39 Menurut penelitiannya Maria wijaya 2012 ukuran dewan komisaris tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.Penyebabnya karena dewan komisaris merupakan wakil shareholder
yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajemen Fahrizqi,2010. Maka dewan komisaris akan membuat
kebijakan.Oleh karena itu, sejalan dengan pendapat oleh Fahrizqi dan Maria
Wijaya maka hipotesis dikemukakan sebagai berikut:
Ha2: Terdapat pengaruh negatifukuran dewan komisaris terhadap corporate social responsibility disclosure.
3. Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap CSR Disclosure
Perusahaan go public dan telah terdaftar dalam BEI adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh
publik, yang artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan harus dilaporkan dan diketahui oleh publik sebagai salah satu bagian pemegang
saham. Akan tetapi tingkat kepemilikan sahamnya berbeda-beda satu sama lain. Penelitian oleh Hasibuan, 2001, dalam Eka2011, menjelaskan
bahwa semakin tinggi rasiotingkat kepemilikan publik dalam perusahaan diprediksi akan melakukan tingkat pengungkapan yang lebih luas. Oleh
karena itu, sejalan dengan pendapat oleh Hasibuan maka hipotesis berikut dikemukakan :
Ha3: Terdapat pengaruh positif Kepemilikan Saham Publik terhadap corporate social responsibility disclosure.
40
4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap CSR Disclosure
Di dalam agency theorydisebutkan bahwa besarnya kepemilikan saham manajer dapat mengurangi agency cost karena berfungsi
menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham lain. Hal tersebut terjadi karena manajer menjalankan perusahaan sekaligus berperan
sebagai pemegang saham tentu akan menyelaraskan kepentingannya, sehingga manajer jauh lebih peduli tentang kepentingan pemegang saham
dan opsi saham yang memiliki insentif terhadap nilai saham perusahaan. Dengan melakukan pengungkapan sukarela dapat meningkatkan image
perusahaan di mata calon investor, yang dapat meningkatkan nilai dan jumlah saham itu sendiri.
Menurut Ni Wayan Rustriarini 2011, Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada
pengungkapan CSR. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Said et al., 2009 yang membuktikan kepemilikan saham oleh manajemen
tidak mempengaruhi pengungkapan CSR.Hal ini dimungkinkan karena secara statistik rata-rata jumlah kepemilikan saham manajerial pada
perusahaan di Indonesia relatif kecil sehingga belum terdapat keselarasan kepentingan antara pemilik dan manajer.Adanya kepemilikan manajerial
yang relatif kecil menyebabkan manajer belum dapat mememaksimalkan perusahaan melalui pengungkapan CSR. Dengan demikianOleh karena itu,
sejalan dengan pendapat oleh Said et al., dan Ni Wayan Sustriarini maka hipotesis dikemukakan sebagai berikut: