III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum 1.
Pemberian kredit UKM oleh Bank XYZ
Model pendekatan dalam melakukan pembiayaan kredit selama ini pada umumnya dinilai tidak efektif dan efisien, dimana satu tenaga penjual mencari
berhadapan dengan satu nasabah. Pendekatan model ini dinilai belum optimal dalam memberikan kontribusi volume pinjaman sesuai target yang diharapkan.
Pada kenyataannya sering dihadapi suatu hambatan, tidak fokusnya para tenaga penjual dalam mengatasi hambatan yang ada dilapangan, akibat
keterbatasan aturan mainregulasi yang harus ditaati oleh tenaga penjual. Keterbatasan aturan mainregulasi mungkin terjadi akibat karena jaminan calon
nasabah yang tidak bankable atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak bank, perizinan yang tidak lengkap, suku bunga yang
standar, proses analisa pemberian kredit yang bersifat estándar, sehingga butuh waktu yang lama, padahal jumlah pedagang yang ada pada suatu sentra bisnis
sangat banyak dan tenaga penjual berjumlah terbatas
2. Karakteristik Responden Pedagang
Jumlah responden yang disurvei berjumlah 336 orang, mewakili seluruh pedagang yang ada di area Pasar Cipulir. Penentuan jumlah responden
berdasarkan rumus Slovin dalam Umar 2002. Jumlah target responden yang berjualan di kios dan di konter yang digunakan untuk survei adalah sama, masing-
masing berjumlah 168 responden. Profil responden berdasarkan hasil survei yang dilakukan periode bulan Februari - Maret 2005 disajikan dalam Tabel 6.
3. Teknik Klaster
Klaster adalah suatu sentra bisnis, tempat berkumpulnya unit-unit usaha dalam satu area geografislingkungan bisnis, misalnya Pusat Grosir, Pasar, Trade
Centre, Mall, Town Square dan lain-lain. Analisis mengenai strategi pemasaran terhadap sentra-sentra bisnis disebut dengan teknik klaster. Pola pemasaran
27 dengan konsep klaster dan konsep biasa sudah dijelaskan sebelumnya Gambar 1,
halaman 14. Tabel 6. Profil responden UKM di Pasar Cipulir pada tahun 2005
No Persyaratan Keterangan
Jumlah Persentase
1 Jenis Usaha
Badan Usaha
Perorangan
336 100
2 Status Kepemilikan
Sendiri
Sewa
316 20
94 6
3 Lama Berusaha
2 tahun
2 tahun
323 13
96 4
4 Perizinan
Lengkap
Tidak Lengkap 181
155 54
46 5 NPWP
Memiliki
Tidak Memiliki
81 255
24 76
6 Adm.Keuangan
Sederhana
Ada RL Neraca 323
13 96
4 7 Omzet
Rataan Per Tahun
Rp. 20 Milyar
Rp. 20 Milyar
329 7
98 2
8 Bentuk Sertifikat
SHPTU
SHMSHGB
336 100
9 Fasilitas Kredit Saat ini
Rp. 10 Milyar
Rp. 10 Milyar
Tidak Ada
323 13
96 4
10 Tujuan Pinjaman
Usaha
Bukan Usaha 307
16 95
5
28 Lanjutan Tabel 6.
No Persyaratan Keterangan
Jumlah Persentase
11 Jaminan Yang
Diserahkan Untuk Pinjaman Tersebut
KiosKonter
KiosKonter+Rumah
Tinggal+Persediaan
Lainnya BPKB dll 239
63 21
74 20
6 12 Kebutuhan Akan
Pinjaman
Saat Hari Raya
Hari Biasa 310
13 96
4 13 Pinjaman
Diberikan Oleh :
Bank
BPRKoperasi
284 39
88 12
14 Suku Bunga
Pinjaman Yang Diberikan
20 pa
20 pa
268 55
83 17
15 Model Pembayaran
Bunga
Sesuai Pemakaian
Tetap 278
45 86
14 16 Prioritas
dalam pengajuan pinjaman
Kecepatan Proses
Bunga Pinjaman
310 13
96 4
17 Ada Tidaknya
Petugas Khusus Yang Menjemput
SetoranAngsuran
Ada
Tidak 55
268 17
83
18 Rekomendasi Kepala Pasar
apakah suatu keharusan, kalau
mau mengajukan pinjaman.
Ya
Tidak
303 20
94 6
29 Lanjutan Tabel 6.
No Persyaratan Keterangan
Jumlah Persentase
19 Memiliki Tabungan
DepositoGiro
Ya
Tidak 323
100 20 Penempatan
Dana Bank
BPRKoperasi
BankBPRKoperasi
9 314
3 97
Dari Tabel 6 tersebut dapat dirinci profil volume penjualan Responden seperti dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Profil volumeomset penjualan responden UKM di Pasar Cipulir pada tahun 2005
No Pengelompokkan Volume
Penjualan per Tahun Rupiah
Jumlah Responden
Persentase
1 500.000.000,- 248
76 2 500.000.000, X
1.000.000.000 65
19 3 1.000.000.000, X
5.000.000.000 23 5
4 5.000.000.000, X 10.000.000.000
- - 5 10.000.000.000, X
20.000.000.000 - -
Dari hasil survei pada sentra bisnis ini juga didapat informasi bahwa pada umumnya barang-barang yang dijual adalah pakaian jadikonveksi dengan sistem
perdagangan grosir. Hasil wawancara pada saat survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membutuhkan kredit modal kerja pada saat 6 bulan
sebelum hari raya Idul Fitri dan Natal. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan
30 persediaan dalam mengantisipasi permintaan sebelum Hari Raya. Bentuk
sertifikat dari kepemilikan kios adalah Sertifikat Hak Pemakaian Tempat Usaha SHPTU dan tidak bisa dilakukan pengikatan sempurna. Untuk sistem penjualan,
100 tunai, 50 tunai dan 50 lagi kredit sampai barang tiba ditempat atau sampai dengan 2 minggu dan 1 bulan serta ada yang sistem pembayarannya 100
kredit. Hal ini pada umumnya untuk pembeli yang sudah dikenal cukup lama dengan past perfomance yang baik.
Hasil survei yang ditulis pada Tabel 7, mengatakan maka untuk menentukan rataan volume penjualan yang ada di Klaster tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Perhitungan rataan volume penjualan yang ada di klaster pasar Cipulir Nilai Tengah dari Volume
Penjualan Pada Tabel 7 Rupiah
Jumlah Responden Pedagang
Rataan Volume Penjualan Rupiah
250.000.000 248
62.000.000.000 500.000.000
65 32.500.000.000
2.500.000.000 23
57.500.000.000 Total
336 152.000.000.000
Rataan Volume Penjualan Masing-
Masing Pedagang 152.000.000.000 :
336 = 452.380.952
Atas dasar perhitungan rataan volume penjualan pada Tabel 8 dapat dicari potensi pinjaman yang ada di klaster pasar Cipulir adalah menggunakan volume
penjualan rataan per pedagang Rp. 452.380.952 per tahun atau dibulatkan Rp.452.000.000 per tahun.
4. Karakteristik Responden Bukan Pedagang