Pengertian Kredit Dasar pemberian kredit oleh bank

8 yang digunakan untuk mengklasifikasikan sasaran-sasaran atau kejadian-kejadian ke dalam kelompok-kelompok yang relatif sama Malhotra, 1996. Menurut Hubeis 2005, pemetaanklaster bisa dilihat dari kondisi wilayahadministratif, potensi sumber daya komoditas dan unit bisnisnya sentra produksi dan kelompok dan hal ini dapat dijadikan suatu indikator serta tolak ukur bagi pembinaan, pengembangan dan pengawasan.

2. Pengertian Kredit

Menurut Mahmoedin 1996, kredit menurut etimologi berarti percaya, karena pihak yang memperoleh kredit, adalah pihak yang memperoleh kepercayaan. Memang diakui bahwa pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur kepada debitur, dilandasi kepercayaan bahwa pada suatu waktu tertentu pinjaman tersebut dikembalikan ditambah dengan imbalan jasa tertentu. Pengertian kredit secara umum adalah merupakan salah satu jasa bank kepada nasabah untuk meminjamkan sejumlah uang, menurut jangka waktu tertentu dan akan dikembalikan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Menurut Djumhana 1993, dasar dari kredit adalah adanya kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima kredit debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah diperjanjikan, baik menyangkut jangka waktu, maupun prestasi dan kontra prestasinya. Kondisi dasar seperti ini diperlukan oleh bank, karena dana yang ada di bank sebagian besar adalah milik pihak ketiga, maka diperlukan kebijaksanaan oleh bank dalam penggunaan dana tersebut, termasuk di dalamnya pemberian kredit.

3. Dasar pemberian kredit oleh bank

Dasar dari pemberian kredit adalah kepercayaan trust. Suatu bank memberikan kredit kepada penerima kredit debitur, karena adanya kesanggupan untuk memenuhi segala sesuatu yang dipersyarakan, seperti membayar angsuran dan bunga pada waktu yang telah disepakati bersama antara bank kreditur dengan penerima kredit debitur. Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau 9 tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Dari uraian tersebut, pengertian kredit mengandung beberapa unsur, yakni : 1 WAKTU, adanya petunjuk jarak waktu antara pemberian kredit dengan pelunasannya; 2 RISIKO, akibat yang kemungkinan timbul selama penggunaan kredit oleh debitur; 3 Persetujuan antara kreditur bank dengan debitur penerima kredit yang diperkuat dalam suatu perjanjian; 4 Penyerahan, berupa nilai ekonomis yang diserahkan kepada pihak lain yang harus dikembalikan setelah jangka waktu tertentu; 5 Kepercayaan, keyakinan kreditur bahwa debitur mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan kedua pihak. Menurut Kasmir 1998, unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut : a. Kepercayaan Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu atau di masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya telah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah, baik secara internal maupun eksternal. Penelitian dan penyidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit b. Kesepakatan Disamping unsur percaya, di dalam pemberian kredit mengandung unsur kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian, dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing. c. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. 10 d. Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnyamacet pemberian kredit tersebut. Semakin panjang jangka waktu kredit, semakin besar risikonya, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabahdebitur yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja. Misalnya, terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan. e. Balas jasa Balas jasa merupakan keuntungan atas suatu pemberian kredit atau jasa tersebut yang lebih dikenal dengan bunga kredit. Balas jasa dalam bentuk bunga dan administrasi kredit merupakan keuntungan bagi bank. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dari sini timbul saling keterkaitan antara bank dengan masyarakat, yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Bank membantu permodalan disatu pihak bagi yang membutuhkan modal, dilain pihak pengusaha atau perorangan mencari bank sebagai sumber keuangannya untuk menjaga kelangsungan atau meningkatkan usahanya. Keuntungan yang diharapkan antara kedua belah pihak tercermin pada dua kegiatan, yakni penghimpunan dan penggunaan dana. Dari hal tersebut timbul keadaan yang saling membutuhkan antara bank dan pengusaha. Bank mengharapkan agar kreditnya sehat dan lancar, demikian pula sebaliknya pengusaha mengharapkan kelancaran kegiatan usahanya.

4. Pemberian kredit