Papringan, Desa Bakalan Krapayak, Desa Sidorekso, dan Desa Kedungdowo. Dari beberapa desa tersebut, tersebar kegiatan industri yang berbeda. Desa
Sidorekso dan Papringan merupakan desa yang paling banyak kegiatan industrinya terutama industri rumah tangga salah satunya adalah industri
pembuatan genteng. Sedangkan desa Bakalan Krapyak dan Kedungdowo memiliki lebih banyak kegiatan industri besar salah satunya adalah industri rokok
PT. Djarum yang tersebar merata di beberapa tempat.
4.3 Kondisi Lokasi Penelitian
Industri rokok PT. Djarum dan industri elektronik PT. Polytron merupakan dua industri besar di Kawasan Peruntukan Industri Bakalan Krapyak yang
lokasinya berdekatan dan hanya dibatasi oleh area permukiman. Kedua industri ini berada pada satu lingkup area yang dibatasi oleh beberapa wilayah yaitu
sebelah timur berbatasan dengan Dukuh Grogol, sebelah barat berbatasan dengan Dukuh Tanjung, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gebog, dan sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Kerjaksan Gambar 5.
Gambar 5. Peta Lokasi Industri PT. Djarum dan PT. Polytron di Desa Bakalan Krapyak Sumber:
www.googlemaps.com.2010
Lokasi kedua industri ini cukup mudah dijangkau karena didukung dengan jalur sirkulasi yang jelas dan alat transportasi umum yang cukup banyak. Jalur
sirkulasi pada kedua area industri ini berupa jalan utama dan jalan percabangan. Jalur utama merupakan jalan besar dengan lebar 6-8 m yang merupakan jalan
penghubung antar kota maupun antar kecamatan, sedangkan jalur percabangan merupakan jalan dengan lebar 3-5 m yang merupakan jalur penghubung antar
ruang dalam area industri Gambar 6.
a b
Gambar 6. Kondisi Sirkulasi dan Fasilitas Transportasi di Lokasi Industri a. Kondisi Jalan dan b Alat Transportasi
Berdasarkan penggunaan ruangnya, kedua industri ini sebagian besar digunakan untuk area terbangun berupa lahan industri dan permukiman. Sisanya
adalah area tak terbangun berupa ruang terbuka hijau RTH yang terdiri dari sawah, makam, dan pekarangan Tabel 15.
Tabel 15 .Penggunaan Ruang di Lokasi Industri PT. Djarum dan PT. Polytron
Penggunaan ruang
Jenis Luas ha
PT. Djarum persentase PT. Polytron
persentase Area terbangun
Permukiman 16,89 34 10,49
15 Industri 11,73
24 22,19
31 Area tak
terbangun Sawah
13,23 27
29,26 41
Pekarangan 6,18 13 4,38 6 Pemakaman 1,17 2 5,07
7 Total 49,2
100 71,39
100
Jika dilihat berdasarkan topografinya kedua lokasi industri berada pada permukaan tanah yang relatif datar dengan jenis tanah Aluvial Coklat Tua. Tanah
pada kedua area industri ini cukup baik untuk pertumbuhan beberapa jenis
tanaman terutama tanaman pangan seperti padi. Pertumbuhan tanaman disini juga didukung oleh ketersediaan air yang cukup. Salah satu sumber air bagi masyarakat
disini adalah sungai Winong, tepatnya berada di sebelah barat PT. Djarum dengan arah aliran utara-selatan. Sungai ini merupakan salah satu sumber air bagi
masyarakat disini akan tetapi sampai saat ini sungai masih dijadikan sebagai tempat terakhir pembuangan sisa limbah yang sudah diolah di Instalasi
Pengolahan Air Limbah IPAL. Dengan kondisi yang cukup tercemar sungai masih dimanfaatkan oleh warga, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk
pengairan sawah. Selain sungai terdapat saluran drainase yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air maupun limbah cair dari kegiatan industri. Jenis dari
saluran drainase sebagian besar adalah drainase terbuka tanpa penutup dan drainase yang ada di area permukiman biasanya adalah drainase alami berupa
tanah. Lebar drainase rata-rata adalah 1-2 m dengan kedalaman 0,5-1 m. Selain drainase juga terdapat saluran pembuangan air yang berguna untuk mengurangi
genangan air yang ada di beberapa ruas jalan Gambar 7.
a b Gambar 7. Tipe Saluran Pembuangan Air yang Ada di kedua lokasi industri a.
saluran drainase terbuka dan b. lubang pembuangan air tertutup Kedua industri ini berada pada wilayah yang memiliki kondisi fisik sama, akan
tetapi berdasarkan jenis dan kegiatan industri di dalamnya, kedua area industri ini memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan pengaruh atau
dampak yang diberikan kedua industri. a.
