Faktor koreksi RCC pada tingkat kelerengan Faktor koreksi RCC pada kepekaan tanah terhadap erosi Faktor koreksi RCC pada potensi lanskap

52 Hasil perhitungan nilai daya dukung fisik physical carrying capacity Lampiran 2 kawasaan CAPS blok rencana pengelolaan rimba adalah 4.375 orang per hari. Artinya bahwa kawasan CAPS blok rencana pengelolaan rimba secara fisik mampu menampung sejumlah pengunjung tersebut setiap hari. Daya Dukung Riil RCC Daya dukung riil merupakan jumlah pengunjung maksimum yang diperkenankan berkunjung ke obyek dengan faktor koreksi Cf yang diambil dari karakteristik obyek diterapkan pada PCC. Faktor koreksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah kelerengan, kepekaan erosi tanah, potensi landskap, iklim, gangguan satwa. Variabel tersebut dipilih sebagai faktor koreksi karena: 1 Dapat memppengaruhi kelestarian ekosistem diareal wisata yang dikunjungi; 2 Mempengaruhi kepuasan berkunjung bagi wisatawan. Variabel ini selanjutnya merupakan faktor pembatas terhadap keberlangsungan interaksi antara wisatawan dan ekosistem di areal tempat wisata alam Siswantoro, 2012.

a. Faktor koreksi RCC pada tingkat kelerengan

Faktor kelerengan Indeks tingkat kelerengan, diketahui berdasarkan kelas lereng. Untuk mengetahui kelerengan didasarkan observasi di lokasi penelitian kawasan CAPS, topografi pada blok pengelolaan rimba yang memiliki obyek daya tarik wisata alam dengan menggunakan analisis spasial. Hasilnya kelas kelerengan selanjutnya di bandingkan dengan tabel klasifikasi kelas lereng untuk mendapatkan nilai faktor koreksi kelerengan Indeks tingkat kelerengan, pada blok pengelolaan rimba kawasan CAPS sebagaimana Tabel 5.3. Tabel 5.3 Indeks hasil penilaian faktor koreksi kelerengan blok rimba CAPS Kelas lereng Kelerengan Luas area persen Nilai skor Indeks tingkat kelerengan 1 0 - 8 18,45 20 3,69 2 8 - 15 31,87 40 12,74 3 15 - 25 31,87 60 19,12 4 25 - 45 16,77 80 13,41 5 45 1 100 1 Jumlah 48.96

b. Faktor koreksi RCC pada kepekaan tanah terhadap erosi

Faktor indeks tingkat erosi, dinilai berdasarkan jenis tanah. Berdasarkan data sekunder bahwa jenis tanah di kawasan CAPS adalah kompleks mediteran merah kecoklatan dengan bahan induk pembentuk batu kapur dan fisiografik karst. Warna tanah merah kecoklatan dengan struktur pasir sampai lempung berdebu BBKSDA Jatim, 2011. Jenis tanah di kawasan CAPS berdasarkan data dan klasifikasi tanah Tabel 3.4 jenis tanah mediteran merah kecoklatan termasuk klasifikasi tanah kurang peka nilai 45. Sehingga faktor kepekaan tanah terhadap tingkat erosi indeks tingkat erosi dikawasan CAPS mempunyai nilai 0,45 53

