42 pantai yang indah dan bervariasi potensinya. Namun program ini diperlukan
penataan dan perencanaan pengelolaan dengan menggabungkan pengetahuan tentang potensi Pulau Sempu dan aktivitas nelayan Sendang Biru. Program ini
akan melibatkan masyarakat sekitar sebagai pemanduinterpreter ekowisata. Diharapkan wisata susur pantai bisa menjadi pengalaman, interpretasi terhadap
lingkungan alami dan pembelajaran konservasi bagi pengunjung tentang ekosistem pantai yang ada di Pulau Sempu.
Kegiatan ini bisa dilakukan melalui dua jalur interpretasi yaitu jalur pertama dari pantai Sendang Biru naik perahu menuju pantai Goa Macan disini
pengunjung bisa melihat Goa Macan, selanjutnya menuju pantai Gebang, pantai Air tawar pengunjung bisa melihat sumber air tawar yang jernih keluar dari batu
besar di pinggir pantai, dilanjutkan ke pantai Raas dan pantai Waru-waru pengunjung bisa berenang, olah raga pantai dan berjemur. Jalur interpretasi kedua
adalah dari pantai Sendang Biru naik perahu menuju pantai Teluk Semut dilanjutkan menyusuri jalur patroli menuju pantai Tanjung di pantai ini apabila
pengunjung beruntung dapat melihat burung elang laut terbang berputar-putar dari Pulau Sempu, selanjutnya menuju pantai Setumbut, pantai Setigen, pantai Karetan
yang berada disebelah selatan Pulau Sempu. Dari pantai Karetan selanjutnya menuju pantai Pondok Kobong dan pantai Plawangan, disini pengunjung bisa
menikmati pemandangan lepas pantai yang indah dengan gugusan batu karang di sekitar pantainya. Selanjutnya menuju pantai Gladakan dan pantai Baru-baru, di
pantai ini ombak sudah lebih besar dari pantai sebelumnya. Dari pantai Baru-baru pengunjung bisa melanjutkan ke obyek danau Segara Anakan, disini aktivitas
ekowisata bisa dilakukan seperti menikmati pemandangan laut lepas samudra Indonesia dari atas batu karang, memancing, animal watching, birdwatching,
berjemur, berenang dan snorkeling di danau.
Potensi Daya Tarik Obyek Wisata Darat
Pulau Sempu selain mempunyai keindahan dan keunikan pantainya juga mempunyai potensi obyek wisata darat yang tidak kalah potensinya. Dalam
melakukan penilaian potensi daya tarik wisata darat digunakan beberapa kriteria yaitu keindahan alam, keunikan sumberdaya alam, banyaknya potensi sumberdaya
alam yang menonjol, keutuhan sumberdaya alam, kepekaan sumberdaya alam, jenis kegiatan wisata alam, kebersihan dan kerawanan kawasan.
a. Keindahan dan keunikan sumberdaya alam
Keindahan alam kawasan CAPS meliputi pandangan lepas dalam obyek berupa hamparan hutan tropis dataran rendah yang masih utuh yang dilihat dari
seberang pantai Sendang Biru memberi kesan menakjubkan. Kawasan CAPS Gambar 5.11 memiliki 4 empat tipe ekosistem berbeda yang saling terkait satu
sama lain, yaitu ekosistem hutan tropis dataran rendah, ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan pantai dan ekosistem danau. Menurut Raharjo 2005
tipe ekosistem merupakan satu point of interest untuk dikemas sebagai produk ekowisata, semakin beragam dan unik tipe ekosistem yang ada maka akan
semakin beragam paket ekowisata yang bisa dikembangkan. Hal ini berarti bahwa kawasan CAPS dengan tipe ekosistem, keanekaragaman flora dan faunanya
merupakan modal utama dalam pengembangan produk ekowisata yang menarik.
43
Gambar 5.11 Ekosistem yang ada pada kawasan CAPS
b. Keunikan sumberdaya alam
Pulau Sempu memiliki keunikan sumberdaya alam dan juga flora serta fauna yang merupakan daya tarik utama untuk pengelolaan ekowisata.
Pengunjung yang datang ke kawasan selain untuk melihat keindahan fenomena alam danau Segara Anakan juga ingin melihat keunikan flora dan fauna di
kawasan CAPS. Hal ini disebabkan kawasan CAPS masih memiliki habitat flora dan fauna yang lengkap mulai dari hutan pantai sampai hutan tropis dataran
rendah, hutan pantai, hutan mangrove, dan ekosistem danau yang masih utuh dan tidak terganggu. Adapun beberapa kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan
adalah animal watching, birdwatching dan pengenalan jenis flora.
1. Kegiatan ekowisata dalam bentuk animal watching merupakan kegiatan
pengamatan satwaliar dapat dilakukan pada lokasi yang habitat satwanya masih utuh dan tidak terganggu. Kegiatan ini sesuai dilakukan di Pulau Sempu,
berdasarkan inventarisasi yang dilakukan oleh BKSDA Jawa Timur II 1999 di kawasan terdapat 16 jenis mamalia. Sedangkan satwa yang sering dan
banyak dijumpai adalah jenis Monyet ekor panjang Macaca fascicularis dan Lutung jawa Trachypitecus auratus Gambar 5.12. Dalam pengamatan satwa
liar pengunjung harus menyiapkan peralatan seperti binocular, kamera dan mengetahui perilaku serta bagaimana mengamati satwa liar.
44
Gambar 5.12 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis dan Lutung Jawa Trachypitecus auratus
2. Kegiatan ekowisata dalam bentuk birdwatching di pulau Sempu ini terdapat
dua lokasi yang cukup strategis untuk pengamatan satwa liar terutama burung yaitu Segara Anakan dan Telaga Lele, namun di blok lain juga sering dijumpai.
Berdasarkan data BKSDA Jawa Timur II, 1999 di kawasan Pulau sempu terdapat 47 jenis Aves Tabel 4.2 terdiri dari jenis burung migrant dan
menetap. Beberapa jenis burung sering dijumpai diantaranya burung pelatuk, yang terdengar suara pelatuknya yang kuat mematuk batang-batang pohon tua,
Julang mas Aceros undulates, Rangkong badak Buceros rhinoceros, Kuntul karang Egretta sacra dan Gambar 5.13 Elang laut perut putih Haliaetus
leucogaster yang sedang terbang di sekitar pantai Tanjung Pulau Sempu.
Gambar 5.13 Elang laut perut putih Haliaetus leucogaster di Pulau Sempu 3.
Pengenalan jenis flora sebagai pendidikan konservasi bagi pengunjung dapat dilakukan di kawasan Pulau Sempu. Kegiatan ini dalam pengembangannya
memerlukan perencanaan dari pengelola. Kegiatan yang perlu dilakukan pengelola dalam pengenalan jenis flora adalah membuat jalur interpretasi
potensi flora dengan melakukan penandaan pohon. Menurut Kramadibrata et al. 2010 di kawasan Pulau Sempu terdapat 70 jenis tumbuhan yang
tergolong dalam 63 marga dan 31 suku Tabel 4.1. Pengenalan jenis flora
45 akan melibatkan masyarakat sebagai pemanduinterpreter ekowisata, sehingga
perlu ada pelatihan dan pembinaan bagi pemandu lokal dalam pengenalan Gambar 5.14 jenis flora yang ada di kawasan Pulau sempu.
Gambar 5.14 Jamur Stereum sp dan Bunga bangkai Amorphophallus sp
c. Potensi Sumberdaya Alam yang Menonjol