Industri rokok PT. Djarum Industry rokok yang dipilih adalah salah satu industri rokok yang cukup
luas dibandingkan dengan industri rokok lainnya, tepatnya berada di dukuh
Bapangan, Bakalan Krapyak. Luas kawasan peruntukan indusyri yang digunakan untuk kegiatan industri ini adalah 11,7 ha, yang hampir mengisi sebagian besar
wilayah Bapangan. Industri rokok ini berada di dalam area permukiman dan hanya dipisahkan oleh jalan selebar 3-5 meter, karena pada awalnya area ini
merupakan permukiman penduduk yang sebagian besar lahannya dialih fungsikan untuk kegiatan industri Gambar 8. Selain area terbangun berupa permukiman
juga terdapat bangunan lainnya yaitu berupa fasilitas seperti pertokoan, tempat ibadah, tempat parkir, dan adanya fasilitas pengolahan limbah cair IPAL milik
PT. Djarum.
Gambar 8. Peta Lokasi Industri Rokok PT. Djarum
Sumber: http:maps.google.com2010
Industri rokok PT. Djarum merupakan industri skala besar yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perekonomian masyarakat khususnya di Desa
Bakalan Krapyak yang dekat dengan area industri. Tetapi industri ini juga memberikan dampak yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan yang yaitu
mengurangi kenyamanan. Berdasarkan keterangan masyarakat setempat beberapa pengaruh industri yang dirasakan antaralain bau menyengat, kebisingan, kondisi
yang panas dan sesak, serta tercemarnya air tanah maupun sungai. Tetapi menurut
U
Tanpa skala
masyaraka menguran
Sel IPAL mi
ini diperu Pengolaha
Lingkunga limbah ba
Tabel 16.
Pa
TS Ph
Am BO
CO Fen
Mi Sumber : Di
Ha kompos da
air dapat d nila sebag
air tersebu belum lay
Gam at dengan a
ngi pengaruh lain itu sej
ilik PT. Dja untukkan kh
an limbah an Hidup.
gi industri r Baku Mutu
arameter
S mmonium
OD OD
nol inyak lemak
inas
Lingkun asil akhir da
an berupa a dimanfaatk
gai paramete ut dianggap
ak maka ak
mbar 9. Insta adanya tana
h dari indus jak tahun 2
arum yang b husus untuk
ini menga Pada perat
rokok dan a u Air Limba
ngan
Hidup,
ari pengolah air yang tela
an atau tida er. Jika ikan
p layak untu kan dilakuka
alasi Pengol aman teruta
tri. 2005 terdap
berada di de k mengolah
acu pada p turan terseb
atau cerutu k ah Bagi Indu
2010
han limbah ah diendapk
ak mengand n nila mamp
uk dibuang an pengolah
lahan Air Li ama pohon
pat Instalas ekat sungai
h limbah c peraturan y
but terdapa kategori II
ustri Rokok
Kadar
cair ini ber kan dan dije
dung bahan pu bertahan
g ke sungai, han kembali
imbah IPA n di area in
si Pengolah Winong G
air sisa pen yang diberik
at peraturan Tabel 16.
k dan Cerutu
r maksimum
100 6,0-9,0
10 100
200 0,5
5,0
rbentuk pad rnihkan. Un
n berbahaya dalam air te
, sedangkan i.
AL PT. Djar ndustri ini
han Air Lim Gambar 9.
ngolahan ro kan oleh D
n baku mut
u Kategori I
m mg L
dat berupa p ntuk memas
a digunakan esebut mak
n jika air m
rum Kudus
dapat
mbah IPAL
okok. Dinas
tu air
II
pupuk stikan
n ikan a sisa
masih
Meskipun area industri cenderung dipadati oleh bangunan dan perkerasan, pada area industri ini terdapat area tak terbangun yang cukup luas berupa lahan
persawahan, pekarangan, dan pemakaman. Sawah disini didominasi oleh tanaman padi dan tebu yang merupakan milik masyarakat setempat. Sawah ini merupakan
sumber penghasilan kedua setelah industri dan hasilnya sebagaian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena hasilnya yang cukup
penting bagi masyarakat sehingga sawah masih dipertahankan sampai saat ini dan merupakan lahan terbuka hijau yang paling mendominasi.
