Lingkungan Eksternal Lingkungan Pemasaran

34 3. Perkiraan Pangsa Pasar Dalam menghitung perkiraan atau estimasi pangsa pasar Bank XYZ yang ada pada klaster pasar Cipulir, digunakan pendekatan perhitungan realisasi kredit Bank XYZ pada periode tertentu di klaster pasar Cipulir dibandingkan dengan Potensi Pinjaman yang ada pada klaster pasar Cipulir dikali 100. Realisasi kredit Bank XYZ di Klaster atau Sentra Bisnis Pasar Cipulir menggunakan posisi pinjaman 31 Maret 2005, yaitu Rp. 1,578 Milyar dibandingkan dengan Potensi Pinjaman yang ada pada klaster pasar Cipulir sebesar Rp. 162 Milyar dikali 100. Hasil yang diperoleh adalah 0,97 sebagai Estimasi Pangsa Pasar Bank XYZ di klaster pasar Cipulir.

C. Lingkungan Pemasaran

1. Lingkungan Eksternal

Kondisi Lingkungan Eksternal Industri secara langsung mempengaruhi kondisi Bank XYZ, yaitu sosio-ekonomi, teknologi, pemasok, pesaing dan pemerintah. a. Sosio-ekonomi Sektor sosial ekonomi terdiri dari faktor ekonomi, demografi dan sosial yang membantu atau menghambat perkembangan Bank XYZ dalam mencapai tujuan. 1 Ekonomi Optimisme pemulihan ekonomi Indonesia secara bertahap terus mengalami peningkatan. Kondisi ini selain dikarenakan telah pulihnya daya beli masyarakat, juga adanya dukungan perbaikan kondisi makro, baik nasional maupun di kawasan Asia. Nilai tukar rupiah dan suku bunga pinjaman relatif stabil, maka dinilai dapat memberikan dukungan bagi iklim usaha yang kondusif. Hal ini dapat mempermudah pelaku UKM dalam menetapkan harga jual. 35 Namun secara umum, fungsi intermediasi perbankan yang diharapkan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi belum berjalan normal. 2 Demografi Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ketahun terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data BPS tahun 2001, jumlah penduduk Indonesia tahun 1990 mencapai 179.378.946 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,35 Pada tahun 2000, jumlah penduduk Indonesia meningkat mnenjadi 206.264.595 jiwa. Jumlah penduduk yang cukup besar tersebut merupakan peluang dan dapat menjadi peluang pasar, terlebih bila diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat. 3 Sosial Perubahan pola hidup dan gaya hidup masyarakat perlu mendapat perhatian yang serius dalam melihat pengaruhnya terhadap potensi pasar bagi industri perbankan, khususnya untuk segmen UKM. Munculnya sentra-sentra bisnis atau klaster disetiap daerah merupakan suatu trend tersendiri saat ini. Bank tidak bisa lagi memperlakukan model pembiayaan yang sama terhadap klaster atau sentra-sentra bisnis ini dengan pembiayaan untuk yang lain. Banyaknya sentra-sentra bisnis atau klaster yang ada baik itu Pusat Grosir, Pasar, Trade Center, Mall, Town Square dan lain-lain membutuhkan strategi khusus dalam model pembiayaannya. Klaster – klaster tersebut merupakan potensi pembiayaan yang besar, serta dapat meningkatkan volume kredit dan pendapatan. b. Teknologi Perubahan dalam bidang teknologi sangat berpengaruh terhadap keadaan produk jasa perbankan. Bagi perbankan, kebutuhan teknologi merupakan suatu hal yang mutlak, karena hampir semua produk-produk perbankan yang ada saat ini berbasis teknologi. Oleh karena itu, adanya 36 teknologi yang tepat sangat membantu Bank dalam merencanakan dan menentukan strategi pemasaran bagi produknya. Hal ini sangat terkait dengan sistem yang dapat menyimpan database dari nasabah secara informatif , sehingga mengetahui keinginan dari nasabah. Tersedianya teknologi sangat besar kaitannya dengan tersedianya anggaran untuk investasi, bagi perbankan yang memiliki keterbatasan anggaran akan sulit untuk melakukan penyesuaian teknologi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Untuk mengatasi hal tersebut pada umumnya digunakan model dengan sistem yang manual dan tidak terintegrasi dengan sistem yang lain. c. Pemasok Pengertian pemasok dalam pasar perbankan adalah dari sisi Funding, baik dalam bentuk Tabungan, Deposito dan Giro. Persaingan dalam memperebutkan dana khususnya Giro dan Tabungan sangat ketat. Masing-masing Bank punya strategi untuk memenangkan persaingan. Pemberian hadiah merupakan salah satu strategi yang paling efektif dengan kombinasi iklan yang ada, baik di media cetak maupun media elektronik. d. Pesaing Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri tergantung dari beberapa faktor, yaitu ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli dan persaingan dalam industri. 1 Ancaman pendatang baru Ancaman pendatang baru ke dalam industri sangat bergantung pada hambatan-hambatan yang mungkin ada untuk memasuki industri tersebut. Bagi industri perbankan, pendatang baru adalah suatu ancaman dalam hal melakukan ekspansi kredit atau Funding. Khususnya, bila pendatang baru tersebut dapat mengemas produk kreditnya sesuai dengan kebutuhan sentra bisnisklaster tersebut. 37 Ancaman pendatang baru akan semakin terasa, bila produk yang dijualnya memiliki tingkat bunga yang lebih murah dan hal ini merupakan cerminan dari tingkat efisiensi di dalam perusahaan Bank tersebut. 2 Daya tawar menawar pembeli Produk kredit yang ditawarkan oleh Bank XYZ kepada sentra bisnis Pasar Cipulir adalah produk kredit komersial stándar, artinya produk kredit yang dipasarkan secara umum tanpa ada spesifikasi khusus untuk sentra bisnis tersebut. Konsekuensinya, segala regulasi yang ada menjadi tidak relevan dengan kebutuhan pedagang pada sentra bisnis tersebut. Dalam hal ini, kekuatan tawar menawar antara nasabah dan Bank XYZ menjadi faktor yang sangat penting dalam mencapai kesepakatan. 3 Persaingan dalam industri Persaingan dalam industri perbankan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh Bank XYZ. Persaingan yang terjadi dapat berupa pangsa pasar, mutu pelayanan dan harga suku bunga. Bank XYZ sudah memiliki pangsa pasar namun relatif sangat kecil 1. Untuk itu produk pinjaman yang sifatnya customize dapat menjadi salah satu faktor yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan. e. Pemerintah Adanya komitmen atau perhatian dari Pemerintah terhadap sektor UKM, sebagai akibat dari pasca krisis, dimana sektor UKM yang selama ini diabaikan, ternyata mampu menyelamatkan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja, serta menjadi ujung tombak penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. Bukti dari kepedulian Pemerintah terhadap UKM juga tercermin dalam bentuk adanya skim pinjaman Surat Hutang Pemerintah 005 atau lebih dikenal dengan SUP-005, baik untuk Modal Kerja maupun Investasi. 38 Untuk mengatasi kendala kekurangan jaminan pada sektor UKM, Pemerintah juga telah memiliki lembaga penjamin kredit seperti Perum Sarana Pengembangan Usaha.

2. Lingkungan Internal