan yang tidak memiliki kepemilikan saham asing
Susanto, 1992 dalam Angling, 2010 sebagai berikut: a.
Perusahaan asing mendapatkan peltihan yang lebih baik dalam bidang akuntansi dari perusahaan induk di luar negeri.
b. Perusahaan tersebut mungkin punya system informasi yang lebih efisien
untuk memenuhi kebutuhan internal dan kebutuhan perusahaan induk. c.
Kemungkinan permintaan yang lebih besar pada perusahaan berbasis asing dari pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum.
31
B. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang No
Nama dan Judul Penelitian
Sampel Pengukuran
Hasil
1. “Kepemilikan
Manajemen, Kepemilikan Institusi,
Leverage dan CSR”. Rawi dan Munawar
Muchlis 2010. Perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2005-2007
1. CSRI
2. Kep.Saham
3. DEBT
Kepemilikan manajemen memiliki pengaruh signifikan terhadap CSR, dan kepemilikan institusi dan leverage,
di sisi lain, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CSR.
2. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan Saham Terhadap
Pengungkapan Corporate Social
Responsibility”. Ni Wayan Rustriarini
2011. 56 perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI pada tahun 2008
1. CSRI 2.Kep.Saham
Kepemilikan manajerial
dan Institusional
tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR,
namun kepemilikan asing berpengaruh signifkan terhadap pengungkapan CSR
Bersambung pada halaman selanjutnya
32
No Nama dan Judul
Penelitian Sampel
Pengukuran Hasil
3. “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Luas Pengungkapan Corporate Social
Responsibility
CSR”. Rini et.al 2013 .
Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode
2011-2012 1.
CSRI 2.
DER 3.
Variabel Dummy 4.
Log Asset 5.
UDK Ukuran perusahaan dan komisaris memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia. Sedangkan, jenis industri dan tingkat
leverage tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia.
4. “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap
Luas Pengungkapan Corporate Social
Responsibility CSR pada perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di BEI”. Rizkia Anggita Sari
2012. 48 perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI 1.
CSRD 2.
Growth 3.
ROA 4.
DER 5.
Size=log Variabel
profile, size
dan profitabilitas
yang berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure. Secara simultan variabel profile, size, profitabilitas, leverage dan growth ber-
pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.
Tabel 2. 1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
33
No Nama dan Judul
Penelitian Sampel
Pengukuran Hasil
5. “Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan
tanggng jawab social pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Indonesia”. Maria Wijaya 2012.
Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode
2008-2010 1.
UDK 2.
DER 3.
Ln=Asset 4.
ROA 5.
PROPER Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial , tetapi untuk leverage, ukuran dewan komisaris , profitabilitas ,
dan
kinerja lingkungan
tidak mempengaruhi
pengungkapan tanggung jawab sosial .
6. “Pengaruh hutang,
profitabilitas, dan tanggung jawab
lingkungan pada CSR
Disclosure”. Emmy dan Supartha 2015.
Perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI 2011-
2013 1.
CSRD 2.
DER 3.
ROE 4.
PROPER Variabel hutang dan profitabilitas berpengaruh pada
CSR disclosure perusahaan.
7. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan Terhaadap
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan”. Erida Gabriella
2011. Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2009
1. ROA 2. Leverage
3. Size=Log 4. Kep.Saham
5. ERCSD 6. CICRSD
Kepemilikan asing yang memiliki efek positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Di sisi lain,
Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen tidak memiliki positif dan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengungkapan CSR.
Tabel 2. 1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
34
No Nama dan Judul
Penelitian Sampel
Pengukuran Hasil
8. “The mediating effect
of financial performance on the
relationship between social responsibility
and ownership
structure”. Hayam Wahba dan Khaled
Elsyad 2015. The sample of
this study includes
Egyptian firms that are listed
in the SPEGX
Index 1.
ROA 2.
INS The findings of this study open some directions for
future work in corporate finance literature. Future studies are invited to investigate the mediating effect of
financial performance on the relationship between social responsibility and institutional investors in other
contexts or countries.
9. “Corporate
Governance and Financial
Characteristic effects on the extent of CSR
Disclosure”. Grigoris Giarannakis 2013.
100 companies from the
Fortune 500 list for 2011
1. Total Asset
2. Variabel Dummy
3. Total Board
4. ROS
5. ROE
C ompany’s size, the board commitment to CSR and
profitability were found to be positively associated with the extent of CSR disclosure, while financial leverage is
related negatively with the extent of CSR disclosure
10. “CSRD in Nigeria:A
Study of Listed Financial and Non-
Financial Firms”. Uwaand Ben 2012.
41 listed firms in 2008
1. CSRD 2. ROTA
3. DER C
ignificant negative relationship existed between firms’ financial leverage and the level of corporate social
responsibility disclosures.