Jenis RTH lain yang ada disini adalah pemakaman yang tidak besar dan lokasinya dekat dengan tempat pengolahan limbah, yaitu Makam Winong
Pemakaman ini cukup terawat dengan baik, karena pemakaman disini diperuntukkan bagi masyarakat setempat makam umum sehingga selain penjaga
makam, masyarakat juga datang untuk merawat dan membersihkan makam. Sedangkan pekarangan merupakan space atau lahan kosong baik berada di depan,
samping maupun belakang rumah warga. Hampir setiap rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dengan tanaman yang bervariasi khususnya tanaman
hias dan tanaman buah-buahan. Selain sawah, pekarangan, dan pemakaman juga terdapat beberapa
vegetasi yang ada di sekitar lokasi industri yaitu pohon randu, pohon glodogan tiang, dan beberapa tanaman hias serta tanaman liar. Tanaman tersebut hanya
terdapat di beberapa bagian saja tetapi tidak cukup banyak. Pohon randu terletak di pinggir sawah berjajar cukup rapi dengan jarak 4-6 m tetapi pohon ini hanya
terdapat di pinggiran sawah. Begitu juga dengan pohon glodogan tiang yang berjajar rapi hanya terdapat di sekeliling pabrik dengan jarak 3-5 m. Tanaman hias
juga dijumpai hanya di beberapa spot tertentu misalnya di bagian pintu masuk pabrik. Tanaman lainnya yang ada disini adalah tanaman liar yang banyak
dijumpai di area persawahan sawah atau dekat dengan saluran drainase di sekeliling pabrik.
b. Industri elektronik PT. Polytron
Industri elektronik PT. Polytron merupakan salah satu industri besar lainnya yang ada di KPI Bakalan Krapak tepatnya di Dukuh Krapyak. Lokasinya
tidak jauh dari industri rokok PT. Djarum yang hanya dipisahkan oleh area
permukiman. Luas area yang digunakan untuk industri ini lebih besar dari lahan yang digunakan untuk industri rokok PT. Djarum yang ada di Bapangan, yaitu
sebesar 22,2 h. Jika dilihat dari pengunaan lahannya area industri ini memiliki penggunaan ruang yang sama dengan wilayah industri PT. Djarum yaitu untuk
area terbangun yang berupa permukiman dan area industri serta area tak terbangun berupa sawah, pekarangan, dan pemakaman Gambar 10.
Gambar 10. Lokasi Industri PT. Polytron
Sumber: http:maps.google.com2010
Kondisi lingkungan disini hampir sama dengan kondisi lingkungan di Dukuh Bapangan yang panas dan kering karena padatnya bangunan dan pengaruh
pencemaran lingkungan. Pencemaran yang dihasilkan tidak cukup besar dan lebih sedikit pengaruhnya dibandingkan dengan industri PT. Djarum. Berdasarkan
keterangan masyarakat, industri PT. Polytron tidak menghasilkan bahan pencemar yang berbahaya akan tetapi masyarakat merasa tidak nyaman karena kondisi
lingkungan yang semakin panas, padat serta adanya suara bising dari pabrik yang cukup mengganggu. Hal ini didukung oleh hasil sebaran kuesioner pada kedua
area industri dimana menurut masyarakat kedua industri tersebut memberikan kerugian terutama pada lingkungan Gambar 25.
U
Tanpa skala
Sama halnya dengan area industri di Bapangan, disini juga terdapat area tak terbangun berupa sawah, pekarangan, dan pemakaman Gambar 11. Sawah
disini lebih luas di bandingkan dengan sawah yang ada di KPI PT. Djarum tetapi tanamannya serupa yaitu tanaman padi dan tebu. Sawah disini juga merupakan
penopang mata pencaharian masyarakat disini setelah industri serta sebagai sumber makanan utama bagi masyarakat. Begitu juga untuk pekarangan, yang
juga cukup luas dan biasanya dijadikan pemisah antara rumah satu dengan yang lain. Pemakaman yang dekat dengan industri PT. Polytron adalah makam Krapyak
dengan luasan area yang lebih besar jika dibandingkan dengan makam Winong di lokasi industri Bapangan. Selain lebih luas, makam ini juga lebih terawat dan
tertata rapi. Tanaman yang ada disini juga cukup bervariasi dari penutup tanah, semak, dan pohon yang jumlahnya merata di setiap ruang pemakaman. Selain itu,
terdapat beberapa tanaman lain yang mengisi area industri ini yaitu adanya tanaman pengarah seperti glodogan tiang yang ada di sekeliling pabrik serta
tanaman hias di bagian pintu masuk pabrik.
a b
c d
Gambar 11. Jenis RTH yang Ada di Area Industri a. sawah padi, b. sawah tebu, c. pekarangan, dan d. makam
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Analisis
5.1.1 Analisis Kondisi Fisik
Industri rokok PT. Djarum dan industri elektronik PT. Polytron memiliki lokasi yang cukup menguntungkan dilihat dari aspek ekonomi. Akses masuk
kedua industri ini sangat mudah karena berada pada perbatasan kecamatan, dekat dengan jalan antar kota, memiliki alur sirkulasi yang jelas, dan didukung oleh alat
transportasi umum yang cukup banyak Gambar 12.
Gambar 12. Peta Jalur Sirkulasi dan Aksesbilitas Sumber:
www.googlemaps.com.2010