c. Faktor koreksi RCC pada potensi lanskap

Kawasan CAPS memiliki potensi lanskap yang berbukit dengan medan kelerengan sedang sampai curam. Bukit-bukit tersebut memiliki ketinggian 50- 100 mdpl. Kondisi topografi yang berbukit tersebut kemudian membentuk lembah atau telaga yang berfungsi menampung air tawar yaitu Telaga Lele ± 1,8 ha, Telaga Panjang ± 2 ha, Telaga Sat 2,5 ha dan pada sisi sebelah barat terdapat Telaga Segara Anakan dengan luas ± 4 ha. Faktor koreksi pada potensi lanskap dinilai berdasarkan kriteria unsur lanskap yaitu : bentuk lahan, vegetasi, air, warna dan pemandangan. Menurut Fandeli dan Muhammad 2009, faktor lanskap penting untuk menjadi salah satu faktor koreksi dalam penentuan daya dukung suatu kawasan. Hal ini disebabkan faktor lanskap berkaitan dengan ruang fisik yang tersedia dalam penentuan daya dukung. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata alam yang melebihi daya dukung akan menyebabkan terganggunya unsur-unsur lanskap pada suatu kawasan tersebut. Tabel 5.4 Indeks penilaian potensi lanskap kawasan CAPS Unsur Lanskap Kriteria Skor Nilai Bentuk lahan Bukit-bukit yang rendah dan berombak; bukit di kaki gunung atau dasar lembah yang datar atau bahkan bukan merupakan ciri-ciri lanskap yang menarik. 1 1 Ngarailereng yang curam, kerucut gunung api atau pola-pola erosiabrasi oleh angin yang menarik; atau variasi ukuran dan bentuk lahan; atau ciri-ciri detail yang dominan. 3 Relief vertikal yang tinggi yang ditunjukkan adanya puncak mencolok; ditunjukkan adanya singkapan batuan raksasa atau variasi permukaan yang menakjubkan; formasi-formasi yang mudah tererosi atau ciri dominan dan sangat mencolok. 5 Vegetasi Sedikit atau tidak ada perbedaan vegetasi. 1 5 Beberapa jenis vegetasi tetapi hanya 1,2 atau 3 jenis yang dominan 3 Banyak tipe dan vegetasi yang menarik, yang ditunjukkan dalam pola, tekstur dan bentuk yang menarik 5 Air Tidak terdapat air atau terdapat tetapi tidak kelihatan dengan jelas. 1 3 Mengalir dengan tenang tetapi bukan hal yang dominan dalam suatu lanskap. 3 Jernih, bersih, mengalir, beriak atau komponen apa saja dari air yang dominan. 5 Warna Variasi warna yang halus dan kontras, umumnya bersifat mati. 1 5 Terdapat berbagai jenis warna, ada pertentangan warna dari tanah, batu dan vegetasi tetapi bukan unsure keindahan yang dominan. 3 Kombinasi jenis warnanya yang beragam atau warna hidup atau pertentangan yang indah dari warna tanah, vegetasi, air dan lain-lain. 5 54 Tabel 5.4 Indeks penilaian potensi lanskap kawasan CAPS Unsur Lanskap Kriteria Skor Nilai Pemandangan Pemandangan didekatnya sedikit atau tidak berpengaruh terhadap kualitas pemandangan keseluruhan. 1 3 Pemandangan didekatnya sangat banyak yang menarik 3 Jumlah 23 17 Indeks Potensi Lanskap 0,739 Hasil penilaian terhadap unsur-unsur lanskap di lokasi penelitian Tabel 5.4 dengan uraian hasil pengamatan unsur-unsur potensi lanskap di lokasi penelitian sebagai berikut: 1. Bentuk lahan pada lokasi penelitian adalah pulau dengan topografi perbukitan yang rendah sebagian terjal dan curam yang dibatasi dengan tebing-tebing batu karang sampai bentuk lahan yang datar. Pinggir kawasan sebelah utara dan selatan dibatasi dengan pantai dan batu karang, lokasi di tengah kawasan sebagian datar yang mempunyai obyek daya tarik wisata alam. 2. Vegetasi, pada lokasi penelitian mempunyai keanekaragaman jenis pohon mencapai 70 jenis dengan 4 tipe ekosistem yang khas menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yaitu hutan mangrove, hutan pantai, danau dan hutan tropis dataran rendah. Kondisi demikian memberikan gambaran sebuah tipe vegetasi dengan pola, tekstur dan bentuk yang menarik. 3. Air, pada lokasi penelitian terdapat beberapa potensi yang menarik berupa danau air tawar telaga Lele, telaga Sat, telaga Panjang, danau air asin Segara Anakan dan beberapa sumber air. Kesemuannya merupakan potensi yang menarik dari kawasan. 4. Warna, pada lokasi penelitian dengan keanekaragam jenis vegetasi memberikan kombinasi dan perpaduan warna yang beragam jenis dengan perbedaan yang indah dan menarik yaitu antara warna tanah, pantai dengan pasir putih, vegetasi, air dan batuan karang. 5. Pemandangan, kualitas pemandangan pada lokasi penelitian dipengaruhi oleh pemandangan di sekitarnya. Pemandangan menjadi obyek daya tarik tersendiri yaitu berupa pemandangan menuju laut lepas dengan ombak besar, pemandangan vegetasi dan ekosistem hutan yang beragam, pemandangan pantai yang berpasir putih dengan batu karang di tengah laut dan adanya flora, fauna yang menarik.

d. Faktor koreksi RCC pada iklim