Tabel 2. 1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
35
No Nama dan Judul
Penelitian Sampel
Pengukuran Hasil
11. “Analisis Faktor-
Faktor yang Memperngaruhi
Pengungkapan CSR di
Indonesia”. Marzully dan Denies 2012.
perusahaan berkategori
high profile yang terdaftar
di BEI periode 2008-2010
dengan 177 perusahaan.
1. CSRD 2. Size=Log
3. Jumlah UDK 4. DER
5. Variabel Dummy kepemilikan saham publik dan pengungkapan media
tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Ukuran perusahaan bepengaruh positif dan signifikan terhadap
pengungkapan CSR. Dewan komisaris dan leverage berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
pengungkapan CSR. Adapun profitabiltas, ukuran perusahaan,
kepemilikan saham
publik, dewan
komisaris, leverage dan pengungkapan media media exposuresecara bersama-sama simultan berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR.
12. “Pengaruh
Profitabilitas, ukuran perusahaan dan
kepemilikan saham public terhadap
pengun
gkapan CSR”. Ayu dan Bagus 2015
11perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di
BEI selama periode 2010-
2012 1. ROA
2. SIZE 3. KSP
Profitabilitas serta ukuran perusahaan berpengaruh positif,
sedangkan kepemilikan
saham publik,
berpengaruh negatif
pada pengungkapan
CSR perusahaan.
Tabel 2. 1 Lanjutan
Bersambung pada halaman selanjutnya
36
Sumber : data sekunder diolah No
Nama dan Judul Penelitian
Sampel Pengukuran
Hasil
13. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas dan
UDK terhadapa CSR” Evi et.al 2011
Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI Periode
2006-2008 1. CSR
2. UDK 3. ROA
4. Ukuran Perusahaan Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan ,
profitabilitas dan ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan .Ukuran perusahaan memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan .Profitabilitas belum berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan .ukuran dewan komisaris memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
14. “Pengaruh Tingkat
Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan
Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan
Terhadap CSR
Disclosure” Yudhi 2015
Perusahaan Property dan
Real Esate yang terdaftar
di BEI Periode 2010-2014
1. CSRD 2. DER
3. Total UDK 4. Kep. Saham Publik
5. Kep. Saham Manajerial
6. Kep. Saham Asing
Tabel 2. 1 Lanjutan
37
C. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
Dalam penelitian ini diusulkan empat hipotesis penelitian sebagaimana digambarkan dalam kerangka pemikiran pada Gambar 2.1. Ada lima variabel
independen yaitu : tingkat leverage, ukuran dewan komisaris dan struktur kepemilikan saham perusahaan dimana kepemilikan di proksikan menjadi tiga
yaitu kepemilikan publik, manajerial, dan asing yang diprediksikan dalam penelitian ini berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan CSR Disclosure. Pengembangan hipotesis penelitian dijelaskan pada sub bab berikut :
1. Pengaruh Tingkat Leverage Terhadap CSR Disclosure
Leverage hutang mencerminkan risiko keuangan perusahaan karena dapat menggambarkan struktur modal perusahaan dan mengetahui
resiko tak tertagihnya suatu utang. Semakin tinggi leverage suatu perusahaan, maka perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi
sehingga menjadi sorotan dari para debtholders. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung ingin melaporkan laba lebih tinggi agar
dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian utang. Belkaoui dan Karpik 1989 dalam Rizkia Anggita Sari 2012 menyatakan
bahwa semakin tinggi tingkat leverage rasio hutangekuitas semakin besar kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit sehingga
perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih tinggi. Perusahaan akan mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk mengungkapkan informasi
sosial. Dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan dengan tingkat
38 leverageyang tinggi memiliki biaya keagenan tinggi sehingga perusahaan
akan mengurangi biaya berkaitan dengan Corporate Social Responsibility Disclosure
.
Penelitian yang dilakukan oleh Sembiring 2005 dalam Rizkia anggita Sari 2012menunjukkan hubungan yang negative, leverage
terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure.Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio DER untuk menunjukkan
ketergantungan perusahaan terhadap utang yang diperoleh dari ekuitas pemegang saham. Berdasarkan analisis dan kajian di atas, maka hipotesis
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Ha1: Terdapat pengaruh negatif tingkat leverage terhadap corporate social
responsibility disclosure.
2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap CSR Disclosure
Ukuran dewan komisaris adalah jumlah anggota dewan komisaris.Dewan komisaris adalah mekanisme pengendalian intern tertinggi
yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara efektif. Dewan komisaris terdiri dari inside dan outside director yang akan memiliki akses
informasi khusus yang berharga dan sangat membantu dewan komisaris serta menjadikannya sebagai alat efektif dalam keputusan pengendalian.
Sedangkan fungsi dari dewan komisaris itu sendiri adalah mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi dan
bertanggung jawab untuk menentukan apakah manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan menyelenggarakan
pengendalian intern perusahaan Mulyadi, 2002 dalam Rini et.al., 2013.